Part 8 || Syafira

119 9 4
                                    

Haii pembaca setia Syafira
Gimana puasanya? Semoga lancar ya
.
.
.
Aku cuma mau ngasih info, kalau buat Up dalam beberapa Minggu kedepannya kemungkinan aku bakal terlambat atau ga Up samsek ya, karena lagi ujian yaa:)
Oh iya jangan lupa vout dan komen ya jangan jadi pembaca hantu ya yg gak kelihatan kan aku juga sedih:)
Selamat menikmati part ini

🍁🍁🍁

Syafira duduk di tepi ranjang, mata nya dengan nanar menatap kertas ujian yang sedang ia pegang, angka depan lima terpampang di pojok kertas yang sedang ia pegang, itu adalah kertas ujian nya Minggu lalu.

"Huff...mamah marah gak ya" ucapnya dengan raut cemas, ia takut ibunya marah lagi jika nilainya tidak sempurna.

"SYAFIRA" suara teriakan dari luar pintu kamarnya mengagetkan Syafira yang tengah memandang hasil ujian nya.

"Iya mah" jawab Syafira sembari berjalan menuju pintu lalu membuka kan pintu kamarnya.

"Mana hasil ujian kamu?" Tanya ibunya Syafira dengan cepat

"D-di dalam mah" jawab Syafira dengan gugup, wanita itu berjalan cepat menuju ranjang Syafira dan mengambil kertas ujian nya, matanya merunduk menatap kertas ujian Syafira.
Hingga detik berikutnya wanita itu menatap Syafira dengan marah.

Plakk...
Satu tamparan lolos begitu saja di pipi Syafira, ia merasakan pipinya yang panas karena tamparan yang cukup keras itu hingga pipinya memerah.

"MEMANG GAK GUNA KAMU"  ucap wanita itu dengan marah. Sambil melemparkan kertas ujian itu tepat di wajah Syafira.

"GAK BISA HAH KAMU SEKALI AJA BIKIN SAYA BANGGA SAMA KAMU? LIAT NILAI KAMU SANGAT JAUH DARI KATA SEMPURNA"

"M-maaf mah"

"MAAF KAMU GA BERGUNA" teriak wanita itu tepat di wajah Syafira.

"Syafira akan berusaha lebih keras lagi mah"

"KAMU DASARNYA MEMANG BODOH SYAFIRA!"

"Syafira akan mencoba lagi mah, asal mamah jangan benci Syafira ya mah?" Nafas Syafira terputus-putus menahan sesak di dadanya, setengah mati ia menahan air mata nya agar tak keluar

"Sekalipun kamu mati, tidak akan merubah rasa benci saya" ujar wanita itu dengan tatapan benci kepada Syafira

"SEKARANG KAMU JANGAN KELUAR KAMAR, PAHAM KAMU?"

"P-paham mah" jawab Syafira dengan lirih

Wanita itu pun bergegas keluar dari kamar Syafira lalu menutup pintu kamar dengan keras hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

Setelah ibunya keluar dari kamarnya Syafira memilih duduk ditepi ranjang nya, kepalanya sekarang terasa sangat pusing ditambah bekas tamparan di pipi nya masih terasa perih, Syafira merasakan sesuatu yang mengalir dari hidungnya ia lalu mengusap dan melihat ternyata cairan merah yang menempel ditangan nya ternyata ia mimisan.

Syafira berjalan mengambil tissue lalu membersihkan darah yang mengalir itu untung saja darah nya langsung berhenti, setelah nya Syafira mengambil obat tidur yang berada di laci nakas ia lalu meminum 3 butir obat itu.
Setelah nya Syafira merebahkan dirinya di kasur, perlahan matanya mulai terpejam yang menandakan obat tidur itu telah bereaksi.

SYAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang