Kendaraan yang berlalu lalang. Datang dan pergi bergantian, menyita perhatian Nukuea hingga sepuluh menit lamanya maniknya fokus pada hal tersebut.
"Apa yang menarik perhatianmu? " tanya Lian yang melihat pemuda kecil itu mengabaikan hal lain termasuk cemilan juga teh hangat di depannya dan hanya terfokus pada luar jendela.
"Apa setiap hari disini ramai paman? " jawab Kuea balik bertanya membuat Lian membelalak karena panggilannya itu.
Sudah dua hari semenjak dirinya memutuskan untuk membawa Kuea pulang bersamanya. Dan sudah ribuan kali juga dia mengingatkan agar jangan memanggilnya paman. Tapi rupanya Kuea benar-benar nyaman dengan panggilan tersebut.
"Ya, seperti yang kamu lihat. Kamu ingat perkataanku bukan? Jangan panggil aku paman. Panggil saja selain paman. Umur kita hanya berbeda beberapa tahun," ulang Lian untuk yang kesekian kalinya.
"Tapi paman adalah paman. Biarkan Kuea terbiasa lebih dulu, " balas si kecil manis itu takut-takut
"Benar-benar anak yang baik," batin Lian, "makanlah dulu cemilan itu. Setelah ini aku akan membawamu untuk mencari pakaian," sambungnya.
Kuea mengangguk dan menatap apa yang ada di depannya dengan expresi wajah yang sulit di artikan.
"Kemarilah! " perintah Lian mengulurkan tangan melihat raut wajah Kuea yang murung
Seperti yang di harapakan. Kuea adalah anak yang baik dan penurut sesuai apa yang sudah dia ketahui. Dengan langkah pendek Kuea melangkahkan kakinya lalu berdiri di sisinya tanpa sedikitpun berani mengangkat kepala untuk membalas tatapan matanya.
"Duduklah disini," ucapnya menepuk-nepuk paha sambil menarik tangan si manis dengan lembut.
Tidak ada penolakan, sampai-sampai sifat penurut pemuda manis itu membuat Lian sedikit meringis. Bagaimana jika dia menyalah gunakan sifat Kuea, apa anak itu akan menurut juga. Dengan penuh kehati-hatian Nukuea meletakkan pantatnya di atas paha sang dominan dan mencari kenyamanan disana.
"Kenapa memasang expresi itu? Apa yang membuatmu sedih? " tanya sang dominan sambil merapatkan kembali duduknya pada meja dan mengerjakan apa yang tertunda setelah melingkarkan tangannya di perut si manis
"Aku... Maafkan aku."
"Kenapa meminta maaf ?"
Kuea terdiam sejenak. Tapi setelah itu mengangkat tangannya memegang lengan Lian dengan pelan.
"Pamanku mengajariku untuk meminta maaf jika aku berbuat salah."
"Hmm? Kesalahan apa yang barusaja kamu perbuat? "
"Tidak ada," jawab Kuea yakin
Hal itu membuat Lian terkekeh pelan dan memegang dagu yang lebih kecil agar terangkat melihat padanya.
"Lalu kenapa meminta maaf?"
"Bukankah hal ini paman lakukan untuk menghukumku? "
Mendengarkan apa yang barusaja terucap dari bibir cantik Kuea. Lian membuang nafas kasar. Entah apa yang sudah pria bajingan itu lakukan pada pemuda selembut Kuea. Hingga perhatian yang dia coba berikan di anggap sebuah hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZeeNunew _ DEADLY LOVE
FanfictionLENGKAP Jadwal UP : Setiap hari selain hari libur (Selasa & Jum'at libur UP) Dialah Pria berusia 29 tahun, seorang agen rahasia yang mengambil keputusan untuk menyelidiki kasus pembunuhan berantai, justru bertemu dengan pemuda yang mampu menarik p...