Part 6 ‼️

1.8K 171 29
                                    

Dua hari telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari telah berlalu. Namun, Zee masih saja enggan membuka matanya. Perasaan semua orang semakin tak karuan, rasa ketakutan mulai bermunculan, terutama pada, Gracia.

Shani yang senantiasa menemani Zee yang masih menutup matanya. Ia tak pernah bosan untuk menunggu adik kesayangannya membuka mata, "Bangun, Zee. Cici kangen," lirih Shani.

Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang masih memakai seragam putih abu-nya. Benar, itu adalah Christian. Sepulang sekolah, Christian tidak langsung pergi kerumahnya, melainkan datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang kakak, Zee.

"Tian, pulang. Cici udah makan?" Shani menggeleng pelan, rasa kekhawatiran muncul di dalam benak Tian.

"Yaudah, aku keluar dulu ya, ci. Cici mau makan apa? biar Tian beliin" tanya Christian. Sesibuk itu Shani menjaga, Zee. Sampai dirinya lupa sama dirinya sendiri.

Lagi-lagi Shani menggelengkan kepalanya, "Gak usah, kamu beli buat diri kamu sendiri aja, kamu juga belum makan, kan?" Christian menghela nafas kasar, "Cici, cici itu belum makan, kalo cici masih gamau makan terus, bisa-bisa cici ikut sakit kayak kak, Zee. Kalo cici sakit, nanti aku makin sedih, Tian gamau salah satu dari keluarga Tian ada yang sakit. Tian gamau, ci".

Sudut bibir Shani terangkat sendirinya, "Yaudah, kamu beli apa aja yang kamu mau, nanti pasti cici makan kok" Christian mengangguk spontan, "Nah! kayak gitu dong, kan jadi enak dengernya. Yaudah, Tian cari makan dulu ya, cii"

"Kamu pasti bangga punya adik kayak, Tian," gumam Shani pelan. Tangannya menggenggam telapak tangan, Zee, "Betah banget tidurnya, ya? Udah 3 hari kamu tidur di rumah sakit, bukannya kamu gasuka tidur di rumah sakit? Ayok bangun, sayang. Cici kangen, kangen banget. Kamu ga kasian sama ci Gre? Tian? Koko? bahkan sama cici? Arsha juga selalu nanyain kabar kamu ke cici, kamu masih gamau bangun?" tangisan Shani turun begitu saja. Ia semakin menangis dalam diam.

"Christian!!"

Yang dipanggil menoleh, ia mengerutkan dahinya, "Kayak kenal, tapi siapa, ya?" Christian diam sejenak memikirkan nama dari orang itu. Wajahnya cantik, sangat cantik, tubuhnya yang bersinar, semakin membuat Christian kebingungan dengan orang itu, siapa sebenarnya orang yang berada di sebrang sana?

"Kak Christy?"

Ia mengangguk, "Iya! ini aku!!" Christy berjalan mendekati Christian.

Mulut Christian terbuka lebar, "T-tapi... Bukannya kamu..?" Christy menempelkan satu jarinya tepat di depan mulut Tian, "Shutt. Btw, gimana keadaan kakakku?"

"K-kak, Zee masih belum sadar" balas Christian ragu-ragu.

"Emang iya? perasaan tadi aku ke rs, kak Zee udah bangun, kok" ujar Christy. Christian semakin kebingungan, "Ini beneran kak, Christy, kan?" tanya Christian tak percaya.

Christy menjitak pelan dahi Tian, "Tch! kembaran ku agak bodoh dikit ternyata" Christy merotasikan bola matanya, "Apaan! aku nggak bodoh, ya!" bentak Tian tak terima.

Dede Christy Season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang