0.5

70 5 0
                                    

Tak
Tak
Tak

Suara hentakan kaki yang pelan yang sedang menaiki anak tangga di depan rumahnya itu dengan langit yang sudah gelap .

Jisung? ya bener Jisung saat ini keadaan  Jisung sekarang sedikit berantakan dengan muka kusutnya dan bercak darah , lebam ,baju yang berantakan Jisung baru saja pulang malam itu

Dan Jisung melihat mobil yang sudah terparkir di bagasi ia pun mengetahui kalo hyungbya itu sudah keluar jadi ia pun berjalan masuk dengan membuka pintu secara pelan dan menutupinya kembali . Ji-Sung pun berlari kecil dengan memegang kantong kresek yang ia bawa dan bergegas masuk kamar .

Jisung pun tertepar di kasur itu dengan sedikit emosi dengan kejadian barusan

(Flashback)

Bugh

" Anjing!" Suara Ji-Sung yang barusan saja di tendang oleh Heeseung

" Yahh.. ini semua itu gara-gara Lo tau gak! , kalo bukan gara-gara Lo gue bakalan kagak di kasih uang tau gak!?" Suara Heeseung yang meninggi sedang Jisung hanya mengepal tangannya Jisung sangat geram kepada Heeseung

Kalo lu yang salah ngapain gue yang di  salahin sialan!

Batin Ji-Sung akan tetapi belum saja Jisung melawan tangan Heeseung tepat mendarat di muka Jisung , Heesung memukuli Jisung tanpa memberi kesempatan Ji-Sung untuk melawan dan itu hanya membuat Jisung memilih untuk menahannya walau dirinya tersiksa .

" Si..-alan" ucap Jisung pelan lalu mulai sedikit melawan Heeseung  dengan menendang perut Heeseung

" Agh, sh!t " Heeseung yang tak terima pun makin membalas Jisung dengan kuat dan lagi dan lagi Jisung tertepar di tanah dengan matanya perlahan-lahan buram

" Sial!, gue harus kabur" Heeseung pun mulai berlari sekencang mungkin pergi dari gang sempit itu dan meninggalkan Jisung

" Hee...seung si..alan" 

(Cuttt)

Jisung yang teringat akan hal itu pun rasanya ingin membunuh Heeseung segera untung saja dirinya bangun dari pingsannya itu kalo diri nya tak pulang dia akan di habisi oleh hyungnya itu .

Ji-Sung pun perlahan-lahan ia memejamkan matanya ia sekarang sedikit tak peduli dengan dirinya yang sedikit kelaparan ia memutuskan untuk besok pagi untuk memakannya .

.

.

.

" Jeno-ya " suara mark yang memanggil jeno yang sedang di dapur menemani Jaemin masak " ya Hyung" jawab Jeno yang melihat Mark yang menghampiri.

" Kalian hari ini masih liburkan?"  Mark pun mulai melontarkan pertanyaan dengan di balas oleh jeno anggukan . Mark pun terdiam dengan mengambil ponsel di sakunya dan mulai memainkan ponselnya sedangkan Jeno hanya membantu jaemin memasak .

Renjun pun datang dengan masih menuruni anak tangga ia pun berhenti ketika selesai menuruni anak tangga itu Renjun melihat bekas kaki yang kotor , karena hal itu pun Renjun pun mengikuti bekas itu sambil menaiki lagi anak tangga itu

Langkah per langkah Renjun pun mengikuti jejak kaki itu sambil terhenti ketika bekas kaki itu sudah habis dan menunjukan pelaku tersebut ,Renjun pun mengangkat kepalanya dan melihat papan nama di pintu itu

'Park jisung'

Renjun hanya menghela nafas kasar ia tak tahu Jisung habis pergi dari mana sampai sekotor itu dan Renjun saja tak tahu kapan Jisung kembali . Renjun pun mulai mengetuk pintu kamar Jisujg dengan maksud ingin meminta jawaban dengan bekas kaki yang ia buat dilantai

Renjun pun berkali-kali mengetok pintu kamar Jisung dan akhirnya ia pun memutuskan berteriak

" PARK JISUNG" Teriak renjun yang membuat 3 orang di dapur itu pun melihat ke arahnya dan Jisung pun membuka pintu  dengan melihat Renjun yang di depannya dengan mukanya sudah Jisung tebak kalo Renjun sedang marah

" Ke-kenapa Hyung?" Tanya Jisung yang langsung di jawab oleh Renjun " PAKE NANYA!, itu ini maksud nya apa?! Kenapa ada bekas kaki di sini! ,Gue capek ya ngebersihin ini lantai jangan seenaknya dong" Renjun pun mulai memakai Jisung dengan Jisung yang melihat itu pun langsung ke ingat kalo dirinya lupa cuci kaki

" Maaf Hyung.." suara Jisung memelan " bersihin lah bodoh!" Suara Renjun kali ini sedikit ia tinggi kan dengan Jisung pun langsung keluar dari kamar nya dengan Renjun yang tiba-tiba salfok dengan muka jisung yang sehabis berantem dengan cepat Renjun pun menahan tangan Jisung lalu berkata dengan dingin

" Kamu berantem?"

Deg!

Astaga Jisung pun sontak kaget ia melupakan dengan wajahnya dan sekarang ia terdiam dengan Renjun yang langsung buka suara

" JAWAB!"

" Anu Jisung tadi jatuh Hyung.." jawab  Jisung

" Kamu enggak bohong kan? , kamu kalo bohong...!" Dengan Renjun yang menatap Jisung tajam

" Awas kamu"

_____

Yaa

Sorry banget kalo ceritanya agak pendek

Seperti biasa ,kahabisan ide dikit

Semoga suka

why me? || JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang