Part 6 || Syafira

141 13 3
                                    

Haloww cemua apa kabar?

Aku mau ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa buat yang menjalankan semoga kuat sampai magrib ya.

Sebelum baca jangan lupa Vout dan komen yaaa

Happy Reading and Enjoy guys🤗

🍁🍁🍁

U
j

ian kelulusan pun tiba, seorang gadis berdiri didepan gerbang sekolah. Dengan tatapan yang sendu ia menatap lurus ke depan, keadaan sekolah saat ini memang cukup sepi lantaran banyak siswa yang belum datang karena Syafira memutuskan untuk datang lebih awal dari biasanya.

"Huuff.. aku pasti bisa" ucapnya sambil mengeratkan pegangannya pada tas ranselnya, Dengan perlahan ia melangkah kan kaki nya masuk untuk menuju kedalam kelas.

Setibanya di kelas Syafira lalu berjalan melihat satu persatu meja untuk mencari nama nya yang tertulis dalam kartu ujian yang akan di tempel di masing-masing tempat duduk.
Tiba nya Syafira di sebuah meja yang bertepatan di sebelah kanan paling belakang, ia segera meletakkan tas ranselnya dan duduk di kursinya. Sembari menunggu ujian dimulai Syafira membuka buku-buku materi yang akan ia pelajari. Satu persatu siswa siswi mulai berdatangan kedalam kelas, Syafira melihat dua orang guru yang akan menjadi pengawas ujian mulai memasuki kelas dengan membawa soal-soal ujian.

Sebelum ujian seisi kelas mengawali dengan berdoa menurut Agama dan kepercayaan masing-masing, setelahnya pengawas ujian membagikan soal ujian ke masing-masing siswa.

"Ah ternyata soal ini keluar juga"ucap Syafira dalam hati, ia cukup tenang ketika materi yang ia pelajari ternyata benar keluar.

Tak butuh waktu lama Syafira mengerjakan soal ujian itu, ia lalu berdiri dan berjalan menuju meja pengawas untuk mengumpulkan soalnya ujian, setelahnya ia memutuskan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Ia kelupaan untuk membawa bekal saat sedang di rumah oleh karena itu mau tak mau Syafira bergegas ke kantin.

"Buk, saya pesan bakso nya satu dan teh es satu ya" ucap Syafira pada ibu kantin.

"Oke siap neng, nanti tak anterin ke mejanya ya"

Setelah memesan makanan Syafira berjalan untuk menuju tempat makan yang berada di ujung, suasana kantin yang tidak begitu berisik yang hanya di datangi oleh beberapa siswa karena masih banyak siswa yang masih mengerjakan soal ujian.

"Ini neng pesanan nya" ucap ibu kantin yang mengantarkan makanan pesanan Syafira kemejanya.

"Wahh terima kasih buk"

"Sama-sama neng, ibuk permisi dulu nggeh"

"Oh iya buk" ucap Syafira ramah, setelah ibu kantin pergi Syafira langsung menyantap makanan yang berada di hadapannya.

Ah hari ini ia bisa makan dengan tenang biasanya ia selalu di ganggu oleh Bianca dan antek-anteknya, tapi hari ini ia tak melihat keberadaan mereka lantaran ruang ujian mereka terpisah, sekolah memang sengaja membuat pembagian ruangan menjadi dua ruangan agar lebih mudah saja mengawasi siswa siswi saat ujian karena jumlah satu ruangan yang tidak begitu banyak.

***

Seorang gadis berjalan sambil memegang permen yang baru ia beli dari pedagang yang berada di pinggir jalan.

Brukk!
Si wanita itu terjatuh, ketika hendak menyeberang ada sebuah motor yang hampir saja menabrak nya dengan reflek ia mundur dengan tiba-tiba yang membuat ia terjatuh. Tak ada luka yang serius hanya saja lutut dan lengan nya sedikit tergores akibat terbentur di aspal.

"Lo gak papa?" Tanya seorang lelaki yang mengenakan seragam yang sama seperti Syafira.

"E-enggak papa kok"

"maaf ya aku gak sengaja" ujar lelaki itu yang merupakan pengemudi motor yang hampir saja menabrak nya.

"Iya gak papa" uncap Syafira sambil berusaha berdiri

"Aku bantu" ucap lelaki itu sambil membantu Syafira berdiri dan memapah nya menuju motor nya yang terparkir tak jauh dari tempat Syafira terjatuh. Ah syukur nya saat ini jalan lumayan sepi jika tidak maka bisa terjadi kecelakaan beruntun yang dapat membahayakan banyak orang.

Lelaki itu perlahan mendudukkan Syafira di pinggir trotoar, lalu ia berjongkok dan melihat luka di lutut Syafira. Ia lalu berdiri dan membuka jok motor nya, entah lah Syafira tak tau apa yang lelaki itu lakukan ia hanya melihat Tampa bersuara.
Dan lelaki itu pun kembali sambil membawa kotak P3K.

"Maaf ya kaki nya luruskan dulu" ujar lelaki itu dengan lembut, Syafira pun menuruti nya meluruskan kakinya yang terluka itu.

"Tahan ya, agak sedikit perih soalnya" ucap lelaki itu lagi, Syafira hanya dia memperhatikan Tampa mengeluarkan sepatah katapun. Lelaki itu dengan telaten membersihkan luka di kaki Syafira menggunakan alkohol.

Tampan, satu kata yang terlintas di benak syafira ketika memperhatikan dengan jelas lelaki itu, wajah yang terpahat sempurna dengan hidung yang mancung dan bola mata yang berwarna biru ditambah rambut yang sedikit acak-acakan menambah ketampanan lelaki yang berada di hadapannya ini, penampilan nya memang urak-urakan tapi tidak mengurangi sedikitpun ketampanan lelaki itu.

"Sudah" ucap lelaki itu membuyarkan lamunan Syafira.

"E-eh eum makasih ya" ucap Syafira gugup lantaran lelaki itu menatap matanya sehingga Syafira dapat melihat dengan jelas bola mata indah lelaki itu.

"Sama-sama, nama Lo siapa?" Tanya lelaki itu setelah tersadar karena menatap Syafira cukup lama.

"Syafira Cheva Rahmadhani, panggil aja Syafira"

"Gua Arkando Ricky Alexandro, panggil aja Arkan"

"Oke Arkan"

"Lo pulang sama siapa"

"Eum sendiri"

"Yaudah bareng gue aja sekalian, kita searah"

"Eh gak usah, rumah ku ga jauh kok" tolak Syafira, lantaran ia terlalu gugup sekali ketika harus berboncengan dengan lelaki itu.

"Gak usah nolak, ayo naik" ujar lelaki itu yang sudah duduk di motor besarnya.
Mau tak mau Syafira berjalan mendekati lelaki itu untuk naik ke motor, tapi karena motor itu cukup tinggi di tubuh nya yang pendek membuat Syafira sedikit kesusahan menaikinya.

"Pegangan disini" ujar lelaki itu mengulurkan tangan nya agar menjadi pegangan Syafira ketika menaiki motor, dengan perlahan Syafira memegang tangan lelaki itu dan naik ke atas motor.
Setelah Syafira naik Arkan pun menjalankan motor nya untuk menuju kerumah Syafira.

Tak terasa mereka pun telah sampai dirumah Syafira, Syafira pun bergegas turun dari motor yang dibantu oleh lelaki itu.

"Terimakasih ya sudah nganterin"

"Hm, gua pergi dulu" balas Arkan tampa membalas ucapan Syafira, ia pun segera menjalankan motor nya untuk menjauh dari rumah Syafira, setelah arakan pergi menjauh hingga tak terlihat Syafira pun langsung memasuki rumahnya.

🍁🍁🍁
.
.
.
Support aku dengan cara vout dan komen agar aku makin semangat lagi up.

SYAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang