Chapter 32

1.1K 121 19
                                    

HAPPY READING

Beberapa hari kemudian.

"Sayang aku pengen makan bakso"

"Mau makan bakso? Tengah malam gini?"

"Ini jam berapa sayang? Kemana aku nyarinya?"

"Baru jam 1 kemungkinan masih ada yang jual"

'pala kau, jam segini woi' batin zean

"Besok aja ya?"

"Ish aku maunya sekarang kak, kamu mah gitu gak sayang sama istrinya"

"Bukan gitu chika, tapi ini udah malem banget mana ada yang jual bakso tengah malam gini"

"Hiks kamu gak mau nurutin kemauan dedek bayinya?"

"Liat papa kamu nak, dia gak mau nurutin kemauan mama"ucapnya sambil mengelus perutnya yang rata.

"Bukan gak mau nurutin sayang, tap- "

"Tapi apa hah?"potong chika

'buset dah galak banget nih bini' batin zean

"Hiks kamu jahat"

"Jangan nangis sayang, yaudah aku cariin ya"ucap zean

"Yeay, pokoknya harus sampe dapat ya, kalo ga dapet ga boleh pulang!"

"Ck, iya iya"ia pun segera pergi mencari bakso yang istrinya inginkan.

***

"Mana ada yang jualan bakso tengah malam gini"

"Eh bentar itu abang nya jualan apa ya?"

"Bang beli bang"ucap zean menghentikan penjual tersebut

"Oh iya mas"

"Jual bakso kan ya?"

"Iya mas"

"Yaudah beli 2 bungkus ya bang, emang tengah malam gini jualannya bang?"

"Yaudah tunggu bentar ya mas, iya emang tengah malam gini hehe"

"Ooh makasih ya bang, kalo ga ada abang mungkin saya ga bisa pulang ke rumah"

"Loh kenapa gitu mas?"

"Soalnya istri saya ngidam bang, dan kalo ga dapet bakso saya ga boleh pulang"

"Oalah, gitu tah mas"

"Iya bang, jadi berapa bang?"

"Jadi 30 ribu mas"

"Ini uang nya ya bang, makasih"ucap zean memberikan uang lebih pada penjual itu.

"Ini kembalian nya mas"

"Ambil aja bang"

"Loh kebanyakan mas, tapi makasih loh ya"

I Love You Chika | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang