Part 4 || Syafira

179 14 7
                                    

Haloo pembaca Syafira, gimana nih kabar kalian?

Sebelum baca jangan lupa tambah ke perpus dulu hihihi

Oh iya jangan lupa support aku dengan cara vout dan komen ya, buat yang udah mampir aku ucapkan selamat bergabung🤗🖤

Happy Reading and Enjoy guys🤗

🍁🍁🍁

Siswa/siswi SMP Bintara pun berhamburan keluar dari kelas sebab jam pulang telah tiba, ada yang memutuskan langsung pulang ada juga yang masih bertahan karena ada kerja kelompok.

Gumpalan awan hitam yg menghiasi langit dengan diiringi sentuhan sentuhan kecil dari angin yang berhembus yang siap menerpa siapa pun yang di jumpa nya, seakan mengisyaratkan jika tangisan semesta akan segera mengenai bumi.

Tetesan demi tetesan mulai turun membasahi bumi, begitu pun dengan seorang gadis yang sedang berjalan dengan seragam sekolahnya pun mulai basah karena tetesan hujan itu.
foundation yang ia gunakan untuk menutupi luka dan memar pada tubuhnya perlahan luntur memperlihatkan tubuh yang penuh dengan memar .

Syafira Cheva Rahmadhani, adalah seorang gadis berusia 15 tahun ia berasal dari keluarga yang sederhana, namun bukan dari keluarga Cemara. Orang tua Syafira bercerai saat ia masih duduk di Sekolah Dasar kelas 1, tapi siapa Yg menyangka bahwa sosok yang periang, cerdas, dan ceria ini memiliki luka yang sangat mendalam.

Syafira berjalan menuju kursi yang berada di sebuah taman, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menikmati hujan yang menyentuh permukaan kulitnya.

Hikss...
Sebuah isak kan pun lolos dari bibir mungil itu, Sungguh ia sangat lelah dihajar habis-habisan oleh keadaan, ia tak memilih dan tak meminta untuk seperti ini.

Hidup dengan trauma ibarat kan lolos dari kecelakaan namun cacat seumur hidup.
Hal yang dapat menggambarkan keadaan Syafira saat ini, tubuhnya memang ada namun raga nya telah lama mati.
Jasad nya belum bisa menjadi abu sebab ia masih terbakar oleh api trauma, dan ketika suatu saat nanti api itu padam makan ia akan menghilang.

***

"DARI MANA AJA KAMU?" lontaran pertanyaan yang tiba-tiba menyambut kedatangan Syafira, ia melihat ibunya yang berjalan dari arah dapur menuju tempat Syafira berdiri sekarang.

"Sekarang udah tuli kamu ya" marah sang ibu ketika pertanyaan nya tidak di jawab oleh Syafira.

"Syafira tadi kehujanan mah" ujar Syafira yang menundukkan kepalanya melihat ke ujung sepatu nya, sungguh ia sangat tidak suka situasi ini benar-benar membuat dirinya ketakutan.

"KEHUJANAN SAMPAI JAM 7 MALAM HAH?"

"T-tadi Syafira berteduh di taman mah, setelah reda Beru Syafira pulang" jawab Syafira dengan gugup.

"ALASAN AJA, BILANG AJA KAMU PACARAN YA KAN!!"

"E-enggak m-mah, Syafira nggak pacaran tadi beneran Syafira berteduh mah"

"KAMU UDAH PINTAR BOHONG YA SEKARANG, PULANG JAM SEGINI MAU JUAL DIRI KAMU HAH!"

"MAMAH CUKUP!!" Teriak Syafira yang tidak tahan atas tuduhan dari ibunya, ia terlalu lelah setiap mengatakan yang sebenarnya selalu di anggap berbohong lantas apa artinya bertanya jika semua jawabannya di anggap salah.

"SYAFIRA CAPEK MAH CAPEKK, MAMAH SELALU MENUNDUH SYAFIRA, MAMAH SELALU MENUNTUT SYAFIRA HARUS JUARA, APA MAMAH TAU SYAFIRA BUTUH DUKUNGAN MAMAH, SYAFIRA BUTUH SOSOK MAMAH" lanjut Syafira dengan emosi yang bergemuruh di dadanya, air mata yang semulanya ia tahan kisi sudah turun membanjiri wajah itu.

Plakk....
Sebuah tamparan melayang mengenai pipi Syafira
"KETERLALUAN KAMU, BERANI KAMU MELAWAN MAMAH YA"

"mamah yang buat Syafira begini mah" ucap Syafira dengan tatapan yang kosong, berlahan ia melangkah maju untuk mendekatkan ke ibunya.

"Mamah tau? Mamah berhasil buat Syafira mati secara perlahan mah" ucap Syafira dengan nada rendah sambil menatap sepasang mata dari sosok wanita dihadapannya.

"itu konsekuensinya karena kamu lahir dari rahim saya" balas wanita itu sambil balas menatap kedua mata Syafira dengan sorot kebencian.

" kamu tau! semenjak hamil kamu, saya sudah berulang kali meminum obat untuk menggugurkan kandungan sya, tapi nyatanya kamu cukup kuat hingga saya terpaksa melahirkan kamu"

Bagaikan bumerang yang menghantam kepala Syafira, kenyataan macam apa ini? Mengugurkan? Terpaksa? Kenapa? Ia tak pernah meminta untuk dilahirkan dan di besarkan dalam keluarga ini.

"INI SEMUA SALAH KAMUUU" teriak wanita itu penuh amarah, sambil mengangkat telunjuknya ke wajah Syafira.

"KALAU SAJA KAMU TIDAK LAHIR SAYA TIDAK HARUS REPOT MENGURUS ANAK DARI LELAKI YANG TIDAK SAYA CINTAI!!"

Syafira hanya berdiri sambil melihat ibunya dengan tatapan yang kosong, tubuhnya seakan kaku atas kenyataan ini ia bahkan tak bisa berfikir dengan jelas atas apa yang ibunya ucapkan.

Plakkk....
Lagi-lagi tamparan melayang ke pipi Syafira, dengan amarah yang bergemuruh wanita itu memukuli Syafira dengan membabi buta hingga Syafira terbaring di lantai dengan keadaan yang acak-acakan. Pukulan demi pukulan terus melayang ke tubuh gadis itu hingga meninggalkan bekas kemerahan.

"KAMU TAUU, SAYA BENCI KAMU" teriak wanita itu dengan amarah yang sudah menguasai dirinya.

"Mm-mahh sa-akit" ucap Syafira dengan tubuh yang bergetar, perlahan Syafira berdiri dengan tubuh yang lemas sebab ibu nya memukuli nya begitu kuat.

"Mm-mahh, Syafira gak bisa memilih untuk lahir dan tumbuh di keluarga mana pun mah" ucap nya dengan suara yang bergetar.

"IYA KAMU TIDAK BISA MEMILIH UNTUK LAHIR DIKELUARKAN MANA PUN, DAN KAMU TIDAK BISA LARI DARI KENYATAAN KALAU KAMU ANAK YANG TIDAK SAYA INGINKAN"

"Stop mah" ucap Syafira pelan, sungguh ia benar-benar kehabisan energi untuk berdebat dengan ibunya.
Dengan perlahan Syafira berjalan melewati ibunya untuk menuju ke kamarnya.

"MAU KEMANA KAMU HAH, SAYA BELUM SELESAI BERBICARA"

"DASAR ANAK KURANG AJAR, CAPEK-CAPEK SAYA BESARIN KAMU"

🍁🍁🍁

Mau menyampaikan apa nih buat ibunya Syafira?
Mau bilang apa buat Syafira?
Jangan lupa tulis di komen yaaa.
.
.
.
Ig : cheva_syam

SYAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang