Best brother

3.5K 403 39
                                    

notifnya gak masuk ya kemarin?
aku update cerita ini tiap hari yap!
Jadi pantengin terus

notifnya gak masuk ya kemarin? aku update cerita ini tiap hari yap!Jadi pantengin terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sometimes we called it 'HOME'

Chapter 3 : Best brother

...

Kepala Daniel melongok beberapa kali ke arah gerbang, nampak tak menemukan si kembar yang seharusnya sudah keluar kelas sejak 15 menit yang lalu.

"Kemana deh," gumamnya setengah khawatir.

Tidak biasanya kedua adiknya itu telat seperti ini.

"Bang!"

Alis Daniel menukik sekilas saat seorang bocah lelaki yang tadi pagi memberi cokelat datang menghampirinya.

Ia menengok ke belakang, takut jika yang dipanggil 'Bang' barusan bukan ditujukan untuknya.

"Itu ... Aquila."

Mendengar nama adik perempuannya kontan membuat Daniel menegapkan tubuh. Wajahnya berubah menjadi serius, ia menghampiri bocah bernama Angkasa dengan tatapan meminta penjelasan.

"Qila kenapa?" Daniel berubah panik.

"Dia berantem di kelas, sekarang lagi dipisah sama Saka, tapi Saka bilang suruh panggil Bang Daniel di gerbang utama."

ASTAGA!

Tanpa meminta penjelasan lebih Daniel langsung memacu kakinya, berlari sekuat mungkin menuju kelas Qila. Adiknya itu ... sehari tidak berantem apakah gatal tubuhnya?

Pemandangan pertama yang ia lihat begitu sampai di kelas adalah Saka yang sedang menahan tubuh Qila dari belakang sedangkan adik perempuannya itu meronta minta dilepaskan.

"SINI LAWAN JANGAN BERANINYA KEROYOKAN!"

"DASAR CEMEN!"

"APA LIAT-LIAT?! MAU AKU TONJOK LAGI?!"

Daniel meraup wajahnya menahan frustasi. Qila ini turunan siapa sih bisa sampai sekasar ini. Lihat itu, wajanya sudah berantakan dengan rambut yang acak-acakan.

Belum lagi ... dengkulnya berdarah!

Daniel segera merangsek maju ketika melihat Qila akan masuk ke ronde dua pergelutan tersebut.

"QILA!" Teriaka Daniel tak dipedulikan. "Dek ayo pulang nanti ayah marah. DEK JANGAN DIJAMBAK ITU ANAKNYA UDAH NANGIS! YA ALLAH!"

We Called it 'HOME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang