Jessie yang membenci seisi hidupnya, berusaha untuk menciptakan realita baru agar terlihat baik-baik saja. Dimana ketika dia kembali, mempertemukan dengan mereka.
Membuat dirinya semakin membenci hidupnya, ketika sadar bahwa dia jatuh diantaranya...
"Lo udah nemu informasinya? Semuanya kan?" Zaidan mendudukan dirinya di samping Riki yang sibuk menantap layar laptop di pangkuannya.
Riki mendengus keras, membuat Zaidan yang ada di sampingnya menatap lelaki itu penasaran. "Susah. Kayaknya dia bukan gadis biasa deh."
Tepat setelah Riki selesai menjawab, deruman mesin motor terdengar. Nampak Jay diikuti tiga lelaki tampan di belakangnya memasuki rumah Riki.
"Gimana?"
Satu pertanyaan yang keluar dari mulut Jay membuat Riki menegang. Bahkan pertanyaan itu keluar sebelum Jay mendudukan dirinya. Memang Jay ini sepertinya tak mengerti basa-basi, atau lebih tepatnya tidak ingin repot-repot menunggu ocehan lain keluar.
"Jessie C."
Semuanya menyerngit bingung.
"C? Apaan dah?" celetuk Langit penasaran.
Jay menatap Riki meminta penjelasan. "Nama dia hanya itu, semua data dia gak bisa gue retas Jay."
Jay mengangguk paham, kemudian meminta laptop Riki.
Semuanya menatap Jay, menunggu apa yang akan dilakukan lelaki itu. Cukup lama menanti Jay, entah sedang apa.
Sehingga terdengar gumaman Jay. "Cheese."
"Cc?"
Suara Ethan mengalihkan fokus Jay yang semula pada layar pesergi itu beralih menatap lelaki berkacamata di depannya.
"Ha? Cc apa Cheese keju?" tanya Sastra memecah keheningan.
"Perempuan itu, that's right Jay?"
▪︎▪︎▪︎
"LO GILA HAH?! KELUAR BAJINGAN!"
"LO YANG GILA!"
Gadis dengan rambut di cempol asal, dan baju rumahan terlihat sangat emosi kepada seseorang di hadapannya itu.
"Pergi dari sini," suara gadis itu mulai melirih dengan tangan terkepal dan mata berkaca-kaca.
Setidaknya dia tidak ingin menangis di hadapan orang ini. Apalagi menunjukkan sisi lain dari dirinya.
Orang itu melihat mata yang sangat mirip dengannya tengah berkaca-kaca, serta dada yang juga merasakan sesak padahal dia tidak memiliki penyakit asma.
Tidak ingin semakin merasakan rasa tak nyaman itu, ia langsung pergi dari hadapan gadis itu. Namun ....
"Jay?"
"Bisa jelasin semuanya Jake?"
Deg.
••••
Cerita ini hanya karangan semata, tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata visual!
note : Cc itu di baca sisi ya sayang-sayang ku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
