PART 3

301 18 3
                                    

"Gue mau ini, mau ini, mau ini, mau ini, mau ini, mau, eh satu lagi deh ya Ar. Satu lagi deh, eh satu lagi deh, ini kayanya seru deh Ar, gue mau ya? Satu lagi deh." ucap Cessy tanpa henteu nyerocos memilih banyak novel yang sedang populer saat ini, ah, rasanya Cessy sangat senang sekali.

"Satu lagi deh, yang ini, boleh ya?" tanya Cessy kembali berbalik badan menatap Arlo.

"Ambil." ucap Arlo membuat Cessy memekik senang.

"Lo emang sahabat gue yang paling terbaik, the best, gue sayang banget sama lo Ar!" heboh Cessy mengundang tatapan orang-orang yang ada di sana, tapi Cessy dia tidak perduli dia malah memeluk Arlo singkat membuat Arlo tersenyum tipis. Arlo senang, jika Cessy senang. Apalagi Cessy merasakan hal itu karenanya.

"Ada lagi?" tanya Arlo, Cessy menggelengkan kepalanya.

"Udah, ntar duit lo abis lagi." ucap Cessy.

Wajah Arlo datar."Duit gue gak akan habis cuma beli gini an, doang, ambil apa pun yang lo mau." ucap Arlo.

Cessy menatap Arlo sinis."Sombong." ucap Cessy lalu melangkahkan kakinya menuju kasir meninggalkan Arlo yang termenung mendengar ucapan Cessy.

Cessy memang keseringan tidak tahu diri jika bersama Arlo, sudah dibelikan banyak novel tapi malah bersikap seperti itu. Tetapi untungnya Arlo sayang Cessy.

Setelah membeli semua novel-novel yang Cessy mau, kini motor yang dikendarai oleh Arlo berhenti di salah satu minimarket yang menang tidak berada jauh dari toko buku itu.

"Ngapain ke sini?"

"Katanya haus."

Cessy tersenyum, Arlo memang selalu mengerti dirinya. Cessy lantas turun dari motor Arlo, Arlo membawa paper bag yang dipegang Cessy tadi. Gadis itu membawa satu minuman yang menyegarkan.

"Seger." ucap Cessy sesaat setelah meminum minuman itu.

Arlo tersenyum memberikan troli belanja ke arah Cessy."Beli camilan dulu, katanya habis 'kan di rumah?" tanya Arlo.

Cessy menggelengkan kepalanya."Enggak aj---"

"Gue traktir." sela Arlo cepat.

"Ya udah deh kalau lo maksa." balas Cessy lalu dengan semangat membawa troli itu mengelilingi supermarket ini. Saat Cessy akan menyimpan banyak mie dengan tegas Arlo menggelengkan kepalanya dan menyimpan kembali mie tersebut. Arlo malah banyak menyimpan buah-buahan di troli belanja.

"Ar,"

"Apa, sayang?"

"Gak mau ini," kesal Cessy.

"Sehat, lo butuh ini. Lo bebas beli apa pun kecuali mie dan makanan pedas udah. Cuma itu." ucap Arlo lalu mendorong troli yang sudah penuh itu.

Cessy mengerucutkan bibirnya kesal."Udah, udah banyak. Nanti susah bawanya." ucap Cessy padahal sebenarnya dia ingin membeli banyak makanan tapi bukan buah-buahan seperti ini.

"Lewat taksi juga bisa, Cey." ucap Arlo sambil memasukan snack kentang kesukaan Cessy.

"Yang pedas juga masukin ih," ucap Cessy.

"Enggak, ini pedes gak sehat buat lambung." balas Arlo.

"ARLO!" kesal Cessy menghentak kakinya kesal.

"Iya, sayang."

"Tahu ah, ngambek gue sama lo pokoknya!"

Arlo terkekeh, tangan kekar itu malah menautkan jari-jarinya kepada tangan mungil Cessy."Bukan sekarang waktunya Cey, aku juga kasih kamu waktu 'kan buat makan makanan seperti itu?" tanya Arlo sambil mengusap punggung tangan Cessy menatap manik mata Cessy membuat Cessy berpikir tentang ucapan Ender beberapa jam lalu. Apa iya? Apa iya Arlo menyukainya?

A R L O Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang