Prolog

129 20 5
                                    

Ice Tristan;          Seorang anak sulung berumur 5 tahun yang dipercaya dapat membawakan kesialan dan kesedihan tiada akhir, seringkali ia menjadi korban perundungan di lingkungan sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ice Tristan;
          Seorang anak sulung berumur 5 tahun yang dipercaya dapat membawakan kesialan dan kesedihan tiada akhir, seringkali ia menjadi korban perundungan di lingkungan sekitar. Tak sedikit cacian dan juga makian yang ia dapatkan setiap harinya, tidak ada satupun yang menginginkan anak itu. Bahkan ia sendiri dibuang ke panti asuhan oleh keluarga kandungnya; itupun belum tentu anak-anak yang ada di tempat itu ingin menganggapnya sebagai teman.

Matilah Engkau anak pembawa sial,
Tak pantas untukmu tinggal di dunia ini.

'Maaf..' hanya itu yang bisa ia ucapkan dengan suara tenggorokan yang tercekat. Bagaimana bisa seorang anak sekecil itu menghadapi kerasnya kehidupan tanpa menintikkan air matanya setetes pun?

'Ayah tidak menginginkan-mu.. pergilah dari rumah ini, Ice Tristan!'

'Dasar anak pembawa sial!! Jangan pernah menganggap-ku sebagai Ibumu lagi!'

'Abang jelek! Abang jahat.. Abang pembawa sial!!!'

Mimpi buruk yang sering terulang di dalam mimpi, hari kian hari membuat perasaannya semakin mati rasa. Anak manis yang awalnya terukir begitu banyak senyum kebahagiaan di wajahnya kini dipenuhi dengan tatapan datar-nya yang begitu suram, matanya lesu terlihat tidak bertenaga bahkan bersemangat. 

'bagaimana aku bisa merindu kalau mereka saja bahkan tidak menginginkan kehadiran-ku?..' Batinnya memberontak, dadanya terasa sesak ketika mengingat semua yang telah terjadi kepadanya.

Pukul 00.02, tanggal 3 April, 2017

Panjang umur lah wahai Engkau; si pembawa sial, Ice Tristan.
Anak kelahiran tahun 2008, selamat melanjutkan hidupmu,
Bertahan lah hingga akhir dan percayalah semua akan baik-baik saja,
Ice Tristan;
Anak pendiam yang terbuang, 
Bersenang-senanglah untuk penderitaanmu yang selanjutnya.

...

Kini, Ice menginjak usia 9 tahun yang dimana ia tak tahu harus mulai dari mana untuk kehidupan selanjutnya. 

Penderitaan masih belum berakhir, sebuah kecelakaan yang membuat dirinya bisu menghampirinya, tepat di hari ulang tahun Ice.

Mimpi buruk sudah sering menghantui tidurnya di malam hari dan dingin-nya dunia ini. Tak pernah lagi ada orang yang melihatnya tersenyum semenjak kejadian itu, mau tidak mau; ia harus tetap hidup dengan memori buruk yang ia punya. 

Tak jarang batinnya berteriak ingin melepaskan semua keluhan dan kepedihannya, namun semua itu sia-sia. kesia-siaan yang menyebabkan dirinya tidak merasakan emosi apapun lagi, wajah datar tanpa ekspresi.

Tiada keluarga yang dapat menjaganya, tiada teman yang bersedia untuk menemaninya, tiada satupun yang menginginkannya. Bahkan keluarganya sekalipun, semua hal itu membuat batinnya benar-benar hancur.

Tetap bangkit walau jatuh,
Tetap tumbuh walau seringkali patah.

" Aku..- Aku tidak pernah menyalahkan Tuhan atas semua yang ku alami ini. Karena aku tahu, Tuhan punya caranya sendiri untuk membahagiakan umatnya... " 

Tertanda,

Ice Tristan
Anak pembawa sial.

HOME - BrotherhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang