KILL HIM

702 51 13
                                    

"Jangan melewati batas saudara ku" ucap Mr.A memperingati.

" Ck..penganggu sialan"

"Tu...tuannn (⁠✿⁠☉⁠。⁠☉⁠)" ucap Oliver gagap.

Oliver langsung berdiri menghampiri Mr.A tuannya.
Iya tergopoh gopoh menghampiri sang tuan.
Menundukkan kepalanya dan mengucapkan maaf beberapa kali.
Oliver merasa bersalah.
Iya sudah seperti kelinci putih kecil yang ketakutan sekarang.

" Tak apa sayang ... Apa bajingan ekhem...maksudku.....saudaraku itu menyentuh mu? "

" Eum...iya... Tuan..

Maaf tuan...maaf jika saya kotor.. " kepala Oliver semakin menunduk..

Mendengar perkataan itu membuat keduanya terdiam.

" Apa maksudmu sayang ? Apa karena air yang ada di tubuhmu ? Apa kau ingin mandi ?

Jika iya maka pergilah sayang aku mengizinkan mu...

Tapi jangan pernah berkata hal hal buruk kepada dirimu sendiri... " Ujar Mr.A yang berbunyi seperti permohonan di bandingkan perintah.

Tentu saja, siapa yang tahan jika seseorang yang kau cintai menganggap dirinya sendiri kotor?.

Raganya seperti di cabik cabik saat ia mendengar kata yang tak pantas itu dari bibir mungil kekasih hatinya.

Oliver terdiam.
Namun tak ayal dirinya juga bergegas pergi.
Ia ingin sendirian untuk Sekarang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya ia di kamar yang di sediakan.
Oliver langsung bergegas menuju kamar mandi.

Ia langsung membasuh badannya di bawah shower. Menggosok gosokkan kulitnya kasar hingga berwarna merah.

Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu..

Ia hanya tak ingin tuannya kotor karena menyentuhnya yang sudah kotor.

Ia tak ingin melihat tatapan jijik seperti dahulu ibu panti menatapnya.

Oliver tak sanggup jika memang harus melihat mata itu dari sang tuan
Terlebih jika di tujukan untuknya karena hal itu.

" Tidak.... Oliver bukan jalang... Tidak...huhuhu....aku juga tak mau...."

Tangisannya pecah.
Ia mengingat dengan jelas kejadian yang membuatnya melakukan bunuh diri namun gagal.

Dibawah shower ia berjongkok sambil menangis.

Memeluk tubuhnya dengan tangan kecil miliknya.

Dingin.

Oliver kedinginan.

Namun itu lebih baik baginya.

Ia jadi bisa merasakan bahwa dirinya masih hidup karena rasa dingin yang menjalar keseluruh tubuhnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Kau lihat itu brother? "

" Hm.."

" Maka apa hukuman yang tepat bagi seorang bajingan yang berani dengan istri kita ? "

" Mati.

Tidak..

Kuliti tubuhnya... Lebur kakinya dengan cairan asam...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gangsta obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang