"Mom sudah ku bilang, aku tak mau menikah dengan Jeni, hentikan obesisi gilamu", bentak tuan muda jeon pada ibu
"Kokiee... mommy cuma tidak mau kamu berlarut dalam kesepian mu nak, iklaskan kepergian kekasihmu itu, dia sudah bahagia dialam sana hikss... kau hikss kau harus menemukan bahagiamu juga nak, hikss momy terlula melihatmu seperti ini", tangis sang mommy pecah karena sudah tak kuat melihat sang anak yang berubah menjadi dingin sejak kematian kekasihnya, kay, 4 tahun lalu. Jk seperti mayat hidup yang tak ada motovasi untuk hidu
"Cukup mom, jangan mencampuri urusanku", balas jk dingin
"Nyoonyaaa... ini tae sudah memetik bunga dari taman", ucap seorang namja cantik yang tiba2 saja menyelonong masuk ke ruang keluarga saat ibu dan anak itu sedang berdebat panas. Sementara tuan jeon hanya duduk disofq mendengar perbedatan dua orang yang dia cintai
Jk menatap penuh amarah ke bocah yang masuk dengan senyum kotaknya dan memegang vas kaca berisi bunga mawar
"Kau idiot atau apa ha?? Tak bisakah kau melihat kondisi sebelum masuk, dasar idiot kau ininsiapaa haa", bentak jk
Tae yang diteriaki hanya mematung, dia meremat kuat vas bunga itu dan menunduk, air matanya jatuh sangat cepat. Tae memang salah, namun dia bergegas memberitau nyonya nya kalau dia sudah selesai memetik bunga indah itu
Tak lama kepala pelayang, bibi han lari tergopoh gopoh saat pelayan lain mengatakan kalau anaknya masuk ke ruang tamu yangbsedang panas
"Maaf tuaan maafkan anak saya, hikss maaf atas kelancangan anak saya tuan, hiksss jangan usir kami hikss", bibi han langsung bersujud dikaki jk tangis bibi han pecah. Semenatara tae juga sudah menangis dari tadi
"Bibi.. jangan begini berdirilah.... siapa namja itu", ucap jk dengan nada normal
"Dia anak bibi tuan, hikss selama inindia tinggal di kampung, namun seminggu yang lalu neneknya meninggal dan tak ada yang menjaga anak saya, hikss jadi saya meminta izin tuan dan nyonya untuk membawanya kesini hikss... maafkan kelancangan saya tuan muda hikss"
"Kau, kesini", ucap jk ke tae
"Yak kau bodoh, kesini", bentak jk kesal karen tae masih mematung
Tae pun berjalan sambil menunduk ke arah jk, pot punganya pun masih digenggam erah
"Angkat kepalamu bodoh"
Tae pun memgumpulkan keberanian untuk mengangmat kepalanya, dia sangat takut saat menyadari bahwa yang sedang membentaknya adalah si bungsu keluarga jeon. Menurut pembantu dan karyawan keluarga jeon semua anggota keluarga jeon adalah orang yang sangat hangat dan ramah, namun berkelbalikan dengan si bungsunya. Dia sangat kasar, kejam dan tak segan menyakiti orang lain, dan yang lebih mengerikan lagi, keluarganya tak bisa membantu apa2 kalau si bungsunya sudah murk
Tae mendongakan kepalanya, matanya bertatap dengan mata tajam jk. Indah, itulah batin jk. Mahluk lemah dan ringkih yang sangat indah, bibir tebal bewarna cerry, hidung mancung paripurna, ditambah mata basah yang sayu.. indah sekali.
"Kau tau etika tidak?? Kau tak perhan belajar sopan santun ha?", bentak jk
Tae kembali menunduk...
"Maaf tuan, hikss hikss"
"Diam bangsat, siapa yang menyuruhmu menangis"
"Hikss hiksss maafkan tete tuan hiksss.... tete hiks tak bisa berhenti menangis hiksss"
"Apa yang kau kerjakan selama tinggal disini ha"
"Hiks hikss tete bantu bunda memasak hiks hiksa... tete juga bantu rapi rapi rumah dan menjaga taman bunga nyonya, tuan muda", ucap tae gemetetan
KAMU SEDANG MEMBACA
Taelicious (vottom oneshoot/twoshoot)
Teen Fictioncerita tentang tae sebagai pihak bawah