Mansion

349 29 5
                                    

Pria itu pun langsung sigap mengangkat Lio dengan satu tangan nya, dan yang satunya lagi menyeret koper milik lio.

.

.

.

Saat ini Lio berada di dalam mobil bersama pria yang menjadi suruhan Daddy nya untuk membawanya pulang.

Hening

Itu lah satu kata yang menggambarkan keadaan di dalam mobil tersebut. Lio yang bingung topik apa yang harus ia obrolkan dengan pria yang duduk di bangku setir itu, dan pria yang di maksud Lio sedang geram dengan keheningan yang tercipta di antara mereka.

Dengan perlahan pria tersebut membuka suara.

"Tuan muda, bagaimana dengan hasil operasinya?" Tanya nya.
Lio menoleh sebentar menatap pria tersebut dan menjawab.

"Lio ngga tau om, Lio ngga di kasi tau sama Oma." Balas Lio seadanya. Pria itu pun mengangguk.

Setelahnya, mereka berdua kembali terdiam.

"Sis sis." Panggil Lio di dalam hatinya. Ia memanggil sistem yang entah kemana.

Lama menunggu akhirnya sistem pun menjawab.

"Ada apa tuan?"

"Lo tau nama om ini gak?" Tanya Lio dengan mengarahkan pandangannya menatap pria yang berada di bangku depan, bangkus setir.

"Saya tidak tahu tuan." Balas sistem, membuat Lio berdecik lalu membalas jawaban dari sistem.

"Apa coba, sistem ga guna."

Lio mencoba abai dengan suara sistem yang mengganggu di pikirannya, ia hanya ingin tahu siapa nama pria tersebut. Bagaimana tidak? Bahkan Lio asli saja tidak memberikan separuh ingatannya pada dirinya.

"Om, nama om siapa?" Tanya Lio membuat pria tersebut menoleh dengan wajah terkejutnya.

"Tuan muda tidak mengingat saya?" Bukannya menjawab, pria tersebut malah kembali bertanya.

"Lio ngga inget. Kata Oma, Lio amnesia." Jawab Lio.

"Nama saya Leondra Freshly tuan, anda biasanya memanggil saya dengan eon." Pria yang bernama Leondra itu menjawab pertanyaan pertama dari tuannya.

"Hehe, kalau gitu Lio panggil om presh aja deh." Balas Lio yang malah meleset dari penjelasan Leon tadi.

Leon yang mendapatkan nama panggilan khusus dari tuan mudanya merasa senang, sampai sampai dirinya terus saja tersenyum senyum.

Lio melihatnya, lalu berkata dalam hati. "Kenapa nih om ini? Ih aneh." Lio menatap Leon dengan pandangan pasrah.

Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela guna melihat lihat pemandangan, dari pada melihat wajah seram Leon yang tersenyum? Lebih baik bukan melihat pemandangan di sini.

Lio menatap ke pinggir jalanan terus dan tiba-tiba matanya bertemu dengan pedagang pedagang es krim yang berada di pinggir jalan.

"OM OM! BERHENTI OM!" Teriak Lio yang mengagetkan Leon, membuat Leon langsung saja mengerem paksa mobilnya.

Leon menatap tuan mudanya dengan tatapan dingin.

"Tuan muda, ada apa?" Tanya Leon memastikan. Lio menjawabnya dengan menunjuk ke arah pinggir jalan dimana terdapat pedagang yang sedang berjualan es krim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Boy [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang