Chapter 25

1.5K 143 22
                                        

HAPPY READING

Setelah mendapatkan telpon dari Keenan mereka pun berangkat ke rumah sakit.

"Hiks zean kritis"ucap keenan serta tangisnya.

"Ga, ga mungkin!!"ucap chika yang masih tak percaya.

"Nak"Aya segera membawa Chika kedalam pelukannya.

"Aku mau ketemu kak zean"ucap chika memberontak di pelukan bundanya.

"Ga boleh gini sayang, inget kandungan kamu"

"Hiks maafin chika kak"

"Chika salah, chika ga pernah percaya sama kak zean hiks"

"Mah, bang zean hiks"

"Ini semua karena kak Chika!!"ucap Christy menyalahkan chika.

"Maafin kak Chika dek"

"Maaf? Ga guna kak!"

"Christy, udah nak"

"Ini semua gara-gara dia mah"ucap Christy menunjuk chika.

"Ve, bawa Christy pulang dulu"ucap Keenan, Veranda mengangguk setuju.

"Aku gamau pulang, aku mau jagain bang Zean di sini mah"

"Pulang Christy!"ucap Keenan

"Oke. aku pulang, tapi kalo sampe bang zean kenapa-napa itu salah kamu kak"

"Aku bakal benci sama kamu"

"Aku benci sama kamu, kak Chika"

"Maafin aku dek"ucap chika memegang lengan christy.

"Gausah pegang tangan aku"ucap Christy, ia menepis tangan chika.

Christy dan Veranda pulang, dan sekarang menyisakan Aya, pucho, Chika, dan Keenan.

"Hiks maafin aku kak"

selang beberapa jam kemudian, akhirnya dokter yang menangani zean pun keluar.

"Keadaan pasien kembali stabil, tapi pasien belum sadar, kemungkinan beberapa hari kemudian baru dia akan sadar."

"Dok, saya bisa ketemu sama suami saya ga?"tanya chika

"Bisa, tapi cuma bisa dua orang yang masuk"

"Baik dok, terimakasih"

"Chika sama Aya aja yang masuk"ucap Keenan

Aya dan chika pun masuk kedalam ruangan tersebut.

Chika berjalan mendekati bangsal yang suaminya tempati.

"Maafin aku kak, maaf hiks"

"Ayo bangun kak, kamu ngga kangen sama aku?"

"Aku salah kak, maafin chika"

"Yang sabar ya nak"ucap Aya

"Hiks kapan kak zean bangun bunda?"

"Bunda juga ngga tau sayang, sabar aja ya"

Beberapa hari kemudian.

"Kak, kamu kapan bangunnya sih?"

"Anak kita sebentar lagi lahir loh"

"Kamu gamau nemenin aku lahiran?"

"Kak, please ayo bangun"

"Chika kangen kak zean"

"Dedek bayinya juga kangen sama kamu"

"Dedek bayinya kangen sama papahnya kak"

"Sayang ayok bangun"

"Aku bodoh banget ya kak, aku lebih percaya sama orang lain daripada suami sendiri"

"Aldo sama ashel tuh jahat banget kak"

"Ternyata mereka yang buat kamu kayak gini"

"Meskipun mereka udah masuk penjara, tapi aku tetep aja ga ikhlas"

"Aku nyesel kak, Maafin aku ya sayang"

"Aku gamau kita cerai, aku mau rumah tangga kita tetap bertahan"

"Kalo kamu mau marahin aku, aku terima kok kak, marahin aku sepuasnya"

"Tapi jangan cerai ya kak"

"Aku sayang sama kamu kak"

"Love u sayang"ucap chika seraya mengusap lembut wajah zean.

Beberapa Minggu kemudian.

Tak ada tanda-tanda kesadaran bagi Zean, chika masih setia menunggu suaminya itu untuk bangun dari tidur panjangnya.

Di pagi hari ini chika tiba-tiba saja merasakan kontraksi.

"Akh sakit"ucap chika meringis kesakitan.

"Kayaknya kamu mau melahirkan deh"

"Mas, chika mau lahiran"ucap Aya

Chika langsung di bawa keruang bersalin.

"Terus sayang, yang kuat nak"ucap Aya mencoba memberikan semangat pada anaknya.

"Chika ga kuat bunda"ucap chika sangat pelan.

"Harus kuat sayang, demi anak kamu"

"Hiks ga kuat, Chika udah ga kuat"

Setelah beberapa menit akhirnya anak pertama mereka pun lahir.

"Akhirnya, selamat ya sayang"ucap Aya

"Chika!!"

Hayoo loh kenapa tuhh ?

Metong juga kah ?

To be continued

I Love You Chika | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang