(Name) menatap bintang-bintang yang bertebaran di langit gelap itu, entah sudah berapa kali gadis itu datang ke atas ke gedung itu untuk melihat bintang. Ia berdiri dipinggir gedung, tangannya ia taruh dibelakang tubuhnya. Rambut panjang nan indahnya juga mengikuti arah angin, tatapannya kosong, tak ada cahaya dimata nya
"kapan semua ini akan berakhir....?" Gumamnya kecil, ia tidak bisa tidur, sulit baginya untuk tidur dalam keadaan seperti ini
Tes!
Tiba-tiba setetes demi setetes air keluar dari mata (Name). Ia memegang pipinya yang basah, ia tiba-tiba saja menangis. "Aneh..." Gumam sang empu
"Lebih baik ku cuci dulu wajahku...." Pikir (Name). Sang empu langsung lari untuk pergi kekamar mandi, matanya tidak menunjukkan satu pun cahaya
"Sial...!" Umpat sang gadis, ia mencengkram kuat rambutnya bahkan sampai berantakan. Nafasnya tidak teratur.
Setelah selesai membersihkan wajahnya, (Name) langsung bergegas pergi ke kamarnya, kurasa ini adalah efek tidak tidur...tapi kurasa juga tidak. Toh ia hanya tidak tidur selama 2 hari.
Di Kamarnya, (Name) langsung merebahkan tubuhnya di kasur, memegang keningnya, sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya, entah kenapa...
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kamarnya. "(Name)..? Apa kau baik-baik saja? Atau ada sesuatu yang terjadi padamu" Itu suara Kakucho. "Permisi.." Kakucho membuka pintu kamar (Name). (Name) menutup wajahnya dengan bantal lalu membalikkan tubuhnya, kearah yang berlawanan dengan Kakucho. "Apa mau mu?" Tanya (Name)
"Aku tadi mendengar suara langkah kaki yang cukup kencang, jadi aku pergi mengeceknya. Lalu, aku lihat kau sedang lari ke kamarmu, aku lihat rambutmu juga sedikit berantakan" jelas Kakucho. (Name) diam tak bergeming, pelukannya pada bantal semakin erat
"Apa aku mengganggumu? Jika iya aku minta maaf..." Gumam (Name) pelan
"Tidak," jawab kakucho singkat. Raut wajah Kakucho berubah, ia terlihat lebih panik dan khawatir dari biasanya. "(Name)...aku ingin memberitahu sesuatu padamu..." Nada bicaranya tidak terdengar seperti Kakucho yang biasanya, yang membuat (Name) sedikit mengintipnya. "Apa?"
Tiba-tiba saja Kakucho membungkukkan badannya, (Name) hanya menatap datar Kakucho. "Maaf, aku... tidak bisa menghentikan Izana!" Serunya. Apa dia tidak takut jika Izana mendengarnya?
"Maksudmu...?"
"Izana... menyuruh Kisaki untuk membunuh seseorang, maafkan aku..." Lirih Kakucho. (Name) hanya diam, pasti ada anggota Toman yang terbunuh, pikirnya
"Tidurlah, Kakucho. Tenjiku akan sibuk besok" (Name) menarik selimutnya sampai semua tubuhnya tertutup. Kakucho pun langsung keluar dari kamar (Name). "Kuharap aku bisa tidur malam ini..."
(Name) memejamkan matanya, lalu tertidur setelah beberapa menit berlalu"Ibu, anu..." (Name) memanggil ibunya yang sedang mencuci piring, merasa 'putrinya' memanggilnya. Sang ibu, langsung mencuci tangannya, lalu berjongkok dihadapan putrinya, "Ada apa sayang?" Tanya sang ibu
KAMU SEDANG MEMBACA
🄾🅄🅁 🄿🅁🄴🄲🄸🄾🅄🅂 🄶🄸🅁🄻
Short Storymenjadi satu-satunya perempuan di Toman? Gimana tuh? info : -Mengandung kata kasar ! -bahasa baku, mungkin? -up tergantung ide dan mood -Alurnya ada yang kuubah - Alur gaje -klo banyak Typo jangan heran -book gj -cringe -up tergantung mood author...