the beginning of the end.

98 6 0
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

nami melambai ke arah satu-satunya siswa yang tersisa di daycare sore itu.

setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, gadis kecil bernama aisa itu akhirnya dijemput.

nami tersenyum ramah ketika kakak perempuan aisa berpamitan padanya sebelum meninggalkan area daycare — dengan aisa di jok belakang sepeda motornya.

saat ini, jam menunjukkan pukul empat lewat dua puluh. nami bangkit dari kursi tunggu di depan kelas dan berjalan menuju kursi panjang yang disediakan di samping gerbang. ia duduk di sana, lalu mengeluarkan ponselnya.

guru bersurai oranye itu sedang fokus membaca sebuah artikel berita ketika terdengar suara klakson mobil dari arah kanannya. ia mendongak dan melihat senyum lebar usopp yang berhenti tepat di depannya.

"cantik~! ikut abang, yuk!"

nami tertawa kecil, lalu berjalan menuju pajero sport berwarna putih itu dan membuka pintunya. udara dingin dari ac langsung menyambutnya saat ia duduk di kursi penumpang.

begitu pintu tertutup rapat dan sabuk pengaman terpasang, usopp melajukan mobilnya menuju sebuah restoran yang berjarak lima belas menit dari tempat nami bekerja itu.

setelah membiarkan nami bersantai sejenak, usopp memberinya sebotol air. "minum dulu, miss."

nami tersenyum dan menerima botol air itu. "thanks, sogeking."

"jam segini mah sogeking udah tidur," timpal usopp sambil tetap fokus pada jalan di depannya.

"sama, dong. miss nami juga udah tidur."

sepasang sahabat itu tertawa terbahak-bahak.

jika nami adalah seorang guru di tempat penitipan anak, usopp adalah seorang desainer grafis dengan nama pena sogeking.

setelah nami menghabiskan setengah botol airnya, usopp menunjuk dashboard di depan nami dengan dagunya.

"tolong ambilin amplop putih yang ada di dashboard, dong."

tanpa pikir panjang, nami langsung membuka dashboard di depannya. di sana ia menemukan amplop berwarna putih yang ukurannya cukup besar dan tebal. saat nami hendak menyerahkan amplop itu, usopp mengangkat tangannya.

"buka aja."

dengan hati-hati, nami membuka amplop putih itu dan mengeluarkan isinya.

sebuah undangan pernikahan dengan kombinasi warna biru dan emas.

pemilik surai oranye itu tanpa sadar menahan napas sambil membalik undangan untuk memeriksa nama yang tertulis di sana.

pemilik surai oranye itu tanpa sadar menahan napas sambil membalik undangan untuk memeriksa nama yang tertulis di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
you were my yes, but i was your maybe.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang