Melvino berjalan menuju sebuah kamar dengan pintu berwarna putih, ini adalah kamar heidan sang adik, saat ia sudah berada di depan kamar sang adik, dapat ia dengar suara isakan kecil yang sudah jelas jika itu suara adiknya.
Dengan perlahan melvino membuka pintu kamar heidan, menampilkan seseorang yang sedang tidur tengkurap dengan menyembunyikan wajahnya di sela-sela bantal, melvino masuk, dan menutup pintu itu, berjalan mendekat pada sang adik dan mulai membuka suaranya.
"Adek". Ucap melvino.
Heidan terkejut kala mendengar suara sang kakak ada di dalam kamarnya, dengan cepat ia duduk dan menghapus air matanya.
"Kakak..". Jawab heidan.
"Kenapa nangis??, mereka jahat yaa??".
"Kakak, idan cuma mau cerita-cerita sama papa mama, tapi mereka gamau dengar cerita idan, mereka beneran ga sayang yaa sama idan kak??".
"Udah yaa, jangan pikirin itu, sekarang jangan nangis, kita ke kamar kakak yaa, tidur di sana".
"Idan cuma mau mama sama papa sayang sama idan kak".
"Kakak sayang sama kamu adek".
"Cuma kakak, idan juga butuh kasih sayang mama sama papaa hiks...".
"Adek udah yaa, kamu cuma cape aja, kita pindah yaa ayoo tidur".
"Makasih udah sayang sama adek yaa kak".
"Iyaa, ayooo sini peluk kakak".
"Hiks... idan sayang kakak".
"Kakak juga sayang sama kamu dek".
Mereka kini berpelukan, sedikit lama namun setelah itu melvino mengajak sang adik untuk tidur di kamarnya, heidan hanya menurut dan ia menuju ke kamar sang kakak, sampai di sana ia langsung tertidur, sangat pulas, karena sang kakak yang ikut memeluk tubuh nya.
****
Dirumah milik arka, kini ia sedang mengerjakan sedikit tugas yang kemarin belum sempai ia selesaikan, dia mengerjakan tugas itu di ruang tamu sambil menunggu sang ibu yang pulang dari kantor.
Walapun saat sang ibu pulang arka tidak di anggap keberadaannya namun arka masih tetap setia menunggu kedatangan sang ibu.
Jam menunjukan pukul 7 sore hari dimana seharusnya sang ibu pulang, namun sepertinya sang ibu akan lembur, jadi ia menutup laptopnya dan mulai menuju ke arah dapur, membuat beberapa makanan untuk makan malam mereka.
Setelah selesai membuat makan malam, ia lalu membereskan barangnya dan naik ke atas lalu mengganti pakaian nya dengan pakaian yang sedikit lebih santai agar tidak terlalu gerah.
Sampai jam terus berlalu dan menunjukan pukul 10 malam, akhirnya sang ibu pulang, arka yang dari tadi menunggu di ruang tamu langsung menghampiri sang ibu dan mengajaknya makan malam.
Awalnya sang ibu menolak namun arka terus memaksa, dan berakhir sang ibu menurut.
"Ibu, arka udah masakin makan malam buat ibu, kita makan yaa??".
"Ga, ibu cape arka".
"Ibuuu, plisss, sekali ajaa, mau yaa, arka panasnya dulu lauknya, pasti dingin".
"Tapi arka, ibu cape, ibu butuh istirahat besok pagi ibu harus kerja lagiii".
"Arka mohon sama ibu, sekali ajaa bu, arka mohon, arka pengen banget makan bareng sama ibu".
"Okee, ibu mau mandi dulu".
"Arka tunggu, cepetan yaa bu, arka mau panasnya lauknya dulu".
Sang ibu lalu langsung naik ke atas dan membersihkan tubuhnya, tanpa menunggu waktu yang lama sang ibu turun dan berbarengan dengan arka yang sudah selesai memanaskan makanannya, lalu mereka mulai makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 people with 1 dream (END)
Fiksi RemajaSahabat adalah rumah kedua kita kala rumah yang sebenarnya menghancurkan harapan kita. kita mempunyai mimpi yang sama dan akan mewujudkannya bersama-sama.