2.

162 17 1
                                    

Lelahh....

Happy reading

Sebuah ruangan bernuansa putih dengan ditemani suara alat kesehatan menemani kinan, ia genggam tangan sang putra dan memandang wajah damainya.

"Eunghhhh"

Kinan segera menatap sang anak dan mengusap lembut surainya.

"Adek... Ada yg sakit? Bilang sama bunda dek"

"Nda.. maafin adek ya.. hiks.. a..dek udh bikin bunda susah ... Hiks"

Kinan menggeleng dan mengecup dalam kening aska.

"Adek ga salah apa² kok hiks.. kita berjuang lagi ya.. "

Aska mengangguk kecil dan mengusap air mata kinan

"Bunda sakit ya? Kok pucet? Pasti gara² aska ya bun.."

"Shuut.. bunda gapapa sayang, ini karena bunda ga makeup, ade jangan nyalahin diri adek ya, ayo istirahat"

Aska kembali terlelap dan tak lama desi datang

"Mba gimana aska? Udah baikan?"

Kinan beralih duduk pada sofa yang sudah di sediakan dan meneguk air mineral pemberian desi

"Mba bingung des, dokter bilang jantung aska kembali mengalami rusak dan kali ini harus di operasi, mba bingung harus cari donor dimana hiks.."

Desi segera memeluk kinan dan menenangkan nya

"Mba harus kuat, desi yakin aska akan segera sehat mba"

Kinan menghapus airmatanya kasar dan menatap lekat desi yg sudah seperti adik baginya

"Des boleh saya minta tolong"

" Apapun mba"-desi

" tolong jaga aska buat mba ya.. tolong jauhkan juga dari ayah nya kecuali aska yang minta hiks.. mba mohon"

Desi genggam kedua tangan kinan yang sudah terasa basah oleh keringat

"Mba ngomong apa sih?! Jangan aneh² deh.. kita jaga aska sama² mba.. kita berjuang sama² ya.."

Mereka berpelukan kembali hingga tangis kinan terhenti oleh suara aska

"Nda... Argh... Hh.. sa..kit...uhukk..hhh"

Kinan yg panik segera menekan tombol emergency

"Adek bertahan ya.. demi bunda hiks... Adek kuat, harus kuat hiks..."

Tak menunggu lama dokter dan perawat masuk untuk melakukan pertolongan, kinan dan desi menunggu di luar.

"Mba takut des"

Desi dengan setia menggenggam tangan kinan hingga dokterpun keluar

"Dokter.. bagaimana anak saya?!"

Dokter dengan nametage Bayu melepas stetoskop nya dan menghela nafas sebentar

"Mohon maaf sekali bu, tp pasien sangat membutuhkan donor secepatnya, kami akan terus melakukan yang terbaik untuk pasien, permisi"

Runtuh...
Runtuh sudah dunia kinan mendengar penjelasan tadi, tangis nya semakin deras, kakinya bahkan sudah tidak sanggup lagi untuk menopang tubuhnya.

Namun tak berlangsung lama, ia teringat pada seseorang yang ia yakini bisa menyelamatkan aska.

"Des titip aska sebentar ya, mba mau ketemu seseorang dulu"

Tanpa menunggu ia segera menuju luar mencari taxi atau kendaraan lain

Namun langkah nya terhenti ketika seseorang yang akan ia temui ada di dekatnya.

Detak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang