"Syam? Kita balik ke kelas lagi aja, yuk? Gua takut banget nih!" Mahesa menyuruh Syam untuk kembali ke kelas mereka. Namun Syam tidak menggubris permintaan Mahesa dan terus saja berjalan lurus.
"Syam?"
"Lu tuh kenapa sih, Esa!?" Syam terlihat kesal.
"Lu kan tau apa yang dibilang sama Aji tadi pagi? Kalo di kampus kita ini tuh ada penunggunya, Syam!" tanya Mahesa.
"Njir, Esa... Esa... lu tuh ya masih aja kolot. Zaman sekarang, lu masih percaya sama yang kek gitu-gituan?" ujar Syam enteng.
"Ya kan kali aja omongan Aji tadi pagi bener kan, Syam?" tanya Mahesa lagi. Syam menghela napasnya pelan.
"Iya ada penunggunya. Pak satpam tuh yang nunggu kampus ini. Puas?" jawab Syam kesal. Namun dengan tiba-tiba, terdengar suara aneh. Seperti suara benda jatuh.
PLUK
"Syam, kita balik aja yuk?"
"Angin doang tuh!" ujar Syam yang mencoba meyakinkan Mahesa dan mereka melanjutkan langkah kaki mereka kembali. Sayangnya, tiba-tiba terdengar suara aneh lagi yang menganggu perjalanan mereka.
Cit...
Cit...
Cit...."Tuh kan?"
"Ck, tikus!" Syam dan Mahesa sudah hampir sampai di gudang. Namun mereka mendengar satu suara aneh lagi.
KRET
BRAK!
"Syam, ih...."
"Udah deh, Esa. Kita kan udah sampe di sini...."
Syam dan Mahesa melirik ke arah ruang gudang yang pintunya terbuat dari kaca itu. Terlihat tidak ada siapa-siapa di dalam sana. Sepi, sangat mencekam. Mereka masih melirik ke arah gudang. Hingga pada akhirnya, muncul sesosok wanita berambut panjang, memakai baju berwarna putih dan wajahnya terlihat sangat mengerikan.
"UWAAAAAAAA!"
Syam dan Mahesa dengan spontan berteriak lantang dan segera berlari menuju ruang kelas mereka. Dan saat mereka tiba di ruang kelas mereka, mereka langsung bersembunyi di bawah meja yang ada di dalam ruang kelas mereka. Sehingga teman-teman mereka yang lain ikut bersembunyi seperti mereka.
"Woy, Syam! Ada apaan sih?!" tanya salah satu temannya.
"Iya njir ngagetin aja deh!" ucap temannya yang lain.
"Ta-tadi... gua dan E-Esa liat... se-setan!" jawab Syam pada temannya itu. Mendengar jawaban Syam membuat teman-temannya terbelalak shock.
"Yang bener deh lu?!"
"Gak usah becanda deh, Syam!"
"G-gua serius!"
Tap...
Tap...
Tap...."UWAAAAAAAA!" Suara teriakan menggema di dalam ruangan kelas mereka.
Syam dan teman-temannya sudah menyadari ada suara langkah kaki seseorang yang mulai mendekat ke arah mereka. Syam mulai penasaran, ia melirik ke arah pintu dengan perlahan. Tidak ada orang. Sehingga Mahesa dan teman-temannya yang lain ikut melirik ke arah pintu kelas mereka.
Dan saat mereka sudah menyadari bahwa tidak ada siapa-siapa, tiba-tiba muncul kepala wanita yang tadi dilihat Syam dan Mahesa, menggantung di atas meja. Terlihat sangat menakutkan. Dan spontan mereka berteriak takut. Bahkan Taeyeon dan Junghee kini sudah berpelukan.
"AAAAAAAAA!"
"Hihihi!"
Syam mulai berpikir, suara tawa yang ia dengar itu sangat familiar di indra pendengarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Mirror • Han Jisung ✓
Horror"𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝓘𝓷𝓭𝓲-𝓖𝓸!" Aji Susena Hansen, seorang lelaki berparas tampan dan imut yang gaul, ceria dan selalu jahil pada teman-temannya itu, kini berubah menjadi seorang lelaki pendiam. Bahkan ia kerap kali diolok-olok dan dibully oleh tema...