Xaviera Cessy Reganza, perempuan yang mampu menarik alih perhatian dunia Arlo Rogue Kallias. Arlo terdiam di kamar apartemennya sejenak, hembusan napas itu terlihat tenang saat melihat pesan dari perempuan yang sangat ia cintai.
Mi amor
|Basi|Di makan, sayang
Setelah mengirim pesan itu Arlo menatap dinding kamarnya dengan senyum manisnya, jika saja ada orang di apartemen ini pasti menatap ngeri kepada Arlo. Arlo itu jarang tersenyum, jika ingin melihat Arlo tersenyum maka harus ada sosok Cessy di sampingnya.
Arlo ingat saat pertama masa orientasi siswa di Bhalendra Senior High School, sosok gadis cantik dan manis yang bisa menarik alih kontrol dunianya. Saat itu Cessy kesiangan dan berakhir di hukum kakak kelas, Arlo memperhatikan semua gerak-gerik Cessy. Di mulai dari raut wajahnya yang kesal, senyuman yang terpaksa, dan hentakan kakinya yang membuat pipi chubby itu bergetar.
Setelah selesai hukuman, Cessy menjadi satu kelompok gugusnya. Xaviera Cessy Reganza, nama itu Arlo lihat di name tag baju SMP yang digunakan Cessy waktu itu. Namanya cantik, seperti orangnya.
"Nama gue, Xaviera Cessy Reganza. Panggil gue Cessy. Lo mau jadi temen gue?"
Ajakan pertemanan membuat Arlo tak bisa untuk menolak, Arlo menyambut uluran tangan itu dengan senang hati. Membuat siswi yang ada di sana menjerit histeris saat melihat senyum manis milik Arlo. Sangat manis. Mereka tentu saja iri pada Cessy.
Detik demi detik mulai mereka lewati bersama, hingga rasa cinta semakin tumbuh di hati Arlo.
"Gue gak suka anak geng motor."
"Lihat, dia kapten basket Bhalendra Senior High School. Keren banget dia, gue suka!"
"Pinter banget sih, gue iri."
Hingga akhirnya Arlo selalu menjadi sosok laki-laki yang Cessy inginkan, Arlo hanya butuh waktu. Bukan sekarang, tapi Arlo pastikan waktu itu akan terjadi.
•••
Suara deru motor di pagi hari membuat Cessy yang berada di kamarnya langsung berjalan ke arah balkon kamarnya, dilihat motor Arlo yang sudah terparkir di depan rumahnya. Cessy melihat jam yang berada di atas nakas samping tepat tidurnya. Arlo selalu menjemputnya 10 menit sebelum waktu yang Arlo janjikan. Jika berkata dia akan datang pada pukul 07.00 maka dia selalu sudah sampai 10 menit sebelum pukul 07.00 Cessy pun heran kenapa bisa seperti itu? Mungkin karena Arlo ingin.
Tidak ingin menunda lebih lama lagi, Cessy langsung turun menuruni anak tangga. Ibunya tidak pulang, kemarin malam katanya pergi keluar kota. Cessy tak apa, dia pun tidak boleh egois. Ibunya melakukan semua itu demi dirinya, dan jujur sekali selama ini Cessy tidak pernah merasa sendirian. Apa karena ada Arlo? Salah satunya itu. Atau mungkin selamanya tiga tahun ke belakang ini, hanya Arlo yang selalu setia menemaninya. Sehingga tanpa sadar membuat Cessy bergantung pada sosok itu.
"Pagi, sayang." sapa Arlo.
"Pagi, Ar!" sapa balik Cessy lalu memeluk Arlo singkat. Arlo memakaikan helm warna merah muda kesukaan Cessy, menyingkirkan beberapa rambut yang menutupi wajah cantik Cessy.
"Udah sarapan?" tanya Arlo.
"Udah." jawab Cessy, padahal bohong. Enggak sama sekali, Cessy tidak sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A R L O
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATA-KATA KASAR, BEBERAPA ADEGAN DEWASA, JANGAN DITIRU MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA! Cessy adalah ciptaan Tuhan yang paling Arlo sukai. Senyumnya, tawanya, raut wajah kesalnya, segalanya, adalah candu bagi Arlo. Bahkan Arlo, rela m...