Meet Again

165 18 10
                                    

Seminggu setelah Yuju mengetahui semua nya, ia menutup semua akses Jungkook agar pria itu tidak bisa menghubungi nya. Sudah sering sekali Jungkook mencoba tapi Yuju tidak pernah memberi kesempatan pada Jungkook lagi.

Kini Yuju sedang menatap danau di depan nya, di sekitar Yuju banyak orang entah berpacaran atau pun keluarga kecil. Di keramaian tersebut, Yuju merasa sepi.

"Hai, kamu masih ingat saya?" Yuju menengok ke samping, ia melihat pria yang ia temui di club malam itu.

"Gue inget." Jawab Yuju, setelah itu Joshua mendudukan diri nya di samping gadis tersebut. Yuju hanya diam, tanpa protes.

"Siapa sangka kita bakal ketemu di tempat ini." Joshua mencoba membuka sebuah obrolan.

"Better than last time, right?"

Joshua tersenyum simpul saat Yuju menanggapi ucapan nya." Saya pikir kamu bakal kontak saya, ternyata engga."

"Maaf-maaf, gue kemarin sibuk banget. Tapi kartu nama lo masih gue simpen kok."

"Gak masalah, toh itu hak kamu juga." Joshua jadi merasa tidak enak berbicara seperti itu.

"Lo pernah patah hati gak?"

"Tentu, pernah." Joshua sedikit heran dengan pertanyaan Yuju tapi ia tetap menanggapi itu.

"Then, apa yang lo lakuin biar lo sembuh dari itu?Tanya Yuju lagi.

"Saya gapernah melakukan sesuatu yang khusus biar saya cepet lupa atau pun yang lain nya. Saya biarin waktu berjalan dan perasaan saya memudar dengan sendiri nya, justru kalo kita paksa bakal semakin susah. Kita nikmatin rasa sakit itu."

Yuju terdiam, mencerna semua kata-kata pria itu.

"Maaf gue lancang, gajelas banget ya pertanyaan gue hehe."

"Saya malah seneng ngobrol santai, saya jarang punya temen ngobrol kayak gini soal nya." Joshua tampak tidak keberatan sama sekali, seperti yang sudah ia ucapkan barusan.

"Lo pasti sibuk sama kantor lo ya, orang-orang yang gue temuin nih gak jauh beda sama kayak lo.

"Hahaha, tapi saya gak se-kesepian itu. Saya punya kucing yang nemenin saya terus." Ucap Joshua dan Yuju yang mendengar itu pun tampak antusias.

"Wah, lo cat lovers?" Yuju sedikit memekik.

"Iya, saya punya 2 kucing. Kamu juga suka sama kucing?"

"Gue suka kucing, tapi gak telaten ngerawat. Gue sering main sama kucing-kucing temen gue, makanya gue seneng banget kalo punya temen yang cat lovers!" Jelas Yuju panjang lebar.

"Kamu bisa main sama kucing saya ju, kapan-kapan nanti ya main." Ajak Joshua.

"Mau banget! Janji ya?" Joshua menanggapi itu dengan senyuman yang merekah, sama dengan gadis yang di depan nya.

"Gue balik dulu ya! Nanti gue hubungin lo." Ucap Yuju.

"Buru-buru? Mau makan bareng saya dulu gak?" Tawar Joshua dan mendapat kan gelengan dari gadis tersebut.

"Gue gak makan malem, besok pagi ada job." Jelas Yuju.

"Oh, oke gapapa. Lain kali bisa kan makan bareng saya?" Yuju mengangguk pertanda setuju dengan penawaran pria tersebut.

Yuju tidak membawa mobil, maka dari itu sekarang Yuju sedang menunggu taksi online nya. Tak lama kemudian taksi yang ia pesan pun datang dan segera pulang menuju ke apartemen Yuju.

Setelah melalui perjalanan kira-kira 15 menit, Yuju sudah sampai di tempat tinggal nya. Yuju memincingkan mata-nya saat melihat seseorang yang terduduk di depan pintu apartemen-nya itu.

"Jungkook?" Gumam Yuju saat diri-nya tepat ada di hadapan pria tersebut.

Pria tersebut mulai membuka mata-nya perlahan karena merasa ada seseorang di depan-nya.

"Lo ngapain?" Tanya Yuju.

"Yuju. Saya kangen banget sama kamu." Ucap Jungkook dengan lirih, saat akan berdiri tubuh-nya terasa sangat lemas, Yuju yang tidak tega melihat itu pun membantu Jungkook berdiri dan membawa-nya masuk ke dalam.

"Lo demam..." Yuju segera mengambil kompres dan obat penurun panas yang selalu ia simpan di tempat tinggal nya. Dengan telaten Yuju merawat pria tersebut.

"Lo udah makan? Obat ini boleh di minum kalo lo udah makan." Jungkook menggeleng, Yuju langsung mengehela nafas-nya.

"Gue buatin makanan bentar." Lalu Yuju dengan buru-buru membuatan Jungkook nasi goreng. Sederhana tapi yang penting bagi Yuju adalah pria itu bisa meminum obat-nya.

Setelah selesai Yuju langsung membantu Jungkook untuk makan dan minum obat penurun panas tadi. Merasa sedikit lebih baik Jungkook pun membuka suara-nya.

"Saya kangen sama kamu ju. Saya gabisa." Lirih Jungkook.

"Kalo lo emang gabisa kalo gak sama gue, seharus nya lo gak boongin gue kayak gitu. Lo pikir gue juga gak sakit hati?" Balas Yuju.

"Demi Tuhan, saya gak pernah berniat seperti itu. Saya juga gak pernah cinta sama dia, dia tau itu."

"Yuju, apa salah saya punya perasaan cinta ke seseorang? Apa saya salah ju berontak akan perasaan yang terus di kekang? Salah saya mau mendapatkan hak saya?"

Pria itu menitihkan air mata-nya, Yuju mengalihkan pandangan mata-nya dari pria tersebut.

"Tapi lo punya istri kook..."

"Yuju! Saya gak pernah menginginkan pernikahan sama dia, sekali pun tidak pernah terbesit dalam pikiran saya! Saya di paksa ju! Saya sudah tolak, tapi semua orang maksa saya buat terima itu, bahkan saya udah berontak waktu itu, tapi papah saya ngancem mau nyakitin diri sendiri ju."

Yuju menatap pria di depan-nya, berusaha mencari kebenaran melalui mata-nya. Yuju tidak menemukan kebohongan sedikit pun dari pria itu

"Saya beneran butuh kamu ju, kita bisa jalanin ini. Saya yakin, saya bakal atasin ini semua." Jungkook meraih tangan Yuju.

"Gak kook. Ini salah, tolong lo lupain gue. Fokus sama rumah tangga lo sama dia. Gue gamau jadi benalu." Yuju melepaskan tangan Jungkook yang menggenggam tangan-nya.

"YUJU! TOLONG NGERTIIN SAYA SEKALI AJA YUJU." Jungkook berteriak kepada Yuju tanpa sadar.

"Kenapa kamu gak paham kalo saya butuh kamu! Saya juga tertekan ju, saya jalanin pernikahan yang bukan sesuai kemauan saya!"

Jungkook mendorong Yuju ke sofa dan sedikit menindih-nya, Yuju tampak terkejut dengan itu. Ini seperti bukan Jungkook yang ia kenal, tapi ia juga melihat bahwa pria itu juga terluka akan semua yang terjadi.

"Kalian udah berapa lama?" Tanya Yuju.

"2 tahun." Setelah menjawab pertanyaan Yuju, Jungkook menenggelamkan wajah nya pada ceruk leher Yuju. Nyaman, itu yang Jungkook rasakan.

Yuju pun tidak menolak, ia mengelus rambut Jungkook. Memejamkan mata-nya, Yuju tidak mau berbohong bahwa hati-nya sangat merindukan Jungkook.

"Tolong lo beresin semua ini, gue gamau kalo gue di cap sebagai perebut kook. Gue bakal balik sama lo, setelah semua bener-bener selesai."

Banyak keraguan dalam diri Yuju saat mengatakan itu, keraguan apakah benar ia bisa kembali bersama pria itu? Entah lah. Yuju sudah menyiapkan hati-nya jika memang mereka tidak bisa bersama.

"Terima Kasih. Saya janji bakal atasin semua ini Yuju."


_______________

enjoy guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She Just Interesting But He Fell Harder.  {Yukook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang