Chapter 02

38 10 0
                                    

“Kehidupan selanjutnya mungkin adalah misteri, tetapi hari ini adalah kanvas kita. Lukiskan cerita yang indah sehingga kelak kita bisa memandang ke belakang tanpa ada penyesalan.”

-Zeeva Abha Beatric

Happy reading

Sudah 2 hari Zeeva sekolah di sekolahan barunya, hari ini mapel Penjaskes dimana ia sekarang sedang berkumpul di lapangan untuk melaksanakan Olahraga

"Ayo lari 5 putaran" ucap pak Dion selaku guru Penjaskes

Setelah selesai lari, semuanya duduk di pinggir lapangan

"Lihat tuh pak Dion, tadi nyuruh lari 5 putaran sekarang dia malah keliling buat ngabsen. Pasti sih kita mah olahraga nya bebas lagi" ucap salah satu anak perempuan yang kebetulan duduk di samping Zeeva

"Tau tuh, ayo ah main voli aja" seru anak laki-laki, dan mereka pun bermain bola voli sedangkan Zeeva, Sisil, Ica dan Amel mereka memilih untuk tetap duduk

Sisil menepuk paha Ica sambil berkata "ehh, tuh lihat ada pak Adnan kayak nya baru nyampe ke sekolah deh" ucap nya

"Kayak nya sih. Emang rumahnya dimana sih jam segini baru datang. enak amat" jawab Ica

"Gue dengar sih katanya rumahnya di Subang, itu juga ga tau benar atau engga" seru Amel. Sedangkan Zeeva setelah melihat pak Adnan ia malah melamun membayangkan pak Adnan yang menurut nya sangat Perfect memakai jaket Levis berwarna hijau tua

Zeeva sedikit menggelengkan kepalanya

apaan sih Lo Zee, gila kali Lo ngebayangin tuh guru

"Kenapa Zee?" tanya Sisil

"Eh, ga papa"

Seharusnya Zeeva membawa baju batik tapi karena teman-teman nya di grup WhatsApp bilang tidak usah, jadi ia tidak membawa dan ternyata setelah mapel Penjakes, pelajaran selanjutnya adalah mapel Matematika peminatan dan gurunya sangat lah disiplin. Tadi ketua kelas mengumumkan bahwa di mapel ini harus pake baju Batik dan ga boleh ada yang pake baju Olahraga. Semua anak kelas mencari pinjaman baju batik ke kelas sebelah yang sedang berolahraga, kecuali Sisil, dan Ica karena mereka membawa baju ganti.

Dengan panik Zeeva dan Amel berlarian ke kelas sebelah "Eh, Mel aku pinjam ke siapa?"

"Gimana nanti di sana aja"

Yaelah tuh guru gue tandain juga ya, udah mah tadi keringetan gara-gara olahraga sekarang harus keringetan lagi. Tuh guru awas aja

Zeeva yang notabene nya adalah anak baru ia bingung mau meminjam ke siapa, untungnya ada salah satu murid yang baik hati dan mau meminjamkan baju batiknya kepada Zeeva

Sekarang sudah masuk jam istirahat, Zeeva sudah berganti baju memakai baju olahraga lagi. Sekarang ia dan teman-temannya sedang berada di kantin untuk memesan makanan. Selagi menunggu pesanan, mereka sedikit berbincang.

"Tadi lo pinjam baju siapa" tanya Sisil kepada Zeeva

"Ga tau, gue ga kenal orangnya. Tapi untungnya dia mau pinjamin bajunya" jawab Zeeva

ZEEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang