perlahan mulai kembali menjadi satu

7 1 0
                                    

"Jaka mana yah?" Ucap Janiel dengan isak nya, yang tak pernah berhenti sejak ia mendegar kabar adik nya.

Sama dengan Frieska, Frieska menangis di pundak Ayah nya.

"INI SEMUA SALAH AYAH! AYAH GABISA JAGA JAKA DENGAN BAIK, JANIEL NITIP ADIK ADIK JANIEL BENTAR APA SALAH NYA  YAH?!" Ucap Janiel dengan marah nya yang meluap, bahkan kurasa.. tidak ada yang bisa menghentikan nya saat ini.

"sopan sedikit sama orang tua Janiel. kamu sama sekali gatau apa yang adik-adik kamu rasakan Janiel! jika kamu meminta penjelasan, tanya sama ibu mu itu. lalu temui ayah lagi, ceritakan semua yang ibu mu bilang pada mu dan ayah akan mengkoreksi nya, ayah tau ibu mu pasti tidak akan mengatakan yang sejujur nya." Ucap Tama dan duduk di kursi ruang tunggu.

Kanira yang berada di samping mereka bersama Reza dan Mba sheren, hanya terdiam sambil memeluk boneka tersayang nya, itu adalah hadiah dari Jaka untuk nya.

Beberapa saat kemudian dokter datang dan memberi pesan baik kepada mereka semua, bahwa Jaka sudah sadar, namun kondisi nya belum cukup pulih dokter meminta untuk hanya satu orang perwakilan untuk menemui jaka terlebih dahulu.

Kanira yang mendengar itu langsung mengangkat tangan nya dan berkata

"kanira! kanira pokok nya! kalian peduli sama abang waktu abang sakit doang! kasian abang kalo gitu! pokok nya aku dokter! Ucap Kanira berdiri di depan dokter nya.

"baiklah, apakah anggota keluarga yang lain sudah setuju?" Ucap Dokter

semua nya menggangguk setuju dengan keinginan Kanira.

Kanira berlari ke tempat dimana Jaka di baringkan

"abaaaanngg! abang kok jadi sakit seperti ini?" Ucap Kanira dengan manyun nya yang khas di mata Jaka.

"maafin abang ya, tunggu abang sembuh abang janji kita jadi jalan jalan." Ucap Jaka sedih karena sudah mengingkar hal yang sangat di tunggu tunggu oleh adik nya

"abang jangan minta maaf, kalo abang sehat.. kanira sudah senang kok! cuman melihat abang seperti ini, kanira sangat sedih. harus nya Kanira yang minta maaf! karena sudah terlalu maksa abang untuk pergi jalan jalan! abang sehat sehat ya, biar suatu saat... Kanira yang mengajak abang jalan jalan." Ucap Kanira dengan di iringi oleh cekikikan kecil nya itu.

Jaka mengelus kepala adik nya itu dengan gerakan yang halus, Jaka selalu berharap untuk bisa melihat adik kecil itu mendapat kan gelar sarjana nya, walaupun Jaka tau itu masih terlalu lama dan belum tentu ia bisa bertahan selama itu untuk hidup.

Jaka berdoa setiap malam untuk itu, ia ingin menemani adik nya saat kapan pun adik nya membutuh kan nya, ingin selalu menjaga nya, menyayangi nya.

Jaka berpikir jika tidak ada Jaka, siapa lagi yang akan menyayangi, melindungi, menjaga Kanira sama seperti dengan cara Jaka?  Ia tahu bahwa mereka masih memiliki Mami Yuha, mba Sheren, bang Reza, tapi kembali lagi dengan ucapan tadi, apakah ada yang bisa? Jaka sendiri pun tidak yakin pada itu, yang ia bisa lakukan hanyalah berdoa untuk tetap bisa menjaga Kanira sampai akhir hidup nya.








just a little bit of spoiler, Jaka meninggal. same as dia di dunia ini, dia ninggalin kanira, kanira yang masih terlalu kecil, tidak mengetahui apa apa. harus di hadapkan dengan pahit nya dunia, saat masih ada Jaka, dunia terasa aman, nyaman, dan tentram. namun semua itu hancur pada saat Jaka meninggal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HappilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang