BAB 2 PERTENGKARAN

23 2 0
                                    

"kemaren Senin sekarang selesai ya?" - Adnan juansara

BAB 2 PERTENGKARAN

2 bulan berlalu, semenjak kanara menginjak an kaki di 12 MIPA 2, dan sampai sekarang dia masih bertahan.

Sore hari di kota Yogyakarta dan di temani senja membuat ibu kota menjadi lebih indah.

"Nar gua pulang dulu ya, lagi buru-buru nih" pamit aletta yang saat ini mereka berdua berada di parkiran sekolah.

"Hati-hati gua langsung ke kafe" balas kanara.

"Lo juga hati-hati byee" jawab aletta sambil melambaikan tangan dan di balas oleh kanara.

Langit saat ini indah dengan senja yang terlihat di balik kaca mobil dan musik yang kanara nyalakan membawah ketenangan yang sangat nyaman.

Kanara yang saat ini akan menuju kafe, tempat dia bekerja, ya kanara bekerja sejak sang ibu meninggal dunia. Dan harus mencari uang sendiri demi kepentingan nya.

Pintu kafe terbuka menampakkan kafe yang hari ini cukup ramai dengan pelanggan nya.

"Kanara" sapa teman kerja nya, Lina.

"Linaa" sapa balik kanara dengan senyum nya.

"Cepat sana ganti kafe hari ini ramai bngtt" ucap Lina.

"Iyaa ini gua mau kebelakang dulu" balas nya.

**

"Woyy anjj Mabar kuyyyyy!!" Teriak Haekal memenuhi ruangan yang bernuansa hitam itu.

"Anjjj jangan teriak-teriak lo setan!" Ucap Adnan dengan menyumpal mulut Haekal.

"Lo suapin gua, terima kasih lohhh" balas Haekal dengan senyum cabul nya

"Anjj jijikk gua Sanaa lo!" Umpan Adnan.

"Login emel" ucap marven.

"Nah gitu dong ven, ayo maenn gua mau bantai land of down" balas Haekal tak lupa dengan permen yupi nya yang di sudah ada di meja itu.

Haekal, marven, Adnan, Gian, Aska kini sedang bermain game di ponsel nya masing-masing, mereka sibuk akan urusan nya masing-masing dan fokus pada pertandingan.

"Woy mage siapa, bego banget" ucap Adnan.

"Lo nyalahin gua?, Lihat map gua lawan mage musuh terus di kepung sama tank nya" jelas Haekal dengan mengunyah permen yupi nya.

"Lord, lord" ucap Gian.

Mereka sibuk dengan game nya sedangkan Astra, dia hanya mengutak-atik laptop yang dari tadi berada di hadapan nya. Entah apa yang dia lakukan tapi hasil nya nanti akan memuaskan.

Victory...

"Menang yeyyyyy" teriak Haekal.

"Jangan teriak-teriak ini bukan hutan" ucap Gian.

"Gua mvp gua mvp, lahhh kok gua ga mvp" ucap Haekal saat melihat hasil pertandingan nya yang tidak memuaskan bagi nya.

"Hahaha, lihat no mvp lo di ambil marven" sahut Adnan sambil mengambil permen yupi yang berada di atas meja.

"Woy permen gua!" Teriak Haekal melihat permen nya di ambil.

"Cuma satu" sahut Adnan tanpa dosa.

Rumah Tanpa Pintu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang