[02]

359 44 7
                                    

Tidak terbayang baginya untuk bisa kembali menginjakan kaki di mall yang mengisi masa remajanya beberapa tahun silam. Cynthia ingat sekali hari dimana Ia diumumkan masuk menjadi member generasi 11, tepat 1 bulan sebelum umurnya menginjak usia 19 tahun, dan diharuskan untuk menghentikan perjalanannya tepat pada hari Ia ulang tahun ke-22. Terhitung dari akhir usia 18 tahun hingga 21 tahun Ia menjadi member grup ini, jadi selama 2 tahun Iamanya juga foto dia terpajang di hall yang sama dengan yang ada dihadapannya saat ini. Ia bahkan tidak tau apa yang membawa Ia melangkahkan kaki menuju tempat Ia berdiri saat ini. Beruntung saja baginya tidak ada staff keamanan yang berjaga sehingga Ia bisa melewati batas yang dipasang di lobby theater, sehingga bisa berada di titik Ia berdiri saat ini. Termangu lama Ia memandangi foto yang berada di paling atas dinding dengan plakat 'JKT48 Captain' disampingnya.

Sayup-sayup terdengar suara 2 orang berbincang dari arah luar lobby theater menuju ke arah pintu masuk theater yang ada tepat di belakangnya.

"Cyput..." Suara yang bagai alunan symphoni indah terdengar sepeti lullaby di telinganya itu bagai mimpi di siang bolong saat ini.

"Ci, Cyput" untuk kedua kalinya ia dipanggil Cyput, ah memang bukan mimpi sepertinya. Sehingga Ia memberanikan diri untuk membalikkan badan ke arah orang yang memanggilnya Cyput itu.

"Icel..." Walaupun dengan menggunakan masker dan beenie yang cukup menutupi wajahnya, Greesel tau persis postur Cynthia mau dilihat dari sisi manapun.

"Hi" "Hi" satu kata yang sangat ingin mereka ucapkan kepada satu sama lain selama ini.

"Hi, Ci. How are you?"

"As you can see"

"......" kedua orang tersebut hanya menikmati sesi eye contact satu sama lain untuk menyampaikan semua perasaan yang sedang mereka rasakan saat ini. Hanya dalam keheningan saja rasanya nyaman sekali, dan seperti mereka bisa berkomunikasi satu sama lain tanpa harus mengeluarkan energi melakukan percakapan.

Orang yang sebelumnya berjalan beriringan dengan Greesel merasa janggal sesaat setelah memasuki lorong lobby, sebelumnya berjalanlah Greesel disampingnya, namun saat Ia memfokusan kembali ke dunia nyata Greesel tidak ada lagi di sampingnya. Orang tersebutpun kembali ke depan lobby dan menemukan keberadaan Greesel yang sedang berbincang dengan perempuan asing, "Cap, ga masuk? Anak-anak udah 2 lagu itu"

"Wait kak, kakak duluan aja"

"Temen lo? Itu ada pembatas tapi dia ngelewatin, ingetin ya buat bisa naatin peraturan yang ada"

"Iya Kak, temen..."

"Gua tinggal ya, jangan lama-lama lo temu kangennya"

Cynthia hanya mengamati percakapan antara 2 orang yang ada di depannya sedari tadi. Yang Ia tau pasti orang yang sedang berbicara dengan Icelnya tersebut salah satu kakak staff. Icelnya...? Lucu sekali saat menyadari tanpa sadar Ia masih memanggil orang dihadapannya dengan kata ganti 'Icelnya'

"Kamu ada kegiatan? Masuk aja Sel, aku juga udah mau balik kok ini"

"Ya cuma ngeliat anak-anak yang mau sonichi besok aja sih Ci, ga yang penting-penting banget kok"

"Ga penting dari mana, orang kamu aja Captain gitu. Kamu punya tanggungjawab Sel"

"Hahahaha iya-iya Ci. Ini Cici yang beneran mau langsung balik?"

"Iya paling, tujuannya cuma kesini terus udah"

"Ci..."

"Iya..?"

"I miss you" ucap Greesel cepat dan dengan segera Ia menundukan wajahnya, memperhatikan 2 tangannya yang sedari tadi Ia mainkan tanpa sadar.

Raut wajah kaget Cynthia tidak dapat dihiraukan lagi, Ia tidak berfikir bahwa Greesel akan mengeluarkan pernyataan yang secara tiba-tiba tersebut, "I miss you too, Sell"

Kisah Dari Selatan JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang