#5

130 2 0
                                    

Keduanya resmi pacaran sejak itu. Arvin sama sekali tidak mengambil langkah apapun. Karna memang kan? Dirinya tidak pernah menyukai atau sayang pada Diandra. Semuanya hanya hal palsu belaka. Jika hanya palsu? Kenapa bisa bertahan selama itu? Selama enam bulan lamanya.

"Vinnnnn, diandra jadian sama si Kenzo".

"Trus?".

"Ya lo kan baru putus masa sih gitu aja dia jadian sama cowo lain?".

"Ya biarin aja".

Dalam kalimat itu Arvin tidak benar-benar acuh. Dirinya penasaran apa betul yang dikatakan Tari teman sekelasnya? Sungguh, bukan rasa cemburu. Hanya rasa penasaran.

Dua bulan berlalu

"Nggak bisa Kenzo. Apa lo mau terus-terusan jalanin hubungan palsu sama gue? Terus-terusan begini? Lo yakin?".

"Kalo itu bisa merubah hati lo, gue akan nunggu sampe kapanpun ndra".

"Disini posisinya gue yang salah. Gue nggak mau jalanin hubungan palsu. Gue nggak mau nyakitin lo ken. Maaf".

"Gue akan beruntung dapet rasa sakit dari lo. Itu sebuah penghargaan, lo bisa nyakitin gue".

"Ken, ngga bercanda. Masih banyak cewe-cewe yang mau sama lo yang lebih sayang sama lo. Lo ganteng dan mereka cantik. Mending lo pilih aja salah satu dari mereka".

"Nggak semudah itu. Nggak semudah gue nunjuk apa yang mau gue makan".

"Gue pergi dulu ya ken. Maaf".

Diandra meninggalkan Kenzo didalam cafe. Diandra hendak pergi kerumah dan berdiam diri serta merenung apa yang salah pada dirinya.

Diandra tak habis fikir, mengapa dua bulan lalu mengiyakan pertanyaan Kenzo. Itu terdengar gila. Sangat gila.

ΞΞ Bad Boy, Good Feels ΞΞ

"Mungkin gue ngga sepinter atau ganteng atau jago basket kaya Kenzo. Tapi gue yang udah berhasil bikin lo sayang sama gue".

"Ya itu bener. Sejak sekian lama kita pisah, fikiran gua nggak pernah lepas dari lo. Maaf". Ucap Diandra

"Dont apologizing for being in love". Diandra terkekeh mendengar ucapan Arvin.

Arvin dan Diandra sudah benar-benar sepakat untuk putus dan mengakhiri semuanya. Tidak akan indah jika palsu ikut campur didalamnya.

"Gue ngga mau kita jalanin hubungan tapi palsu. Biarin perasaan ini dateng dan pergi dengan sendirinya".

"Jangan salahkan gue kalo tiba-tiba gue kangen sama lo. Jangan salahin gue kalo tiba-tiba gue sayang sama lo. Gue emang pegang prinsip, sekali engga tetep engga. Tapi siapa yang tau kalo gue tiba-tiba sayang sama lo?". Ucap Arvin.




END.

The Lucky BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang