Hay guys!!👋Ketemu lagi sama Bintang😍
Jangan lupa voment nya ya, buat uang parkir hehe, biar aku juga makin semangat buat nulis🤗
Kalau ada typo, mohon di koreksi ya, karena aku gak sempat revisi:v
Semoga kalian suka^_^
Happy reading!!
****
"Sakit banget Cel?" Tanya Gema, karena melihat ekpresi Luna yang nampak terus meringis.
"Iya tapi gak sakit banget, Luna kan kuat." Luna memberikan acungan jempol ke Gema.
"Iya deh, si paling kuat." Tutur Kenzie, dia mengacak-acak rambut Luna dengan gemas.
"Bang Galen gak capek? niupin tangan Luna terus." Ucap Luna pada Galen yang masih terus mengusap dan meniup luka kecil di tangannya.
"Enggak." Balas Galen singkat. Luna tersenyum, dia sangat senang jika sedang bersama Galen. Karena menurutnya, diantara anggota Alteroz yang memperlakukannya dengan baik. Ada Galen, dia yang paling baik, dan paling menyayangi Luna. Ya, walaupun Galen orangnya cuek.
Bremm...bremm...
Suara motor membuat mereka semua menoleh, seperti dugaan mereka. Yang datang adalah Bintang, Luna pun berlari menghampiri Bintang.
"ABANG!!!." Teriak Luna.
Bintang pun membuka helm nya, dan dia terkejut melihat wajah Luna yang sembab.
"Abis nangis lo Cel? Diapain lo sama mereka?" Tanya Bintang sambil melihat teman-temannya yang tengah berjalan ke arahnya.
"Enggak, ini tadi Luna berantem sama Tio," Luna menjeda kata-katanya, dia menarik leher Bintang agar mendekat ke arahnya, dan kemudian berbisik "Yang burungnya pernah Luna tendang itu."
"Iya, terus? Lo diapain?" Bintang menunduk, menyamakan tingginya dengan Luna.
"Nih, tangannya Luna digigit, di cakar juga. Terus Dino yang abang kasih ke Luna sobek," Luna memperlihatkan bonekanya yang sudah robek dengan mata yang berkaca-kaca.
"Udah, gak usah nangis. Besok abang beliin yang lebih bagus lagi ya." Bintang memeluk Luna, hal yang biasa dia lakukan saat Luna sedih. Walaupun kadang-kadang Luna membuatnya marah, tapi tak bisa dipungkiri kalau dia sangat menyayangi Luna lebih dari apapun.
"Gak gitu, Luna takut abang marah. Kan abang dulu bilang, kalau bonekanya rusak atau ilang, abang bakal marah sama Luna." Luna menunduk, menatap bonekanya yang sudah rusak.
"Cupcup, abang cuma bercanda Cel, jangan nangis lagi ya, katanya Ucel gak cengeng." Bintang mengusap pucuk kepala Luna.
"Iya Cel, besok biar dibeliin lagi." Ujar Gema yang bermaksud menghibur Luna.
"Luna gak nangis, cuma sedih aja. Boneka itu kan, banyak kenangannya."
"Gini aja, nanti ke rumah abang mau? Kita main sama mentari," ajak Tian.
"A-anu, Luna kan takut sama bebek." Luna meringis, "Oh iya, abang lupa hehe." Tian menggaruk kepalanya.
"Terus maunya apa?." Tanya Kenzie.
"Serius mau di turutin?" Luna menatap ke enam abangnya dengan raut wajah serius.
"Iya Ucel, apasi yang gak buat kamu," Arvel mencubit pipi Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionIni kisah tentang Bintang Bujur Admaja, laki-laki tampan yang terjebak dalam cinta segitiga. Demi melampiaskan rasa kangen pada sang mantan, Bintang menggunakan satu gadis yang dekat dengannya dan menjadikannya second choice. Tapi gadis itu berhasi...