Pertemuan

5.1K 142 1
                                    

Disebuah rumah Megah di jakarta ada seseorang yang tinggal bersama anak laki laki nya dan beberapa pegawai dirumahnya!!

Abang (seseorang paruh baya itu menghampiri seseorang yang sedang duduk di ruang tamu)

Iya ma ? (Seseorang yang beda di ruang tamu itu)

Abang umur mama udah semakin tua mama nggak bisa terus-terusan ngurusin kamu, kamu juga pasti membutuhkan kan seseorang yang selalu menemani dan mengurus kamu setiap hari dirumah ini! (Mama)

(Seseorang yang tengah duduk tersebut hanya terdiam)

Abang umur kamu juga udah waktunya menikah! Mama tanya Apa Arteta tidak ada keinginan menikah nak ? (Mama)

(Ternyata seseorang yang sedang mengobrol dengan perempuan parubaya itu bernama Arteta)

Mama, Abang juga udah ada keinginan menikah ma tapi Abang masih nungguin seseorang (Arteta)

Siapa yang kamu tunggu bang? Perempuan yang bersama mu waktu itu? (Mama)

(Arteta hanya mengangguk)

Abang mama sudah peringatin yaa mama nggak suka sama perempuan itu! Jauhin dia kamu harus menikah dengan perempuan baik baik (mama)

Mama lea baik ma (Arteta)

Mama tau yang terbaik buat kamu bang tapi bukan dia (mama)

Siapa ma? Arteta cuman mau menikah dengan lea (Arteta)

Tidak bisa Abang mama sampai kapan pun tidak akan merestui hubungan mu dengan perempuan itu (mama)

Mama tapi Arteta cinta nya sama Lea mama (Aretha)

Abang dengerin mama perempuan itu tidak baik untuk kamu sayang mama nggak suka kamu dekat² dengannya bahkan mama jauh lebih mengenal dia dari pada kamu! Jadi mama tau siapa dia (mama)

Ma (Arteta)

Kalau kamu sayang sama mama menikah lah dengan perempuan pilihan mama Abang (mama)

Ma gimana Abang bisa menikah dengan seseorang yang nggak Abang cintai ma (Arteta pun bersuara tinggi)

bang ahhh (tiba² mama Arteta merasa jantung nya sakit dan jatuh pingsan)

Ma ma (Arteta panik dan menangis) mama maafin Arteta mama, mama bangun!! Pak Ujang bibi (Arteta)

Iya den kenapa? Astaghfirullah ibu (bibi pun berlari menghampiri mama Arteta)

Bibi tolongin mama bi (Arteta)

Yang sabar dulu den kita Bawak ibu kekamar (bibi)

Iya bi (Arteta mengangkat mamanya ke kamar)

Skip kamar

Bi gimana ini bi mama belum bangun (Arteta terus menangis)

(Bibi pun memberikan minya di hidung mama Arteta, dan tak lama kemudian mama Arteta terbangun)

Mama mama maafin Arteta (Arteta)

Abang menikahlah dengan pilihan mama sayang mama mohon sama kamu (mama)

Iyaa maa iya Arteta setuju maa Arteta akan menikah dengan perempuan pilihan mama (Arteta)

Terimakasih sayang (mama Arteta memeluk Arteta)

SKIP jam menunjukkan pukul 12 siang (Arteta pergi ke kantor tapi di tengah perjalanan dia menabrak seseorang)

Brukkk (seseorang itu terjatuh Arteta pun langsung menghampiri seseorang itu)

Kalau jalan liat liat dong, udah tau ada mobil masih aja jalan (Arteta)

Maaf (seseorang itu mengambil barang barangnya yang terjatuh) aduhh (dia pun melihat kakinya yang berdarah dan sikunya yang terasa sakit)

MENIKAHI GADIS LUGU PILIHAN MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang