2.Fitting baju

2 0 0
                                    

Halo haloo gimana kabar kalian nih?
Ayo jangan lupa spam komen and note ya dongg biar author semangat. . .
.
.
.
.
.
.

Happy reading 🎉

Pagi ini Alea akan berangkat ke sekolah bersama Marven, atas kemauan dari Vanessa Mamanya Alea. Alea sebagai anak yang berbakti kepada orang tua pun hanya mengikuti aja.

Kini Alea sedang menunggu Marven di depan gerbang rumahnya. Bisa aja sih ia menunggu di dalam rumah tapi Alea mengalak.

"Ck tuh cowok kemana sih, lama banget" gumam Alea kesal sambil melihat jam yang ada tangannya.

Tinn! Tinn!

Suara klakson motor sport warna hitam berhenti di depan Alea.

"Lama banget lo" serkas Alea tangan menyikapka di dada.

"Sorry" jawab Marven menyodorkan helem ke Alea.

"Iye" hanya kata itu yang Alea lontar, lalu mengambil paksa helem yang Marven sodorkan dan memakai nya

Setelah selesai memakai helem Alea lantas naik keatas motor sport Marven.

"Pegangan" pinta Marven.

"Ck modus lo" kecut Alea lalu pegangan sama jaket hitam Marven.

Dirasa Alea sudah siap Marven pun langsung menancapkan motor nya meninggalkan pekarangan rumah Alea, menuju ke sekolah SMA Lintang Merpati.

***

Semua para siswa siswi kini pada dihebohkan oleh kedatangan Marven yang berangkat sama Alea. Cewek cantik dan bar-bar.

Saat ini Marven dan Alea sedang berada di parkiran untuk mengmarkirkan motor sport Marven.

"Woww kemarin tabrakan sekarang boncengan aduhh" pekik Haneel yang duduk di atas motor nya.

"Kok bisa kalian berdua?" Tanya Langit.

"Dia tadi dikejar sama orang gila" balas Marven cetus sambil membuka helem nya.

Alea yang sedang membuka helmnya lantas membulatkan matanya.

Apa dia bilang?! ORANG GILA MAKSUD DIA?!

"Heh orang gila mata mu!" Geram Alea ke arah Marven lalu meninggalkan kelima cowok itu yang masih di parkiran.

"Cie-cie nihh" goda Aska menarik turunkan alisnya.

"Apa lo ha!" Unjar Marven menatap Aska.Yang di tatap hanya membalas dengan cengiran.

"Udah ke kelas" unjar Devano melaraikan mereka.

Mereka pun lantas mengangguk dan meninggalkan perkiraan, menuju ke kelas.

***

Jam istirahat udah berbunyi, kini Alea, Bianca, dan Leona sedang berada di kantin menikmati makanan mereka yang udah mereka beli.

"Al tadi ada yang bilang kalau lo berangkat sama Marven?" Tanya Leona mengamati Alea yang sedang memakan baksonya.

"Kok lo tau Na?" Tanya balik ke Leona.

Leona dan Bianca memutar bola matanya malas. "Iya tau orang semua murid pada ngomongin lo" unjar Bianca.

"Masa sih? Kok gue gak denger ya?" Ucap Alea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bolott!" Ucapan mereka berdua ke arah Alea yang sedang cekikikan.

"Gue mau di jodohin" ucap Alea mengecilkan suara nya sambil menunduk.

Uhuk uhuk!!

Bianca yang sedang meminum es teh manis nya lantas terdesak mendengar ucapan Alea.

"APA DI JOD-" ucap Bianca terpotong karena Alea langsung membengkap mulut Bianca.

"Jangan teriak-teriak bangke" unjar Alea melepaskan tangannya yang dari mulut Bianca.

"Serius lo mau di jodohin?" Tanya Leona yang sama kaget nya dengan Bianca.

"Iya sama siapa lo?, gak aki-aki kan atau brewokan kan Al?" Tanya Bianca sangat serius.

Alea memutar bola matanya malas. "Emang gue apaan, ya enggak lah"

"Gue di jodohin sama Marven" lanjut Alea membisikkan ke dua sahabatnya.

BRAKK!

Bianca lantas menggebrak meja kantin membuat beberapa murid menengok ke meja Alea bersama temennya.

"WOY BISA DIEM GAK LO!" Teriakan Haneel yang berada di pojok meja kantin.

"Sorry gue spontan!!" Teriakan Bianca ke arah meja inti geng Zenebzt yang berada di pojok kantin tak jauh dari meja Alea.

"Lo kenapa teriak-teriak anj-" unjar Alea frustasi mempunyai sahabat kayak Bianca yang hobi teriak-teriak. Walaupun begitu tapi dia sangat baik dan perhatian.

"Hehehe sorry-sorry Al" cengir Bianca menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Terus lo terima gak Al?" Tanya Leona ke Alea.

Alea menghembus hafas nya. "Mau gimana lagi, kata orang tua juga buat kebaikan gue tapi gak tau entar"

"Lo tenang aja bebeb Alea cinta ku, kalo dia berani macem-macem atau apa lah sama lo entar lapor aja ke kita" ucap Bianca memeluk tubuh Alea.

"Benar tuh kata Bian Al, kalo entar dia jahati lo lapor aja ke kita" unjar Leona juga ikut memeluk tubuh Alea.

"Makasih sahabatku" ucap Alea membalas pelukan nya dengan erat.

"Dah yuh kita ke kelas bentar lagi jam istirahat selesai" unjar Leona melepaskan pelukan dari Alea, lalu membersihkan makan nya.

Mereka pun mengangguk lalu membuang bekas makan ke tong sampah yang sudah disediakan, lalu menuju ke kelas mereka.

***

Saat ini Alea sedang berada di halte dekat sekolah, menunggu Marven menjemput, lalu kedua nya akan ke butik untuk persiapan fitting baju pernikahan mereka.

Tinn tinn!!

Suara klakson motor membuat Alea yang sedang menglamun lantas kaget.

"Jangan kebanyakan ngelamun!" Peringat Marven menyodorkan helem ke arah Alea.

Alea mengambil kasar helem yang berada di tangan Marven. "Lama lo"

Setelah selesai memasang helem Alea lantas naik ke atas motor Marven.

"Cepet naik"

Dirasa Alea sudah siap Marven lantas menyalahkan mesin motor menuju ke butik langganan keluarga nya.

***

"Akhirnya kalian sampe juga, kenapa lama banget?" Tanya Vanessa saat melihat Alea dan Marven udah masuk ke butik.

Ya Vanessa dan Dinda udah berada di butik dulu untuk memilih baju yang akan di kenakan Alea dan Marven.

"Marven kayak siput Ma" balas Alea, membuat Marven langsung menatap Alea.

Dinda dibuat terkekeh melihat mereka berdua. "Emang kamu kemana aja Ven?"

"Ngumpulin tugas Bun" balas Marven tersenyum tipis.

"Ouhh, ya udah sini cobain toxedo yang udah Bunda pilih" unjar Dinda menarik lengan putra nya.

"Alea sini sayang cobain gaun nya, sambil pilih-pilih" unjar Vanessa menunjukkan gaun pengantin yang akan di kenakan Alea satu minggu lagi.

Setelah beberapa menit kini mereka udah selesai mencoba memakai baju yang menurut mereka cocok untuk mereka kenakan.

"Enggak nyangka bentar lagi kita jadi besan ya Nes" ucap Dinda sembil terkekeh.

"Hahaha iya Din engga nyangka kita waktu itu buat perjanjian " kekeh Vanessa diangguki Dinda.

To Be Continued

Maaf ya kalo banyak typo nya tolong di maklumi oke, soalnya author juga masih pemula buat cerita 😭🙏

Ayoo komen and note... Gratis kok engga bayar sama sekali

Marven And Alea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang