[04]

94 14 3
                                    

Perjalanan dari Senayan menuju Blok M hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, dengan berhenti di satu stasiun yang dilewatinya. Naik turunnya penumpang dan pemandangan diluar kaca jendela menjadi pemandangan yang Greesel dan Cynthia nikmati selama rentang waktu 5 menit ini. Kehidupan malam yang berbeda dari masing-masing individu menjadi pelengkap cerita yang mereka berdua jalani, yang tidak berbeda dengan mereka berdua. Atau lebih tepatnya keduanya saat 8 tahun silam. Sebagai member JKT48 yang memiliki kewajiban melakukan show theater setiap minggu, dan diselingi dengan latihan setiap harinya mengharuskan mereka hidup berdampingan dengan kehidupan malam di Kota Jakarta.

"Aku pikir gemerlapnya kota dan traffic yang masih ramai di jalanan tengah malam itu udah cukup bikin amazed, ini kali pertama Aku naik transport umum dan melihat sisi kehidupan kota Jakarta yang tidak ada istirahatnya bikin Aku makin amaze aja." Buka obrolan Greesel memutus keheningan diantara mereka berdua.

"Orang-orang ini masih harus bangun pagi dan berjibaku dengan rutinitas mereka masing-masing. Kalau mereka 9 to 5, otomatis mereka hanya punya waktu tidur kurang dari 6 jam itu tidak termasuk yang laju di waktu rush hour, mungkin cuma bisa spent waktu istirahat 4 jam tiap harinya." Respon Cynthia tanpa mengalihkan pandangannya pada luar jendela.

"Aku udah 10 tahun hidup dengan rutinitas JKT ini aja yang dikagetkan dengan kenyataan kehidupan malam sisi lain Jakarta yang selama ini hidup berdampingan dengan kita."

Pengumuman stasiun terdekat bergema di dalam kabin MRT dan itulah destinasi Greesel dan Cynthia malam ini. Sesaat sebelum rangkaian masuk ke stasiun MRT Blok M, Greesel dan Cynthia telah bersiap turun dari kereta, padahal bisa saja mereka bersantai sejenak sebelum bergegas turun saat rangkaian berhenti secara sempurna di stasiun.

"Gak banyak berubah ya? Malah kesannya lebih tertata dibanding terakhir kali Aku ke sini" Ucap Cynthia ketika menginjakan kaki di stasiun MRT yang paling sering Ia kunjungi.

"Kamu harus lihat depan stasiun ini Ci. I bet u will like it."

"Wow Gree, ini futuristic banget. Aku belum keliling Jakarta jadi gatau ini dan nyesel baru tau ini sekarang." Komentar Cynthia ketika mengetahui stasiun MRT BLOK M, mengadopsi konsep stasiun-stasiun baru di Jepang yang menggabungkan kebudayaan dan teknologi sebagai branding Kota yang sangat berhasil.

"Sebenernya Blok M secara keseluruhan gak mengalami perubahan yang signifikan karena memang secara kawasan udah tertata sebagaimana semestinya dan udah ada regulasi di PerGub terbaru. Karenanya yang disulap dari MRT dan halte TJ juga yang dibenahi dan hasilnya you can see it right berhasil menambah kesan futuristic for this district." Jelas Greesel yang sedikit tau mengenai tata wilayah kota Jakarta, bukan hasil dari kuliah yang dia ambil. Namun berkaitan dengan kuliah yang diambil orang disampingnya, Ia mencari tau sedikit banyak mengenai design dan dunia arsitektur karena itu berhubungan langsung dengan Cynthia. Sesuatu yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.

"Tenant-tenantnya juga ga banyak berubah dan sepenglihatan aku that was the same Blok M."

"Karena Blok M udah punya kehidupan sendiri gak sih Ci? Jadi tenant-tenant juga mertahanin buat stayed juga. Sumbu kehidupan anak muda juga masih berpusat disini"

"Iya itu juga salah satu penyebabnya. Tapi jawaban benernya karena secara ga langsung Blok M udah jadi district sendiri dari awal perencanaan Kotanya."

Selama berjalan mereka membahas banyak hal mengenai arsitektur landscape, sejarah mengenai tempat ini seiring berjalan, juga perlahan mengenal satu sama lain lebih dalam, mereka berjalan melewati ruko demi ruko hingga dari ujung jalan ini sudah mulai terlihat bagaimana banyaknya gerobak dagangan memenuhi trotoar dengan para penjual yang sedang sibuk melayani pembeli yang semakin malam semakin banyak mengantri ini, ya beginilah kehidupan malam Jakarta. Pada masing-masing gerobak yang ada terdapat segerombolan orang yang baru datang dan sedang menyebutkan pesanan masing-masing orang. Tidak berbeda jauh dengan 2 orang perempuan yang baru saja sampai ini.

Kisah Dari Selatan JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang