7| LAH?

282 42 48
                                    

Selama menikah Shikamaru sering disebut modal kancut doang karena masih numpang di properti milik Hinata. Faktanya Shikamaru sehat secara finansial dan punya banyak aset.

Shikamaru menurunkan egonya demi keinginan Hinata untuk tinggal di rumah warisan orang tuanya. Memang sejak awal mantan istrinya itu adalah perempuan mapan dan mandiri, jadi wajar ketika bercerai tidak ada namanya polemik gono-gini.

Sampai saat ini Shikamaru belum bisa menerima kenyataan bahwa semua yang telah diperjuangkannya hasilnya nihil.

Setiap melihat si kembar hatinya bergolak sakit. Shikamaru menolak keadaan dan melampiaskannya dengan gila kerja.

"Dimana anak-anak?"

"M-mereka ada di dalam. Masih d-ditangani perawat..."

Jawaban Hinata tidak lantas membuat Shikamaru lega.

Shikamaru yang baru sampai rumah sakit hanya menatap frustasi pintu IGD yang masih tertutup.

Di sana ada Yoshino yang tak berhenti gelisah dan sekilas menatap sengit putranya yang baru tiba.

"Kirain kamu gak datang ke sini? Atau sekalian aja ke pemakaman anak-anakmu?"

"Mengapa Ibu berkata seperti itu? Aku sedang memikirkan Niko dan Nobu," sahut Shikamaru menahan emosi.

"Lah? Memang kamu saja yang mikirin? Gak anak, gak mantan menantu sama aja gak becus. Kalau kamu memikirkan anak-anak seharusnya hal ini tidak terjadi"

"..."

Shikamaru berusaha tidak terpancing. Pun, Hinata tak berani merespon.

Pintu IGD terbuka, keluarlah seorang suster.

"Wali Niko dan Nobu? Silahkan masuk ke dalam. Dokter Tsunade ingin berbicara"

"Biar aku saja. Kalian gak usak ikut!"

Sontak Shikamaru dan Hinata bergeming, hanya melihat Yoshino masuk ke IGD.

Kedua mantan pasutri ini saling diam. Hinata pun masih syok dengan insiden beberapa jam yang lalu.

Semua bermula saat mengejar waktu upacara penerimaan sekolah si kembar. Hinata menyetir ugal-ugalan dan berujung tabrakan dengan mini truk. Niko-Nobu pingsan di lokasi sedangkan Hinata terluka di bagian pelipisnya dan memar-memar.

"M-maaf, ini semua salahku. Aku begitu c-ceroboh"

Shikamaru menuntun Hinata duduk di ruang tunggu.

"Tenanglah... semua akan terlewati"

"A-a-aku... kupikir aku akan kehilangan mereka... Aku I-ibu yang buruk"

Hinata menunduk, air matanya berguguran. Ini semua ulahnya.

"..."

Shikamaru ikut tertohok. Seharusnya ia yang patut disalahkan karena tak bisa melindungi keluarga kecilnya. Ia menyadari sampai sekarang Hinata lah yang justru banyak berkorban.

"Prioritas kita sekarang adalah keselamatan Niko dan Nobu"

Shikamaru memperhatikan perban yang menempal di dahi Hinata. Wanita ini juga terluka.

Shikamaru bergidik ketika Hinata tiba-tiba menyandarkan kepala di bahunya dengan lemah.

"Hinata"

Hiashi menghampiri mantan pasutri ini. Shikamaru dan Hinata langsung berdiri.

"Otou-san?"

"Dimana Niko-Nobu? Aku ingin melihatnya"

"Anak-anak masih dalam penanganan. Kami diminta menunggu di sini. Ibuku ada di dalam berdiskusi dengan dokter," jawab Shikamaru.

Mrs. Shikamura on duty [SHIKAHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang