"kalo kamu ragu sama saya. ijin kan saya untuk nunjukin ke kamu, bahwa saya pantas untuk kamu fan."
"saya pengen kamu tinggal berdua sama sayaa" ucap nya sambill tersenyum
" h hha? j jadi selama ini orang yg ingin di jodohin sama saya itu bapak?" tanyaku kepada pak ali
"iya fan..saya orang yg di jodohkan sama kamu" balasnya
"kenapa bapak gk bilang sama saya...bapak udh tau ini dari lama pak?"
pak ali: "saya udh tau klo kamu orang yg ingin di jodohkan sama saya..sebernanya hari senin kemarin hal yg ingin saya bicarakan itu ini, tapi berhubung kemarin saya dapet laporan dari rumah sakit akhirnya saya buru buru kesini" ucapnya
pak ali: " jadi gimana fan?...kamu mau gk tinggal bareng sama saya?" tanyanya saat aku sedang termenung.
aku yg merasa lega sampai lupa kalo aku sudah di jodohkan sama orang yg ku suka. lalu aku pun berkata "saya mau, asal dengan satu syarat pak"
"bapak harus janji sama saya, klo bapak gk akan macem macem sama saya"
"macem macem gimana maksutnya.?"
"bapak jangan sampek ngelecehin saya, sebelum saya setuju atau memperbolehkan bapak untuk melakukan hal tersebut .
"jangan paksa saya untuk memenuhi hasrat seksual bapak, dan tidak melakukan kekerasan fisik kepada saya pak."
"udh?...itu aja permintaan kamu?"
"iya pak. jika bapak bersedia dengan permintaan saya, maka saya juga bersedia untuk tinggal bersama bapak"
"ok..saya bersedia dengan permintaan kamu itu. lagian tanpa kamu bilang pun, dari awal emng itu niat saya. saya gk bakalan maksa kamu kecuali klo emng kamu mau."
aku pun setuju untuk tinggal bersama nya. mendengar aku setuju untuk tinggal bersama nya ibu ku dan tante mirna terlihat sangat senang.
meskipun dia adalah orang yg selama ini ku suka , dan meskipun terkadang aku juga bernafsu ketika berada di dekatnya, aku tidak ingin langsung ke hal yg berbau sex itu. aku takut klo nanti nya aku hanya di jadikan pemuas nafsu nya saja. dan ketika dia sudah bosan dengan ku, dia akan membuang ku selayaknya tisu sekali pakai.
setelah itu aku dan ibu pulang kerumah dan menuju kamar masing masing untuk istirahat. niat hati ingin tidur malah membuat ku tidak bisa tidur memikirkan akan seperti apa kedepan nya nanti?..apakah pilihan untuk tinggal berdua dengannya adalh pilihan yg tepat?..atau itu pilihan yg salah karna membiarkan ibu ku tinggal sendiri.
tak terasa matahari pun terbit karna tidak tidur semalaman, pagi itu pun aku mengantuk berat dan memutuskan untuk tidak masuk sekolah, ibu ku pun menyetujuinya dan akhirnya aku tertidur pagi itu. aku terbangun sekitar jam 1 siang, mengetahui bahwa sekarang jam 1 siang pun bangun dan melihat hp ku ternyata banyak pesan muncul dari shanti dan bintang dan saat melihat notifikasi itu ternyata ada satu nomor yang juga memberiku pesan dan menelpon ku, nomor itu milik pak ali.
setelah ku lihat isi pesan nya satu satu banyak orang bertanya kenapa aku tidak masuk sekolah hari ini. aku pun membalas semua pesan itu termasuk pesan dari pak ali. dan setelah ku jawab pak kembali mengirimi ku sebuah pesann.
*isi pesan*
pak ali : " fan. kenapa kamu hari ini gk masuk sekolah?"
pak ali : " kamu sakit fan?"
melihat isi pesan tersebut aku pun membalasnya
"enggk pak, saya gk sakit kok pak"
"alasan saya gk masuk sekolah hari ini karna kemarin malam saya gk bisa tidur sampai pagi pak"
"akhirnya karna pagi nya saya ngerasa capek banget , saya mutusin buat gk masuk sekolah"
pak ali : " oo gitu yah. yaudh kamu istirahat lagi. nanti sore saya kerumah kamu untuk jemput kamu sekaligus bantuin kamu kemas kemas baju nanti"
"siap pak !" balas ku singkat mengakhiri percakapan pesan kami.
singkat cerita pak ali pun sampai . aku menyuruh nya untukk menunggu saja di ruang tamu karna aku hampir menyelesaikan kemas kemas ku. beberapa saat kemudia aku menghampiri pak ali dengan memeganh tas besar berisi baju ku menuju ruang tamu.
kami pun pamit ke ibu ku. saat bersalaman kepada nya hatiku sedih mengingat dia akan tinggal sendirian di rumah sederhana ini . akhirnya kami pun pergi dari rumah dan menuju ke rumah pak ali. di dalam mobil ,kami berdua terdiam dengan perasaan awkward di dalam mobil itu.
karna kami berdua belum makan apa apa dari sore akhirnya pak ali mengajak ku berbicara menanyakan apakah aku merasa lapar atau tidak
"fan kamu udh makan belum?"
"belum pak, saya belum makan apa apa " jawabku
"yaudh gimana kalo kita cari makan dulu? " tanyanya
" gk usah deh pak, saya lagi nabung buat beli sesuatu jadi sebisa mungkin saya hemat pak" balasku"udh kamu tenang aja biar saya yg bayarin"
"loh gk usah pak. nanti saya ngerepotin bapak lagi..mending kita makan dirumah aja pak " balasku mencoba menolak
"denger fan..mulai sekarang biaya hidup kamu akan saya yg tanggung. jadi kamu gk usah ngerasa sungkan sama saya"
"pokoknya,,, saya gk menerima penolakan tentang hal ini" bales nya
"aku pun terpaksa menurutinya"
kami pun pergi ke salah satu tempat makan langganan pak ali. katanya dia sering banget dateng kesini kalo males masak. aku dan pak ali memesan menu yg sama yaitu nasi pecel dan es teh. dan saat menunggu pesanan kita selesai dibuat , tiba tiba aku teringat waktu jam istirahat ada yg membayar makanan ku , dan aku pun menanyakan hal itu kepada pak ali.
"pak saya boleh tanya sesuatu gk?"
pak ali: "boleh" balasnya sambil menatapku
"kemaren waktu jam istirahat itu bapak yg bayarin mie ayam saya ? tanyaku
pak ali: "oohh yg kemaren?..iya saya yg bayarin pesenan kamu"
"kenapa bapak tiba tiba bayarin saya?..kan waktu itu hubungan saya sama bapak cuma sekadar murid dan guru"
pak ali: "yah bener sih..alasan saya bayarin mie ayam kamu karna saya pengen aja."
"aneh,, mana ada orang yg tiba tiba pengen bayarin makanan orang lain" ucap ku tertawa mendengar jawabannya.
akhirnya makanan kami pun sudah selesai dibuat dan kami pun memakan nya. setelah makan kami pun memutuskan untuk langsung pulang dan pergi kedalam mobil. pak ali kemudian membuka kan pintu mobil nya untuk ku. aku pun berterima kasih. singkat cerita kami pun sampai di rumah pak ali
KAMU SEDANG MEMBACA
pak ali
Teen Fictionkehidupan seorang anak laki laki bernama afan yg memiliki orientasi seksual penyuka sesama jenis dan dia menyukai guru nya sendiri.