0.3

76 8 0
                                    

Hembusan angin yang lembut dengan matahari yang mau tenggelam . Ji-Sung yang sedang duduk di balkon sambil memegang foto yang berisi semua kenangan

" Andai Ji-Sung tak egois saat itu.."

Gumam Ji-Sung yang menatap foto itu ia sangat terpukul kalau mengingatnya lagi , dan juga saat ini Ji-Sung belum memakan apa-apa tapi untung saja masih ada sisa makan kemarin di meja belajarnya walau tersisa sedikit tapi Ji-Sung masih bersyukur ia makan dari pada tidak

Jisung pun masuk ke dalam kamarnya  dan meletakkan foto itu di meja belajarnya .

karena ia tak tahu mau ngapain lagi di kamar itu Ji-Sung pun keluar kamar untuk mencari angin walau langit ingin gelap tapi Ji-Sung tak peduli

Ji-Sung pun mulai menuruni anak tangga sampai ia selesai menuruni anak tangga itu Ji-Sung pun mulai melangkah keluar rumah .

Langkah per langkah Ji-Sung sudah keluar dari halaman rumah dan ia pun mulai berjalan entah kemana walau ia sedikit tak memikirkan hyungnya mencari dirinya karena ia tahu kalo ia pasti tidak di pedulikan walau ia pamit keluar rumah

.


















.
Ditengah kebisingan malam itu mereka semua sedang bicara hal hal random

Kemana anak sialan itu pergi

CK

Batin mark yang terdiam sedari tadi dan ia sedang duduk di sofa menyadari Ji-Sung sudah tidak ada di rumah , dan Jeno pun mulai buka suara , " udah Hyung jangan di pikirkan lagi" ucap jeno dan hanya di balas mark cuma anggukkan situasi itu seketika menjadi hening  beberapa detik.

" Besok kan libur , apakah gak ada hiburan?"

Ucap haechan yang memecahkan keheningan itu dan mereka pun terdiam sejenak dan memikirkan dimana nanti mereka akan berlibur

" Bagaimana dimall aja "ucap jaemin dengan dibalas chenle dengan cepat  "ke kebun binatang aja" dan sontak jaemin pun menatap chenle tak terima dengan chenle juga  menatap jaemin tak terima

" Di pantai" ucap renjun yang menemukan idenya  dan semuanya pun berpikir sejenak dan memutuskan untuk berpergian ke pantai

" Yaudah kalian ke kamar dulu dan jangan lupa ya buat besok cepetan bangunnya" ucap Mark dan mereka semua pun mengangguk

Semuanya pun beranjak dari sofa dan mereka pun semua menaiki anak tangga dan masing masing mereka memasuki kamar kecuali  Jeno ia sedikit mengintip ke kamar Ji-Sung dan jeno pun lantas memasuki kamar nya sendiri dan ia pun terduduk di bangku belajarnya dan memikirkan sejenak lalu setelah beberapa menit

jeno pun bangkit dari bangku itu dan ia pun keluar kamar dan menuruni anak tangga dan bergegas keluar rumah

.





















.
Hembusan angin yang dingin dimalam itu jisung tengah duduk di tepi danau , Ji-Sung sangat tenang ketika ia berada di situ entah mengapa ia merasakan bebannya terlepas semua

Ji-Sung sangat suka tempat ini dan lebih dari kata suka di disitu Ji-Sung duduk sambil tangannya yang memainkan air danau itu

'JISUNG SUKA TEMPAT INI!! '

' BAGUS SEKALI'

' jisung-ya. Hati-hati'

"Sial" ,jisung pun menggelengkan kepalanya ribut ia tak mau keadaan ini yang bikin ia tenang ia harus mengingat kenangan yang indah itu

Ji-Sung pun sontak berdiri ia lupa kalo ia sudah kelamaan di situ dan Ji-Sung dengan sedikit berat hati ia pun langsung beranjak dari danau itu dan ia pun melangkah berjalan

.
.
.
Ji-Sung berjalan dengan sedikit mempercepat kan langkahnya karena semua bangunan itu tutup dan Ji-Sung sedikit takut dan tempat itu gelap dengan cahaya lampu di jalanan itu walau tidak terlalu terang

Langkah per langkah jantung Ji-Sung berdetak kencang ia merasa aneh dan Ji-Sung tetap berusaha tidak memikirkan itu lagi

"Woi"

Jisung pun membeku dan kepalanya reflek memutar ke belakang ketika jisung melihat siapa di belakangnya..

Deg!!

Wajah Ji-Sung pucat seketika karena ia melihat sosok park jeno yang ada di belakangnya

" Kemana aj Lo?" Ucap dingin jeno , sedangkan Ji-Sung hanya membeku ia seakan-akan mulutnya membisu

" Jawab" suara dingin jeno dan Ji-Sung mau tak mau memaksakan mulutnya berbicara

" E-em , jisung jalan-jalan c-cari angin kok Hyung" jawan Ji-Sung

" Emang harus ya Sampek selarut gini?" Dengan jeno yang menatap Ji-Sung . " CK, udah lah gak guna juga gue tanya lu" lalu seketika jeno pun melewati Ji-Sung dengan Ji-Sung yang menetap punggung jeno yang lama kelamaan menghilang

Ji-Sung hanya terdiam sambil melanjutkan perjalanannya

Kenapa Jeno Hyung bisa ketemu Ji-Sung?

Biasanya dia juga tak sering keluar malam-malam

Batin Ji-Sung dan lalu ia memutuskan tidak memikirkan hal itu dan melanjutkan perjalanannya itu

.



















.

Jeno pun membuka pagar rumah dan menutupi pagar tersebut , Jeno pun berjalan memasuki rumah sambil ia mengingat ketika ia melihat Ji-Sung saat di perjalanan itu

Bukannya tak sengaja Tapi Jeno memang sengaja keluar untuk mencari Ji-Sung karena ia takut kejadian itu terulang kembali walau ia benci dengan Ji-Sung...

Ia tak seperti dengan saudara lainnya Jeno hanya akan melihat gimana Ji-Sung seakan -akan Ji-Sung tak bersalah Jeno merasa janggal saat kejadian itu terjadi . " Sudah lah jangan pikirkan" gumam jeno lalu menaiki anak tangga dan ia pun memasuki kamarnya

Dengan pas saat itu Ji-Sung pun perlahan-lahan membuka pintu rumah ia sempat melihat Jeno memasuki kamarnya dan Ji-Sung pun menutupi pintu secara perlahan , dan ia pun ke dapur untuk mengambil beberapa lembaran roti walau ia tau kalo ketahuan ia bakalan di hukum

Dengan cepat Ji-Sung pun menaiki anak tangga dan Ji-Sung pun memasuki kamarnya , dan memakan roti itu dan ia pun menyimpan roti itu di sebuah wadah yang ia siapkan untuk menyimpan makanan lalu Ji-Sung pun mengambil Satu roti untuk ia makan

******

Sorry ya kalo ceritanya kayak agak terbuka

Dan juga kalo ceritanya agak pendek gpp kan?

Soalnya takut kepanjangan juga

Oh ya di tunggu juga ya epsd 0.4 nya 💥💥

why me? || JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang