Tertidur|| bab 2

18.5K 843 14
                                    

Happy reading maaf kalo ada ke typoan maklum namanya juga manusia biasa

...

Sesampainya mereka di restoran termahal membuat atha tidak nyaman bagaimana tidak ia hanya dari kalangan biasa tapi diajak ketempat beginian

Kerna ia dulu sering diberi makanan sisa oleh sang paman itu pun kalo ingat kalo tidak ia hanya memakan nasi dengan rayco atau garam

"Kenapa hm?"tanya alex atha tersenyum kecil bukan hanya kerna ia orang biasa hanya saja ini dulu tempat favorit mendiang orangtuanya selalu mengajaknya kesini

"Aku hanya teringat masa lalu"ujar nya Alex mengangguk mengusap Surai hitam atha yang membuat nya gemas

"Kamu mau apa?"tanya alex atha berpikir sebentar lalu tersenyum

"Aku hanya ingin steak lalu kentang goreng minumannya aku hanya ingin air putih ah jangan lupa bubur kentang nya ya"ujar nya tersenyum

"Samakan saja"ujar nya pelayan itu mengangguk mencatat semua pesanan nya

"Baik tuan tuan silahkan menunggu makanan anda"ujar pelayan tersebut lalu permisi untuk pergi

Atha memandang restoran ini cukup lama ia menatap pojok kanan yang langsung memperlihatkan jalanan kota tatapan nya menyendu kenangan demi kenangan pun muncul diotak nya

Alex paham dengan tatapan itu lalu membawa atha ke pojokan ia duduk disebelah atha sementara Kenzo di samping nya

"Beri tahu pelayan itu kita bertukar meja"ujar nya Kenzo mengangguk patuh lalu pergi meninggalkan Alex dan atha

"Aku tau ini tempat favorit mendiang orang tua mu kan?"ujar Alex atha mengangguk lalu tersenyum

"Kau kenal orang tua ku?"tanya atha Alex terkekeh sebelum sang ayah meninggal ia cukup dekat dengan keluarga Marvez kerna dulu pernah menolong nya

"Dulu aku hampir bangkrut hanya saja ayah mu Xavier datang lalu membantu mendiang ayah ku disaat umur ku 10 tahun aku selalu melihat mu melukis ibu mu bilang itu hal kesukaan mu aku mengangguk lukisan mu semua nya indah dan kala itu aku membawanya satu ibu mu mengizinkan nya lalu 2 kemudian aku mendengar berita bahwa orangtua mu kecelakaan"jelas Alex panjang lebar

"Kau?kau yang mengambil lukisan burung merpati putih ku ya?"ujar atha Alex terkekeh lalu mengangguk

"Iya aku menyukai lukisan itu dan kerna lukisan mu aku jadi bermimpi dengan ibu ku ia berpesan bahwa kau anak yang cantik dan lukisan mu cantik ibu ku suka maka dari itu aku meletakkan lukisan mu diruang kerja ku"ujar Alex membuat atha terkejut lalu ia tersenyum lagi pula itu hanya lukisan

"Entahlah aku dulu hanya sedang melihat burung merpati yang berpasangan aku menatap keluarga kecil merpati yang kemana mana selalu bertiga membuat aku jadi melukis nya tak tau nya lukisan itu dicuri oleh mu"ujar nya kesal Alex hanya tertawa sementara mereka tak menyadari

Kenzo memperhatikan mereka dari jauh ia tersenyum tuan nya jadi banyak bicara oleh pemuda manis itu ia harap mereka berdua selalu bersama

Setelah makan mereka pun pergi tapi mereka membayar makanan nya ya tak terasa Atha tertidur dileher alex

"Aku akan membuatmu bahagia"gumam nya mengecup kening atha lalu menyuruh sopir nya memelankan suara musiknya

Suasa pun hening kerna mereka memasuki wilayah hutan hanya suara musik yang terdengar itu pun sedikit

...

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama mereka pun sampai disebuah mansion megah Alex yang berada di tengah hutan

Pagar yang menjulang tinggi dengan bodyguard yang berjaga jaga dimana¹ serta cctv yang aktif jadi mereka semua terpantau oleh Alex

"Selamat datang tuan"sambut pelayan Alex mengangguk mereka hanya menatap anak TK mana yang dibawa oleh tuanya itu?

Merebahkan tubuh atha dikasur milik nya dengan perlahan lahan membuka sepatu nya dan merangkak naik keatas

Disaat atha miring ke kanan ia meringis membuat alex heran kenapa anak itu meringis apakah ia menahan sakit?

Alex buru buru mengambil kemeja serta celana pendek milik nya dulu
Dengan pelan ia membuka baju atha senyum Alex luntur menatap banyak nya luka bekas cambukan ditubuh atha

Ia marah apa apaan ini apakah sang paman tidak merawatnya dengan baik?ia harus menyelidiki ini semua pikirnya

Tbc

Pemuda cantik milik Mafia dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang