02

100 6 0
                                    

Hembusan angin yang dingin di malam itu , Ji-Sung terbangun saat malam tiba

Lelaki itu merasa lapar karena masih kelaparan . Ji-Sung pun beranjak dari kasur perlahan-lahan membukakan pintu kamarnya dengan hati-hati berusaha tidak membuat suara , Ji-Sung menuruni anak tangga dan bergegas ke dapur ia mengotak-atik dapur itu dan mencari teko

Jisung akhirnya menemukan teko itu dan ia pun memasak air alasannya karena ia ingin membuat teh hangat dan Ji-Sung juga mengambil gelas kaca . Ia melupakan harus berhati-hati , jisung mengambil selembar roti dan mengambil teko itu yang sudah panas

Tek!

Ji-Sung pun kaget sampai tak sengaja menumpahkan air panasnya ke lengan seorang lelaki dan gelasnya yang masih kosong pun pecah karena ia tak sengaja melepaskan dan nyarisnya pecahan itu mengenai lelaki itu

Saat Ji-Sung melihat lelaki itu ternyata...

Deg

Itu adalah chenle. Ji-Sung pun sekarang panik ia mulai berkeringat dingin karena takut dengan orang yang di depannya yang meringis kesakitan

"H-hyun-"

Plakk

Tamparan yang sedikit keras untuk Ji-Sung dan chenle menatap tajam ke arah Ji-Sung sambil berkata
" Diam lu ank sial"  dengan ia menahan rasa sakit yang ada di telapak kakinya dan lengannya

Ji-Sung hanya terdiam sambil membengkam mulutnya . Tanpa mereka sadari seseorang datang sambil berkata

" Kenapa ini?"

Mereka dua pun sontak menatap arah suara itu yaitu jaemin , jaemin menghampiri dengan menatap chenle yang meminta jawaban

" Dia ngelukain chenle Hyung .. , liat "
Sambil menunjukkan bekas luka yang melepuh

Jaemin yang melihat pun lantas matanya mengarah Ji-Sung yang menunduk

Plak

Tamparan yang mendarat di muka Ji-Sung lagi kali ini tamparannya sedikit kuat dan Ji-Sung hanya mengigit bibir bawahnya supaya tidak menangis

" Lu tuh bisa gak sih gausah bawa sial!!" Jaemin pun mulai memaki Ji-Sung " memang ya lu itu anaknya pembawa sial!, gak tau di untung" suara jaemin yang sedikit meninggi

Jaemin pun membawa chenle ke atas .sedang kan Ji-Sung hanya memegang pipi kanannya yang terasa perih karena tamparan itu lagi , Ji-Sung pun mengemas serpihan-serpihan kaca dengan air matanya yang mengalir dan setelah selesai Ji-Sung pun mengambil selembar roti sambil menaiki anak tangga

Ia pun memasuki kamar sambil menangis

" Hiks hiks , kalo bakalan gini Ji-Sung juga gak mau h-hyung"

Dengan Ji-Sung yang menatap bingkai foto mereka

" Andai , tae Hyung enggak pergi.... "

" Apakah kita bakalan masih sama?.."

.









.

Di pagi hari yang cerah Ji-Sung terbangun membiarkan makanan bekas kemarin
Ji-Sung pun bergegas ke kamar mandi karena hari itu ia piket jadi jisung tak mau terlambat .

Setelah beberapa menit Ji-Sung sudah selesai mandi dan ia pun mengambil pakaian seragam Olga dan memakainya setelah itu Ji-Sung pun mengambil tas dan membuka pintu ,
Dari bawah Ji-Sung mendengar suara yang berisik ia tau kalo itu adalah suara hyungnya

Jisung pun menuruni tangga dan perlahan-lahan melewati mereka , suara berisik itu pun seketika menjadi hening semua mata tertuju ke arah mereka

" Udah lah capek banget nungguin anak pembawa SIAL lewat , kayak artis aja"

Salah satu mereka pun membuka suara yaitu Park Haechan . Ji-Sung hanya mempercepat langkahnya sambil samar-samar mendengarkan suara tertawa mereka dan Ji-Sung bergegas menaiki sepeda dan ia pun pergi menuju ke sekolah

" Kalian pergi ke sekolah dulu" Mark yang menatap mereka masing-masing yang mengode kan mereka untuk pergi ke sekolah , dan mereka pun hanya mengangguk

.









.

Di sekolah Ji-Sung yang sedang membuang sampah dan ia melihat satu kerumunan di halaman sekolah ia mengetahui kalo itu adalah hyungnya , semua orang tak mengetahui kalo dirinya adlh sebagian keluarga dari mereka . Karena emang mereka tidak mengakuinya

Lalu Ji-Sung pun fokus membuang sampah dan tiba-tiba , ada seseorang yang melemparkan ia botol kaleng yang tak berisi lagi dan sontak Ji-Sung pun menoleh dan menemukan orang yang ia benci lee heesung

Jisung hanya menghela nafas kasar ia hanya menatap lelaki itu tak suka

" Wow , lihat ternyata si lemah rajin juga "
Ucap heesung dan Ji-Sung hanya mencedih dan selesai membuang sampah ia pun melangkah melewati heesung dan heesung tak tinggal diam heesung pun menahan lengan Ji-Sung dan berkata " woi lu jangan sok cool ye jing! , minta duit lu"

Jisung pun menoleh ia berpikir sejenak karena uangnya ia bawa dikit jadi kalo ia kasih ke heesubg ia bakalan tak makan seharian karena tadi pagi jisung gak berani makan di situ

" Woi!"
Heesung pun memukul kepala Ji-Sung sedikit keras dan ia pun melanjutkan perkataannya " tinggal kasih doang bodoh" lalu tangan heesung pun nyelip di saku Ji-Sung sedangkan Ji-Sung dengan cepat mendorong heesung dengan keras

" Aww! , sialan ya Lo anjing"

Heesung pun mulai menonjok muka Ji-Sung , dan Ji-Sung juga yg tak terima ia pun membalasnya balik dan begitu terus sampai bel bunyi

"Awas ya Lo" ucap heesung yang mengancam sedangkan Ji-Sung hanya menatap tajam ke heesung

Tanpa di sadari park renjun   ia melihat aksi mereka dua tapi hanya sebagian karena renjun hanya melihat ketika jisung menonjok heesung dan renjun pun memfoto kan yang ia anggap Ji-Sung lah yang bersalah

Jisung pun berjalan di koridor yang kosong karena semua siswa/i sudah memasuki kelas ia pun membuka pintu kelas dan melihat kelasnya yang sibuk sendiri . Jisung pun menghampiri Felix dan felix pun melihat muka jisung yang habis di cuci tapi Felix masih tetap ngeh kalo Ji-Sung habis berkelahi yang ia tebak adalah lelaki yang bernama ' lee heesung'

" Berantem lagi sama dia?" Felix pun mulai melemparkan pertanyaan ke Ji-Sung dengan balasan anggukkan

" Oh ya , gue lupa kasih tau kalo kita jamkos" ucap Felix dengan Ji-Sung yang gembira dan Ji-Sung dan  Felix pun mulai mengobrol saat pelajaran itu dengan semua murid juga begitu

.









.

Plakkk

Tamparan kesar mengenai pipi jisung

" Maksud Lo paan berantem kek gitu?! Ngerasa keren apa?!" Mark yang meninggi kan suaranya sambil mengepalkan kedua tangannya " kalo Lo masuk ruang BK gimana?! , gue juga kena!" Ucap Mark yang memaki jisung

Jisung hanya menunduk ia tak sangka kalo hyungnya bakalan tau soal itu dan Ji-Sung juga heran mengapa hyungnya tau hal itu

" Jangan cuma diam!!, renjun yang beri tahu ke Hyung!! , kalo bukan renjun yang beritahu kamu pasti bakalan begitu terus "

Ji-Sung pun kaget ternyata pelakunya adlh renjun Hyung ia pun menatap renjun yang sedang nyegir

" HARI INI KAMU GAK DAPAT JATAH MAKAN!"

PLAKK

___________

HAECHAN:2
JAEMIN&JENO:3
RENJUN:MAU LULUS


Maaf kalo ceritanya sedikit pendek
Ku harap kalian suka🤡🥰

why me? || JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang