Chapter 08

17 8 1
                                    

"mungkin ini hanya ketertarikan sesaat saja"

-Zeeva Abha Beatric

Happy reading

Pagi ini Zeeva bangun kesiangan karena semalam ia maraton Drakor, tak lupa juga saat ia sarapan mamahnya menyemburkan semua ceramah kepadanya jadi ia double kenyangnya. Sarapan + ceramah = kenyang buangett.
Di tambah lagi Harsen yang tidak masuk sekolah karena ia sakit, jadi Zeeva harus membawa motor sekaligus mengantarkan adik-adiknya ke sekolah terlebih dahulu.

"Belajar yang bener, jangan jajan mulu yang di pikirin" ucap Zeeva

"Kalau perut kosong otak juga kosong teh" jawab Zahid sambil mengulurkan tangannya

"Terserah Lo aja dah" ucap Zeeva sambil menerima uluran tersebut

"Jangan lupa bawa motornya ngebut, biar nyungsep"

"Sialan Lo"

Zeeva pun meninggalkan sekolahan Zahid sebelumnya ia sudah mengantarkan Tavisha ke sekolahannya. Ia langsung menarik gas motornya kencang-kencang karena takut terlambat masuk sekolah.

"Zee pulang sekolah mau ikut nonton ga, mumpung ada film horor nih" tanya Sisil

"Iya Zee, ikut yu" ajak Amel

"Sorry kayak nya gue ga bisa ikut soalnya gue pulang sekolah ada urusan"

"Yahh, terus Lo bisa nya kapan?" tanya Ica

"Weekend mungkin"

"Ya udah gimana kalau nanti weekend aja" usul Sisil

"Ya udah gapapa, yang penting ada Zeeva biar rame"

Mereka berempat sedang berada di kantin mengantar Ica yang ingin sarapan. Kebetulan jam pertama gurunya ga masuk karena ada urusan.

"Eh, Zee Lo tau ga sih kalau pak Adnan setiap kali masuk ke kelas dia suka liatin Lo terus" ucap Sisil

"Masa sih?" tanya Zeeva sambil mengangkat sebelah alisnya

"Iya beneran"

"Ya kan namanya juga guru lagi menjelaskan pasti matanya lihat sana sini"

"Ini beda jir, tatapan dia ke Lo itu kayak orang yang lagi jatuh cinta" terang Sisil sambil mengangkat tangan nya membentuk hati

"Alah itu mah perasaan Lo aja"

"Yaudah kalau ga percaya"

Jangan gitu lah sil, gue gampang baper orangnya

"Misalkan omongan Sisil itu bener gimana Zee?" tanya Amel

"Ya kagak mungkin lah"

"Misalkan Zee"

"Ya ga gimana-gimana, emangnya harus gimana"

"Lo seneng ga?"

"Engga"

"Masa sih, yang bener ahh"

ZEEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang