Malam hari Minji benar benar rewel karena ternyata Minji mengalami demam, membuat Yoongi dan Jimin kewalahan menenangkan Minji.
"Hiks....hiks. ...huweee...appa...eomma...uhuk...uhuk....huwee" tangis Minji
Jimin terus menenangkan Minji tapi tidak berhasil, akhirnya Yoongi turun tangan lalu menggendong Minji, dan Akhirnya Minji terdiam di pelukan Yoongi.
"Cup...cup...sudah ya jangan nangis..." kata Yoongi pun menyanyikan sebuah lagu dan Minji terdiam.Minji pun mendusel duselkan kepalanya di ceruk leher Yoongi, Yoongi menepuk pelan Minji hingga Minji tertidur. Yoongi pun menidurkan Minji ke tempat tidur.
"Akhirnya Minji tidur juga" ucap Jimin pun mengusap kepala Minji
"Biarkan Minji istirahat, tapi jika demamnya belum turun juga, kita bawa Minji ke rumah sakit" jawab Yoongi
"Ne" ucap Jimin
Jimin pun menyelimuti Minji lalu mencium kepala Minji
"Sebaiknya kita tidur ini sudah larut malam" ucap Yoongi
"Sayang aku tidur di sini aja ya takutnya Minji rewel" jawab Jimin
"Baiklah kita tidur di sini" ucap Yoongi.
Jiyon pun datang, Jiyon ingin tidur bersama dengan Minji, dia juga kawatir melihat keadaan Minji.
"Eomma appa" panggil Jiyon mengucek matanya
"Lho sayang kok bangun hmm?" tanya Jimin
"Jiyon gak bisa tidur eomma, Jiyon kawatir sama Minji, Jiyon mau tidur sama Minji boleh eomma" jawab Jiyon
"Baiklah sini Jiyon" ucap Yoongi
Mereka pun tidur dalam satu ranjang, dan untungnya ranjang Minji besar.Pagi hari Jimin terbangun dan menatap kesayangan tertidur pulas, Jimin pun mengecek demam Minji, dan ternyata demam Minji sudah turun, Jimin bernapas lega. Jimin pun keluar dari kamar Minji. Tak berapa lama Minji terbangun, Minji melihat ayah dan kakaknya yang tidur sangat mirip.
"Kenapa meleka milip cekali ya kayo tidul hihi" kata Minji tertawa
Minji mempunyai ide jail untuk mengerjain sang kakak dan ayahnya, Minji mengambil sebuah spidol ,Minji pun melukis wajah sang kakak dan ayah.
"Hihi ucu kan" ucap Minji tertawa
Jiyon dan Yoongi pun terbangun, Minji pun berlari keluar dari kamarnya menghampiri Jimin
"Haha appa kayak badut haha" ucap Jiyon tertawa
Yoongi mengeryitkan dahinya, lalu menatap Jiyon dan seketika Yoongi tertawa.
"Haha Jiyon kenapa wajahmu seperti badut'tawa Yoongi
" appa juga kayak badut haha"tawa Jiyon
Yoongi pun mengambil cermin dan terkejut mendapati wajahnya penuh dengan coretan.
"Appa ini pasti kerjanya Minji" ucap Jiyon
"Kau benar, kita cari Minji" jawab YoongiYoongi dan Jiyon pun turun dengan muka cemong, sedangkan Minji duduk tenang tanpa merasa bersalah, karena sudah mengerjain kakak dan Ayahnya.
"Astaga ada apa dengan muka kalian" ucap Jimin terkejut
"Ini semua kerjaannya Minji eomma" kesal Jiyon mempautkan bibirnya dan Yoongi mengangguk
Jimin tertawa terpingkal pingkal melihat wajah suami dan putranya penuh dengan spidol.
"Sayang itu tidak lucu jangan tertawa" ucap Yoongi mempautkan bibirnya
"Haha.abisnya kalian lucu" tawa Jimin
"Menyebalkan" jawab Yoongi dan Jiyon
Minji pun datang untuk meminta susu pada Jimin.
"Eomma mau cucu, tenapa muka kaliyan" tanya Minji polos
"Minji katakan sama eomma apa benar Minji yang buat wajah appa dan oppa seperti itu?" tanya Jimin lembut
"Iya antikan eomma, belalti inji pintal" jawab Minji
"Iya pintar, Tapi gak harus di wajah oppa atau appa Minji" kesal Jiyon
"Hihi" ucap Minji tertawa
"Oppa kayaknya kita harus memberi hukuman pada anak nakal ini" kata Yoongi
"Oke appa" jawab Jiyon
Yoongi dan Jiyon pun mengejar Minji, membuat Jimin menggelengkan kepalaBersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
PERMATA HATI - YOONMIN GS
General Fiction"Aku adalah jemari dan ibu mu pena nya, dan kaulah puisi terindah yang pernah tercipta,semoga belaian kasihku lembutkan hatimu, kau harus kuat dan Kau harus hebat permata hati ku" Min Yoongi