Cerita ke-XLIV [The Face That Watch]

7 5 0
                                    

Ada sebuah wajah aneh di luar kaca jendelaku. Mum dan Dad tak mau mendengarkanku. Wajah itu menatap dan menatapku.. Adikku benci mendengar tentang hal itu. Ia pikir itu dimaksudkan untuk menakut-nakutinya. Cerita tentang pria tanpa wajah.

Wajah itu menatapku setiap waktu saat malam dan siang hari. Kakak perempuanku berkata bahwa itu semua hanyalah kebohongan, ia berkata kepada Mum dan Dad, bahwa mereka harus memanggil kepala dokter.

Tidak peduli seberapa kali aku memberitahu mereka tentang dia, orang yang ada di dalam kegelapan, mereka tak ada yang mau mendengarkanku. Aku tak suka ketika Mum bilang aku harus bermain diluar, karena aku menjadi sangat dekat dengan dia. Dia terlalu tinggi. Juga sangat kurus, seperti tak memakan apapun!

Pria itu tidak bergerak saat ia menatapku, ia hanya membuatku dingin, membuatku tak bisa berlari. Aku tidak suka ketika dia berkeliling dan kupikir aku harus menjauh dari pagar.
Mum harus menyeretku ke dalam untuk makan malam karena aku tidak bisa berhenti menatap, dia marah kepadaku karena aku keluar begitu terlambat dalam dinginnya malam. Tak dapat melihatnya?
Pria jangkung itu kini berdiri di halaman rumah kami.

Setelah makan malam, Mum membuatku duduk di kamarku - tidak ada TV - karena aku tidak datang ketika Mum memanggilku.

Aku duduk di mejaku dengan pekerjaan rumahku, mencoba untuk menyelesaikannya sebelum Ayah datang untuk memeriksa, ketika aku melihatnya berdiri di halaman.
Pria tanpa wajah, pria jangkung, berdiri sangat dekat dengan jendela kamarku. Dia selalu disana sekarang, bahkan ketika kutunjukkan ia kepada Mum dan Dad, aku tidak tahu mengapa mereka tidak bisa melihatnya.

Mimpiku penuh dengan ia sekarang, ia berdiri dengan latar belakang seperti sihir yang kulakukan untuk teman-temanku.
Dia berdiri dalam mimpiku, aku telah mengatakan kepadanya untuk meninggalkan aku sendirian, tetapi hanya dalam mimpiku.

*******

Mum memanggil dokter hari ini, dia mengatakan aku sangat sakit, aku terus batuk darah dan aku tidak bisa tidur. Dia bilang aku tidak makan sama sekali, ia juga mengatakan kepadanya tentang pria jangkung yang kulihat, namun aku berpikir itu tak penting lagi.

Dokter bilang aku harus pergi ke rumah sakit, ia mengatakan bahwa mungkin ada sesuatu yang salah dengan otakku dan aku akan membutuhkan scan.

Batukku tetap memburuk, sakit masih kurasakan, pria tinggi itu masih menatapku. Mum duduk denganku di malam hari untuk memastikan saya baik-baik saja, dia bertanya padaku apa yang aku senandungkan dan aku tidak bisa memberitahunya. Aku tidak tahu kata-katanya, aku bahkan tidak tahu jika aku bersenandung.

Dia memelukku dan mencium keningku, pria jangkung itu tidak di luar jendelaku lagi. Dia tak nampak selama satu hari, tapi dia masih ada di dalam mimpiku. Dia panjang, lengannya yang panjang dapat mencapaiku.

Musik keras terdengar di telingaku, aku bisa melihat ibu membacakanku cerita- bibirnya bergerak -tapi musik begitu keras. Aku batuk dan batuk, banyak darah yang keluar kali ini.

Mum duduk di ujung tempat tidur sambil menatapku, menunggu batukku berhenti, tapi tidak. Aku berharap seperti itu karena aku perlu memberitahunya sesuatu...

Pria jangkung tidak di luar jendela lagi, pria jangkung tidak di halaman, ia bahkan tidak di hutan... batukku terlalu banyak dan aku merasa seperti jatuh tertidur. Aku mencoba untuk melawannya namun sangat sulit karena aku hanya perlu tahu...

Pria jangkung ada di sudut kamar sekarang...
Dia ada di kamarku...

Creepy Horor StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang