Hingga akhirnya tibalah pada deadline yang sudah aku manifestasikan
Tiba pada titik dimana aku tidak mau lagi menerka-nerka akan perasaan dan sikap kamu
Tidak lagi ingin merasakan debar tak karuan yang membuat aku repot untuk menghilangkannya
Tidak lagi ingin berharap kamu bersikap manis dan memberikan hadiah-hadiah kecil yang aku kira hanya untuk aku
Tidak lagi ingin menantikan event dan moment spesial yang memang tak berarti
Semua hanya kosong pada akhirnya
Semua hanya ilusi
Terima kasih sudah membuka jalan untuk kita terbuka satu sama lain
Tentang beberapa dialog dan pesan-pesan tersirat yang ternyata memang aku tak pernah bisa membaca dan mengeja kamu sedari awal
Yang memang sulit sekali mengambil jawabnya
Kemudian kamu mengakuinya
Terima kasih telah memberi warna dan perasaan yang selalu aku tak bisa menanganinya
Aku suka
Meski pada akhirnya kita harus berjalan pada aktifitas dan kegiatan masing-masing
Lalu akhirnya, akan aku simpan selalu kamu pada malam-malam hening hingga pagi untuk aku adukan pada Tuhanku
Karena kamu berbeda
Kamu masih manis hingga malam itu
Terlebih saat kamu bernyanyi random untuk aku
Aku merasa dimiliki seutuhnya
Dan rasa ingin milikimu semakin dalam
Namun aku sadar
Masih belum saatnya untuk saat ini
Mari kita nikmati satu sama lain dari kejauhan
Menikmati bayang-bayang yang tak tergapai
Hingga doaku membumi kembali
Menjadikan kamu nyata adanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu, Masih Aku Eja
PoesieMenyederhanakan rindu Karena kamu jawabnya Terima kasih telah hadir