“ Han, pesen bareng gue yok” ajak Vania pada Jihan.“okelah, punya lo nanti gue aja yang bayar” Vania hanya mengangguk dengan ucapan Jihan.
“kalian pesen apaan?” tanya Vania pada ketiga gadis yang sedang sibuk sendiri.
“samain aja” ucap mereka bersamaan.
Selagi menunggu Vania, mereka berbincang kecil.
“tugas gue gimana dong?” tanya Biru yang dari tadi masih memikirkan tugasnya.
“nanti tinggal aja dimejanya, kalo Bu Monic bilang lo belum ngumpulin kita bakal jadi saksi” ucap Hida.
“kalo lo bawa pulang yang ada besok lo disuruh bersihin ruang guru sendiri” sambung Caema.
“padahal kemarin kan sehat-sehat aja, kenapa tiba-tiba sakit sih” keluh Biru.
“sakit gak ada yang tau Ru”
“masa sakit ngomong-ngomong dulu, yang ada mah boongan”
Perbincangan mereka terhenti karna Olla, gadis yang satu spesies dengan Biru dan Hida lewat bersama Salsa serta Gissel.
“widih gak pada pesen ni?” tanya Olla sambil membawa makanan ditangannya.
“dipesenin Vania sama Jihan”jawab Caema.
“Ca, sebenernya gue pensaran banget” ucap Salsa.
“penasaran sama apa?” tanya Caema.
“kok lo bisa temenan sama mereka berdua sih?” ucap Salsa sambil menunjuk Hida dan Biru.
“ehh iya juga ya, gue baru ngeh weh” ucap Olla serta Gissel bersamaan.
“emang kenapa kalo Caema temenan sama kita?” tanya balik Hida.
“La, coba jelasin deh ke Hida”
“lah kok jadi gue?”
“ya gak papa lah, La”
“tinggal jelasin aja apa susahnya sih” ucap Gissel yang merasa jengkel dengan perdebatan tidak penting kedua makhluk yang satu spesies dengan Hida dan Biru, yang sialnya mereka semua adalah temannya.
“yaudah lo aja yang jelasin” ucap Olla dan Salsa bersamaan.
“Hida, Biru,setelah lihat perdebatan tadi paham ga maksud gue gimana?” ucap Gissel.
“ahh, maksud lo Olla sama Salsa tadi?”
“ gimana pahamkan?”
“oke kita paham” ucap Hida dan Biru bersamaan.
“sebentar agak ngebug, maksud lo gue sama Salsa sejenis sama dua manusia minecraft ini” ucap Olla sambil menunjuk Hida dan Biru.
“emang kita ini sekotak itu ya?” sewot Hida.
“kalo kita minecraft berari kalian adudu dong” ucap Biru disambung dengan tawanya bersama Hida.
“masih mending minecraft soalnya karakter manusia masih ada, kalo adudu kan alien mana ijo lagi” tambah Biru.
“ribut apaan ni?” kedatangan Vania serta Jihan membuat mereka diam.
“itu empat makhluk satu spesies ribut mau jadi adudu sama Minecraft” ucap Gissel.
“kalian berempat itu udah satu spesies, jadi gak usah rebutan, kan bisa bagi-bagi karakternya” Jihan yang paling senang menggoda Hida dan Biru pun ikut mengkompor-kompori.
“dimana-mana satu spesies tu akur” tambah Vania.
“oke cukup sampe disini ya kita dibully”ucap keempat gadis itu bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ineffable
Teen Fiction"Aku tidak menyangka mereka yang ada disisiku begitu rapuh. Aku berjuang dengan gagasan bahwa dunia tidak terlalu gelap, namun nyatanya semua itu runtuh saat aku mengenal mereka, mereka yang memiliki dunia gelap dengan senyumnya yang tak pernah lunt...