Chap 6

1K 80 59
                                    

'Ketika aku memandangmu setiap siang dan malam,

Kau selalu tersenyum,

Dan dengan wajah tersenyum kau akan berbicara kepadaku,

Tidak ada apa-apa selain suaramu.

Aku pasti akan mengukir kenangan ini,

Walau tumbuh penuh duri,

Ke dalam dadaku,

Dan tidak akan pernah membiarkan mereka layu.'

...

Tom bangun dengan rasa nyeri yang menyerang seluruh bagian kepalanya. Ia memijat dahinya dengan gusar, mencoba mengingat-ngingat apa yang sedang terjadi pada dirinya sebelumnya. Gambaran benaknya tentang wajah Draco yang babak belur, suara tangis dan desahan panjang Harry, membuatnya mulai tersadar pada realita.

Tom sekarang berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi, sama seperti yang sering ia lakukan sejak dulu. Ia selalu berharap dapat membunuh Draco, berharap bahwa Harry berpaling dari Draco dan hanya mencintai Tom seorang. Tetapi luka di kepalanya, darah dan air mani yang masih mengotori lantai, membuat Tom tersadar kembali bahwa kejadian mengerikan itu memang benar-benar telah terjadi.

Dengan rasa sakit yang masih berdenyut-denyut di kepalanya, Tom dengan enggan segera bangkit. Ia mencoba mencari-cari keberadaan Harry, baik itu di dalam kamar, toilet, dan bahkan ruang tamu, tetapi Harry tidak terlihat di manapun. Tom kemudian keluar dari apartemennya, membuat seorang pemuda yang tinggal di sebelahnya, yang baru saja pulang sambil membawa kantong plastik berisi buah-buahan, menelan ludah sambil menatap kepala Tom yang berdarah.

"Kau..." Kata Tom padanya. "Apa kau melihat Harry?

Pemuda yang bernama Neville Longbottom itu menggelengkan kepalanya dengan kuat, tetapi Tom bisa melihat kebohongan dibalik mata kusam pemuda itu.

"Jangan berbohong padaku." Celetuk Tom sambil mengepalkan tangannya.

Neville segera tersentak. "Aku tidak tahu..." Katanya. "Aku hanya melihat bahwa seorang pemuda berambut perak membawanya pergi." Lanjut Neville terlihat ragu-ragu. "Apa yang sebenarnya terjadi? Aku... aku mendengar teriakan di apartemenmu, kemudian aku melihat pemuda itu keluar dengan wajah babak belur seperti wajahmu, dan Harry hanya memakai jas pria itu di tubuhnya-"

Merasa bahwa pemuda itu akan terus berbicara tanpa mau berhenti, Tom akhirnya mengabaikan orang itu dan kembali masuk ke dalam apartemennya. Ia meraba-raba saku celananya, berusaha mencari handphone-nya. Saat ia menemukan ponsel itu, ia mencoba menghubungi dan mengirim pesan kepada Harry. Tetapi sebanyak apapun ia mencoba, tidak ada satupun jawaban yang ia dapatkan sama sekali. Untuk kesekian kalinya, Tom memijit dahinya, lalu menatap foto-foto Harry yang berhamburan di atas lantai. Ia meneguk ludahnya susah payah, perutnya terasa ditinju saat mengingat kejadian malam tadi.

'Aku membencimu.'

Harry membencinya.

Tom telah membuat Harry membencinya.

Tom tidak bisa tidur malam itu.

Tom juga tidak bisa tidur pada malam hari yang selanjutnya.

Setiap kali ia mencoba menutup matanya, yang dilihatnya hanyalah wajah Harry yang ketakutan. Ia tidak ingin Harry takut padanya. Tapi kenapa? Kenapa Harry bahkan tidak mau menatap wajahnya di dalam mimpinya sendiri?

Forget Me || Tomarry/Drarry || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang