BAB 3

2.2K 132 0
                                    

“Nona, waktunya makan malam, mau di meja makan atau di bawa ke kamar anda?” Ucap maid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nona, waktunya makan malam, mau di meja makan atau di bawa ke kamar anda?” Ucap maid

“Apakah pak suami juga ada di meja makan?”

“Tidak, tuan Dominic tadi sore berangkat ke kantor lagi sekarang belum pulang dan tuan Lucifer di Italia, nona.”

“Em, gue mau di kamar aja.” Lagipula dia males turun.

“Baiklah nona”

Selesai makan malam, Aura langsung bergegas mandi. Setelah selesai mandi Aura menuju ruang ganti.

{Kamar mandi}

{Walk in closecloset}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Walk in closecloset}

“Wahhh, lengkap banget gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Wahhh, lengkap banget gila.”
“Udah kaya, nggak pelit sama istri, kalau gini makin betah.” Kagum Aura

“Mari kita pakai skincare malam biar tambah glowing, semriwing terkiwing kiwing.”

“Ya Tuhan yang maha pengabul doa...semoga mami sama papi relain tubuh gue di kuburin. Dan berilah mereka ketabahan dan kesabaran, semoga mami sama papi bikin adek buat gue, supaya bisa sedikit ngelupain gue....Aminn.”

“Hikss hiks hiks srot.” Ingus nya belepotan akibat nangis terlalu lama, Aura tertidur.

~~<°°Sementara di negara Italia°°>~~

“Tuan Lucifer, keadaan di sini sudah stabil. Anda mau mengisi dengan kegiatan seperti biasanya atau pulang ke mansion di Indonesia?” Tanya asisten Hito, yang selalu sabar dengan sikap dingin tuannya.

“Mansion”
“Baik tuan”

{Ruang kerja kantor di perusahaan Italia}

Sikembar Everbliss itu jarang pulang ke mansion, karena mereka selalu berpergian untuk mengurus bisnis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sikembar Everbliss itu jarang pulang ke mansion, karena mereka selalu berpergian untuk mengurus bisnis. Dominic mengurus bisnis terang sedangkan Lucifer mengurus bisnis gelap. Jadi saling melengkapi wkwk.

Aura bangun dengan semangat pagi hari ini, karena dia akan mengelilingi mansion megah nan mewah ini.
Siapa tau dia menemukan ruang penyimpanan harta karun kerluarga Everbliss. Membayangkannya membuatnya tak bisa untuk berhenti tersenyum.

Aura memandang tubuhnya yang mengenakan baju rumahan dengan warna senada yang cantik dan mahal pada kaca besar. Gadis itu tampak manis mengenakan baju dengan warna hijau menyala dengan sandal berwarna hijau. Tak lupa rambut panjang se punggung yang di kucir kuda.

“Badan Aura body goals banget, mana tinggi pula.” Decaknya kagum.
Bisa dikatakan tinggi Aura itu 170 cm.

Aura  bergegas turun menuju ruang makan, yang sudah terhidang berbagai makan lezat. Mata Aura berbinar melihatnya Aura menengok ke samping kanannya. 
“Pagi, Bibi Mira yang cantik tapi masih cantikan Aura. ”

"Pagi juga nona Aura.” jawab Bi Mira sambil tersenyum.

Nona muda ini sangat ramah dan ceria. Dia berharap agar sifat dingin tuannya berubah dengan datangnya nona Aura di hidupnya. Bibi Mira ini maid yang mengurus sikembar dari balita hingga sekarang. Jadi bibi ini sangat dekat dengan sikembar. Dengan hal ini Aura akan memanfaatkannya agar dia mendapatkan perlindungan dari bibi Mira. Jika suatu saat nanti suaminya menyakiti atau membunuhnya.

Rara TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang