Billionaire Obsessed

Bab 1

NORTH AEGEAN ISLAND, 09.15 AM

YACHT putih tampak dari kejauhan. Membelah laut Mediterania hingga Aegea, kapal itu perlahan merapat ke daratan. Belasan pria bersetelan necis dengan rambut tersisir rapi berkilauan tertimpa cahaya matahari berlari mendekat. Seseorang yang mereka tunggu akhirnya tiba. Adonis Benette menginjakkan kaki di dermaga kayu pulau pribadinya, sebuah kawasan surga yang seakan diciptakan Tuhan untuk orang kaya.

Perjalanan bisnis dari Italia dilakukan untuk membuka kerjasama dengan pengusaha pupuk. Anggur dan zaitun yang merupakan primadona butuh pupuk. Syntax Urea Corp menyediakannya. Adonis mendirikan kerajaan bisnisnya penuh keringat dan air mata, terkadang melibatkan darah. Penjilat di sekitarnya memiliki kesamaan, tersenyum palsu di luar, tetapi menyimpan pistol di belakang punggung untuk menghabisi nyawanya. Betapa sulit mencari orang yang setia. Adonis tidak butuh pengecut baik hati. Mereka akan menyelamatkan diri ketika bahaya datang.

Mata cokelat Adonis memindai sekitar. Di manakah dia? Wanita yang dia cintai tak menyambutnya. Tidak, Adonis menahan keluhan. Sebab hubungan cintanya adalah bagian dari rahasia kecil yang disimpan rapat-rapat.

Seorang pria maju dari barisan. Matanya yang sebiru Laut Aegea bersorot waspada. "Tuan Benette," katanya.

"Aegeus," balas Adonis. Aegeus Bacchus hanyalah satu dari segelintir orang yang dapat dia percaya. Adonis tahu utang nyawa Aegeus padanya terlampau besar untuk membocorkan rahasia.

Tanpa banyak bicara, Aegeus menepi, memberikan jalan pada Adonis untuk melangkah ke limousin hitam. Barisan pengawal pribadi merapat untuk menjaga majikan mereka. Keamanan Adonis adalah prioritas. Beberapa tahun lalu majikan mereka menjadi target penembak jitu yang disewa saingan bisnisnya. Begitulah, kesuksesan seringkali dibarengi dengan banyaknya musuh.

Meluncur anggun, limousine membawa Adonis dan Aegeus ke sekolah yang didirikannya bagi anak telantar. Masa kecil Adonis sangat pahit. Dipukuli ayah yang pecandu heroin, ditelantarkan ibu yang alkoholik. Dia hanya mampu mengenyam pendidikan di sekolah kumuh berisi anak-anak nakal. Detroit bukan tempat yang baik untuk membesarkan anak.

Sempat membenci Tuhan, Adonis baru mengakui betapa Tuhan mencintainya setelah mencabut nyawa kedua orang tuanya secara bersamaan. Ayah dan ibunya bertengkar hebat lalu mulai saling menembak. Adonis hanya dapat berjongkok sambil menutup kedua telinganya di sudut ruang tamu yang berantakan oleh pecahan kaca. Ayahnya ditembak sang ibu tepat di kening setelah sebelumnya sang ayah juga menembak ibunya di jantung. Mereka mati pada hari yang sama.

Adonis kecil diambil dinas sosial setelahnya. Berpindah panti asuhan beberapa kali sampai akhirnya diasuh oleh pasangan David dan Leah Benette. Nama asli Adonis yakni Liam Fox diganti. Adonis diberikan nama baru, status baru, rumah yang nyaman, serta pendidikan kelas atas. David dan Leah meninggal pada saat Adonis berusia 22 tahun, mewarisi perusahaan yang maju. Lihat kan, ternyata banyak orang yang bukan siapa-siapa bersikap lebih baik daripada mereka yang punya ikatan darah.

Adonis bersumpah, tidak boleh ada anak kecil yang mengalami nasib buruk seperti dirinya. Maka di pulau ini, Adonis mendirikan sekolah dan panti asuhan untuk anak-anak dari seluruh dunia. Syntax Education Center menjadi rumah bagi lima ratus siswa kurang mampu. Pendidikannya dijamin sampai level high school. Mereka yang berprestasi diberikan beasiswa sampai perguruan tinggi lalu dipekerjakan di perusahaan setelah lulus. Karena itulah Adonis dianggap malaikat.

"Apakah para guru tahu aku datang hari ini?" Adonis bertanya pada Aegeus.

"Mr dan Mrs. Collins tahu. Selain mereka, yang lain tidak."

Mrs. Collins. Adonis mendengus pelan. Kapan nama belakang wanita itu akan berganti jadi Mrs. Benette? Wanita memang makhluk yang sulit dipahami. Detik ini tampak mencinta, detik berikutnya benci setengah mati. Alasan mereka mau digauli pun bermacam-macam. Ada yang karena terpaksa, ada yang murni cinta, ada pula yang sekadar memuaskan nafsu.