21. Not So Happy Ending, But It's Okay

550 41 15
                                    

AUTHOR POV

Baby lagi Motoran malem-malem sama Reno dengan motor barunya Reno yang dia beli dari hasil jualan program komputer yang dia buat beberapa bulan terakhir.

Tapi sesuai ajakannya, sepertinya mereka emang cuma cari angin. 😁

"Cantik kan motor aku?" Kata Reno setengah pamer. Emang tujuannya jalan malam ini juga sambil mau nunjukin hasil kerja kerasnya itu ke Baby.

Motor vespa matic warna putih, cakep banget kaya' yang punya.

"Katanya nggak punya duit, tapi bisa beli motor. Mana vespa matic. Halal kan ini?"

Reno memang nggak keliatan kerjanya, pantes Baby curiga. Tapi Reno punya bukti chat klien yang buat Baby jadi lebih tenang. Setidaknya ini bukan hasil kriminal.

Reno genggam tangan Baby, "Hasil kuliah aku mulai keliatan nih By.. Liat deh, satu project aja bisa buat beli motor dan ini ngerjainnya less than two months. Selama garap ini juga aku masih bisa ketemu kamu, masih bisa kerja di cafe seperti biasa.. bentar lagi financial aku akan jauh lebih stabil dari sebelumnya. Even nggak se-kaya bos batu bara, tapi omongan buruk orang-orang soal aku yang cuma modal cakep sama kelamin doang nggak terbukti ya By."

"Reno.."

"Aku tau omongan buruk itu pasti sampai di telinga kamu. Tapi makasih ya udah percaya sama aku." Lanjutnya.

"Aku cuma takut sakit hati lagi Ren, sekali dua kali patah hati bisa dimaklumi, kalau udah yang ke-tiga kalinya aku tolol nggak sih namanya?"

"Kali ini kamu nggak sakit hati lagi kok By. Kita buat kenangan yang menyenangkan setelah ini okay? Semua ekspektasimu ke Jefri dan Jovi, biar aku deh yang lakuin." Ucap Reno.

Tapi Baby belum terlalu yakin kalau itu bicara tentang sesuatu yang muluk-muluk.

.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian,

Bayi Rose dan Jefri lahir. Dan itu baby girl.
Cantik, seperti orang tuanya.

Baby dateng untuk jenguk.

Bukan karna dia bodoh, tapi dia memang settingan pabriknya udah baik hati. Ibarat mau disakitin kaya' gimana juga, kalau disenyumin ya dia bakal tetep senyum balik.

.

Baby nggak sendiri, ada Reno yang memang sedang menepati janjinya juga untuk selalu jagain Baby. Selalu ada kapanpun Baby butuh dia.

Reno memperhatikan dari kursinya dua orang yang bahagia diatas penderitaan Baby itu.
Dia bicara banyak dalam hatinya.. menilai Jefri dan Rose tentang banyak hal.
Tapi Reno nggak mau buat ulah untuk saat ini. Dia paham Baby nggak mau punya masalah lagi dan mau hidup yang damai aja kedepannya.

Setelah dari nengokin anaknya Rose, Baby dan Reno juga akan pergi ke tempat lain.

Untuk syukuran yang lainnya. Banyak acara yang sebenernya tambah bikin kacau batinnya. Tapi Baby tetep lanjutin itu.

.

"Gimana? Masih mau lanjut kesana? Kalau nggak sanggup kita balik aja By." Kata Reno masih sambil nyetir mobilnya Baby.

"Lanjut aja. Aku nggak apa-apa kok." Jawab Baby yang selalu berusaha tegar walau perbandingan -okay- dan -nggak okay- nya tuh 70 : 30.

Reno berusaha menuruti dan tetap melaju sampai ke tujuan mereka.

.

Rumah mewah dengan style classic mirip rumah Sisca Kohl.

Mereka berdua memasuki rumah itu dengan tangan Baby yang memeluk lengan Reno seolah ingin dikuatkan.

Baby. [ JISOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang