🐱 CHAPTER 4🐶

154 17 3
                                    

•••••||•••••••••••••••••••••> START <•••••••••••••••••••••||•••••

ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ





"Mana anak-anak?" Tanya laki-laki itu

"Kau kembali. Kau bilang akan kembali besok" sambut Jisoo dengan hangat

"Haha aku tak sabar bertemu keluarga ku" ucapnya sambil masuk kedalam

"Junkyu, Ayah pulang!" Teriaknya sambil melebarkan tangan

Tak perduli sudah setinggi apa anak itu sekarang, ia tetaplah satu-satunya anak keluarga Jisoo dan Suho.

"Ayahh!! Kapan ayah pulang? Kok gak kasih tau? Ada oleh-oleh? Ayah kangen Junkyu gak? Bunda? Jihoon? Atau sama Ruby?" Junkyu menunjuk satu persatu sesuai yang dia bicarakan. Mulai dari dirinya, Jisoo, Jihoon dan Ruby, kucing kesayangannya

"Em.. banyak banget pertanyaan. Setidaknya suruh Ayah duduk dulu deh" ucap Suho yang masih berdiri tegak sambil dipeluk anaknya

"Ohya hehe. Duduk Yah" Junkyu pun membiarkan ayah nya duduk terlebih dahulu

"Ini ayah ada oleh-oleh untuk kalian. Ini untuk mu Jisoo" ucap Suho sembari memberikan paperbag untuk istrinya

"Terimakasih" ucap Jisoo dengan senyum lebar

"Ini untukmu" ucap Suho sembari memberi paperbag lainnya ke Junkyu

"Yeayy makasih Yah" teriak Junkyu sembari memeluk ayahnya lagi

"Ini untuk Ruby. Jihoon, ini untukmu" ucap Suho memberikan sebuah paperbag untuk Jihoon

"Ha? U-untuk Jihoon?" Tanya nya bingung

"Iya, ambil gih. Ayah kan udah bilang kalo Jihoon juga anak Ayah" ucap Suho sambil tersenyum

"Terimakasih Yah" Jihoon pun memeluk Suho persis seperti yang dilakukan Junkyu

"Haha lihatlah anak-anak SMA ini. Kalian seperti anak kecil" Suho sedikit terkekeh melihat tingkah laku anak-anaknya

Tak lama kemudian mereka mulai mengecek oleh-oleh masing-masing. Sekali lagi mereka mengucapkan terimakasih kepada Suho, sementara Suho hanya tertawa sembari memperhatikan anak-anaknya

Beberapa menit terlewatkan, Suho kembali ke kamar karena ia kelelahan setelah perjalanan cukup jauh dari luar negeri. Sementara Junkyu dan Jihoon masih diruang tengah sambil bermain game stick bersama

"Em.. Kyu gue pulang ya, tolong sampein makasih sama Bunda Ayah" ucap Jihoon yang sudah hendak berdiri

"Yaah cepet banget. Tunggu beberapa menit lagi, disini aja. Gue sepi gak ada kawan" rengek Junkyu

"Kyu, lo tau sendirikan bentar lagi Mama pulang. Kalo ada Papa dirumah pasti berantem lagi" ucap Jihoon yang membuat Junkyu tak enak hati

"Eh maap gue gak maksud gitu. Yaudah lo pulang, tapi lo jangan lupa. Gue sahabat lo, lo bisa ceritain ke gue kok" ucap Junkyu mencoba menyemangati sahabatnya itu

"Gpp kok santai aja, gue udah biasa. Gue pulang yaa, baii" Ucap Jihoon sambil tersenyum karena menggunakan kata-kata Junkyu saat kecil

"Haha baii" jawab Junkyu yang juga ikut tertawa

Pintu rumah Junkyu pun tertutup, meninggalkan Junkyu sendirian di ruang tengah. Ia henda kembali kekamar nya untuk sekedar berbaring di atas kasurnya

"Hem.. Ji, masih inget aja lo kata itu, haha" ucapnya dengan dirinya sendiri sebelum berlalu ke kamar

Dilain sisi, Jihoon baru saja sampai didepan rumahnya. Seperti biasa ia mengeluarkan kunci di sakunya

"Jihoon pulang" begitu ucapnya sambil masuk kedalam rumah

Tidak ada jawaban, karena benar tidak ada orang dirumah. Jihoon kembali menuju ke kamarnya saat ia mendengar suara dari arah dapur

"Pa? Papa pulang?" Tanya nya bahagia saat melihat sesosok laki-laki yang hendak memasak didapur

"Eh Jihoon. Kapan pulang? Papa gak dengar kamu masuk" ucap laki-laki itu sambil menyuruh anak satu-satunya untuk menemani nya didapur

"Oh tadi Jihoon mampir bentar dirumah Junkyu. Tadi Ayah Suho juga baru aja pulang, mereka kasih oleh-oleh nya buat Jihoon juga" jawab Jihoon sedikit senang

Ia seperti anak kecil yang menceritakan kejadian sekolah pada papa nya sepulang sekolah. Sang papa yang mendengar nya pun ikut tersenyum

"Benarkah? Kalau begitu Papa akan masak sesuatu, nanti tolong kau antar kan oke?" Ucap sang Papa

"Em. Emang papa bisa masak?" Ucap Jihoon jahil, membuat Papa hanya tertawa canggung

"Yaa.. seberapa? Gak pinter-pinter banget" ucap nya

"Jihoon bantu ya Pa" setelah terkekeh sebentar, Jihoon pun segera mengambil peralatan dapur seolah mengambil alih dapur itu

"Haha sini papa bantu" ucap Papa sambil membantu anaknya

Taehyung memang tak terlalu pandai dalam hal memasak, berbeda dengan anaknya yang selalu belajar memasak sejak kecil

Mereka berdua sibuk memasak bersama. Sudah cukup lama semenjak Taehyung pulang kerumah setelah tugas Tentara nya. Sesekali keduanya bermain tepung bersama, dapur menjadi sedikit berantakan dibuatnya.

"Akhirnya selesaii!!" Jihoon dan Taehyung pun melakukan high five sambil tertawa

"Haha kau memang lebih pintar dariku, Ji" ucap Taehyung sambil menepuk pundak anaknya

"Em enggak, itu kan karena Papa" geleng Jihoon

"Cepat kau mandilah terlebih dahulu lalu antar kan makanan itu ke rumah Suho, ucapkan terimakasih ku padanya"

"0ke pa. Papa juga jangan lupa mandi, hehe"

"Iya-iya udah sana" usir Taehyung

Jihoon pun meninggalkan Taehyung sendirian didapur. Ia kembali kekamar untuk mandi dan bersiap mengantarkan makanan yang sudah ia buat bersama sang Papa untuk keluarga sahabat nya

Tak perlu butuh waktu lama, Jihoon sudah keluar dan bersiap mengantarkan makanan itu.

Sementara itu...

"Kapan kau kembali?"

"Ah kau? Aku baru saja kembali, kemarilah cicipi masakan anakmu itu"

••••

"Pa, Jihoon pul—

"Mengapa kau kembali?! Dimana kau saat kami kesusahan?" Teriak wanita yang tak lain adalah Jennie

"Jennie tolong dengarkan aku, saat itu aku tak mendengar kabar tentang mu. Area perbatasan negara sangat terbatas" jelas Taehyung

"Kau berbohong! Apa yang kau ambil dengan kembali? Kau ingin mengambil Jihoon? Tidak mungkin ku biarkan, dia adalah anakku!" Teriaknya

"Jennie ku mohon tenang dulu, aku tak akan mengambil apapun darimu. Jihoon adalah anak kita berdua"

"Tapi kau tak pernah mengurusnya!"

"Diperbatasan ne—

"Ma, Pa kalian bertengkar lagi? Jihoon mohon jangan bertengkar lagi" Jihoon yang sedari tadi mendengar pertengkaran orangtuanya datang menghampiri dan melerai kedua orang tuanya itu

"Jihoon, urus saja Papa mu yang tak berguna itu!" Jennie meninggalkan ruangan dan kembali kekamar nya meninggalkan Jihoon dan Taehyung bersama

"Pa..

"Sudahlah kau jangan banyak pikiran. Istirahat lah, biar papa yang urus" ucap Taehyung sembari menepuk pundak anaknya

Jihoon yang tak tau harus berbuat apa hanya bisa menurut dan kembali ke kamarnya. Ia duduk di meja belajarnya dan mengambil sebuah foto yang ia simpan didalam laci meja belajarnya

"Ma, Pa kapan kalian bisa akur? Jihoon capek denger kalian bertengkar terus...

---------> Next Chapter

LOVE YOURSELF || JIKYU [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang