Uncomfortable

145 18 5
                                    

Tentu setelah mendapatkan ijin dari Yuju, Jungkook terus berusaha mendekati Yuju. Mereka memang semakin dekat, ya itu juga karena Yuju masih terikat kontrak dengan brand Jungkook jadi mengharuskan ia sering bertemu Jungkook, sebenarnya tidak harus bertemu. Tapi kalian tau kan bagaimana akal pria itu?

Tentang perasaan, Yuju tidak paham dengan semua itu. Getaran memang ia rasakan, namun ia tidak mau menyebut jika ia sudah mulai mencintai pria itu. Yuju hanya tidak ingin merasakan sakit karena mencintai seseorang.

"Hari ini ada kegiatan apa?" Tanya Jungkook pada gadis depan nya.

"Mau jalan sama temen gue."Jawab Yuju sembari menyenderkan badan nya pada sofa. Mereka sedang di ruangan Jungkook.

"Kemana?" Tanya Jungkook.

Yuju diam, pasal nya tempat yang akan ia datangi itu adalah club. Ia yakin Jungkook akan protes.

"Mall doang."

"Saya anterin." Ujar Jungkook, Yuju segera meluruskan badan nya dan menatap pria itu.

"Bisa gak sih lo jangan selalu ikutin kegiatan gue? I mean, we're just friends." Balas Yuju.

"Saya bakal tetep ikutin kamu." Ucap Jungkook santai.

"Tapi gue udah sering tegasin kalo gue gasuka di ikutin. Gue bolehin lo deketin gue tapi gak gini!" Kesal Yuju.

"Gue gak nyaman sama lo kalo gini." Ucapan terakhir gadis itu sebelum pergi dari ruangan Jungkook.

Jungkook menatap pintu itu dalam diam, menghela nafas nya. Apakah cara dia itu salah? Jungkook tidak paham. Ia hanya, ingin memiliki Yuju dengan segera. Ia tidak mau lengah, maka dari itu Jungkook sering mengikuti semua kegiatan yang di lakukan Yuju.

Apakah Jungkook harus menjauh agar Yuju merasa nyaman?

.
.
.
.
.

Yuju benar-benar kesal sekarang. Tapi ia juga merasa bersalah mungkin ia terlalu kasar pada pria itu. Tapi jika seperti itu caranya Yuju benar-benar merasa di kekang, padahal hubungan pun belum tau arah nya kemana.

Yuju meraih benda pipih di samping nya dan menghubungi sebuah nomor. " Jemput gue. Gue butuh minum."

Ia segera berganti pakaian, sedikit lebih terbuka namun rasanya sudah cukup. Yuju bersungguh-sungguh ia hanya butuh minum, ia tidak pernah melakukan sesuatu di luar itu.

"Lo yakin nih main ke sana? Nanti di marahin bos lo." Ucap Lisa saat mereka sedang berada di dalam mobil. Tidak hanya ada Lisa tapi ada Eunha dan teman Yuju yang baru kembali dari luar negeri, Rose.

Yuju menatap Lisa jengah." Gak. Dia bukan cowo gue, santai aja."

"Tapi dia lebih ke takdir lo sih ju, gue liat-liat ya. Udah kayak perangko lo berdua."

Eunha yang mendengar ucapan Rose juga tertawa, mengejek Yuju adalah hobi mereka.

"Jalan atau gue turun." Ucap Yuju.

"Yaaah. Siap nona, jalan ya." Akhirnya mobil yang di kendarai Lisa pun meninggalkan area apartemen Yuju.

Di sisi lain Jungkook tampak sedang di landa galau mungkin? Ia benar-benar tidak fokus melakukan apapun.

"Di tekuk mulu muka lo nih. Mending ikut gua minum." Ajak Mingyu yang baru datang ke ruangan itu.

"Lo bawain aja minum ke sini. Gua ogah kalo pergi." Jawab Jungkook.

"Ikut aja sama gua. Mana tau lo nemuin yang lo cari."

"Maksudnya?"

"Gua tunggu di parkiran ya kook." Jungkook masih dengan raut kebingungan nya, namun ia tetap berjalan mengikuti teman nya tersebut.
.
.
.
.

"Lo liat gak ju yang di sofa pojok kanan? Cakep banget itu. Pengusaha muda sukses, barang kali lo tertarik cari mainan baru." Tawar Rose sambil meneguk wine di tangan nya.

"Gak minat." Balas gadis tersebut santai.

"Dari pada lo mikirin si bos posesif lo itu. Mending lo coba deketin ajak kenalan, cuma kenalan. Its ok, lo bukan selingkuhin si bos lo." Ucap Rose lagi. Ia juga kesal dengan pria itu karena kadang Yuju jadi jarang berkumpul dengan mereka karena Jungkook selalu ingin tau.

"Gue gamau samperin cowo duluan."

Bohong.

Tidak ingatkah Yuju pada saat pertama kali bertemu dengan Jungkook?

"Yaudah. Lo tunggu sini." Ucap wanita berambut blonde tersebut lalu melangkah mendekati pria yang ia maksud. Membisikan sesuatu hingga pria tersebut menoleh dan berjalan menghampiri Yuju.

"Hai." Sapa pria tersebut sambil tersenyum. Sangat tampan, Yuju tidak bohong.

"Hai juga."

"Saya Joshua. Saya boleh kenalan sama kamu?" Tanya pria yang baru saja Yuju ketahui namanya.

"Hmm. Boleh, gue Yuju." Yuju tersenyum ramah pada pria tersebut.

"Kenapa ke sini?." Tanya Joshua.

"Hmm, lagi capek sedikit aja." Jawab Yuju seadanya.

"Kalo capek itu tidur. Bukan minum."

"Haha, makasih saran nya. Tapi lucu sih di kasih saran sama orang yang juga punya keadaan yang sama." Ucap Yuju.

"Keren. Kamu tau alasan saya ke sini padahal kita baru kenal sekitar 5 menit. That's awesome." Yuju tersenyum tipis menanggapi itu.

"Kamu bisa hubungin saya disini. Saya ada urusan, hati-hati Yuju." Ucap Joshua sembari memberikan sebuah kartu, tentu berisikan nomor-nomor yang bisa di hubungi.

"Nothing special." Gumam Yuju sambil melihat gelas nya yang sedang di isi ulang.

Yuju merasa bosan, ia melihat Eunha dan yang lain nya sudah menari-nari di sana. Sedetik kemudian Yuju berdiri untuk bergabung, mungkin akan menghilangkan rasa bosan nya.

Saat tengah asik dengan tarian nya ada sebuah tangan menyentuh pinggang Yuju, Yuju menoleh. Tampak pria asing dengan muka yang terlihat sudah sangat mabuk.

"Anjing. Lepas gak." Ucap Yuju sembari berusaha melepaskan tangan pria tersebut, namun yang terjadi malah pria tersebut menarik tangan nya menjauh dari area itu.

Membawa nya ke sebuah lorong berisikan kamar-kamar, Yuju terus berusaha memberontak tapi tetap saja ia kalah.

"Lo cantik. Gua jadi turn on." Ucap pria tersebut dengan memojokan badan Yuju di dinding.

"Berisik. Lepasin gue." Tangan Yuju semakin sakit, ia hampir menangis. Di dalam hati dia berharap siapapun dapat menolong nya kali ini.

Wajah pria tersebut mendekat, Yuju menitihkan air mata nya. Ia tidak suka, Yuju takut.

Namun sedetik kemudian ia melihat pria tersebut sudah tersungkur, dengan...Jungkook? Yang terus memukul nya membabi buta.

Pria itu sudah terkulai lemas, Yuju mencoba menghentikan Jungkook. Sungguh, pria itu bisa saja tewas.

"Kook. Udah cukup, dia bisa mati." Ucap Yuju sembari menarik lengan Jungkook.

Jungkook menghempaskan tangan Yuju begitu saja, menatap Yuju tajam dan melangkahkan kaki nya dari tempat itu. Yuju mengejar langkah Jungkook sampai akhirnya ia berhenti karena perkataan pria itu.

"Jangan ikutin saya. Saya cuma bikin kamu gak nyaman kan?"

Yuju menatap punggung pria itu dalam diam, Yuju menangis merasa bersalah. Dan itu semua adalah hal pertama yang Yuju alami, Yuju tidak pernah sebelum nya menyesal menyakiti hati seorang pria.

______________

maaf ya dateng2 bawa konflik

She Just Interesting But He Fell Harder.  {Yukook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang