٦٩

274 8 0
                                    

Mereka mengembangkan senyumannya. Ekspresi Riva kini fokus pada wajah Hafidzah yang masih senang

"Zah"

Seketika Hafidzah menghadap kearahnya "apa?"

"Aku mau cerita tentang masa-masa SMP ku zah. Sumpah aku nyesel banget. Kalau kamu di posisiku pasti udah down banget kayak aku"

Hafidzah memegang dagunya dengan jari telunjuk. Seolah-olah dia berpikir "oh ya? Entar deh, perasaan aku gak pernah down ih"

"Kok bisa?"

"Bisa lah, orang aku Ultraman bukan ultramilk"

"Kalau itu susu zah"

"Dah tau kali"

"Kok bisa kamu gak down?"

Hafidzah menghela nafas kasarnya "kamu pikun apa Riv? Dulu pas di SD kelas 4!!"

Riva mencoba mengingat masa lalunya "oh ya aku ingat. Dulu kamu sempat di bully sama geng Xader itu kan?!"

Hafidzah menepuk sebelah tangannya "iya bener"

Riva terkekeh mengingat masa lalunya "hehe sabar ya zah. Dulu kamu sering dikatain alim lah, sok cool lah, sombong lah, berilmu lah, si paling lah, dll. Banyak kok dulu. Kami juga sempet kan dipukul sama mereka, gara-gara apa dulu? Aku kok lupa"

Hafidzah geram dengan Riva "iszz masa lupa sih ah"

Riva tersenyum singkat "lupa zah, beneran deh"

Hafidzah menampakkan ekspresi cemburu "Mangkanya jangan keasikan sama sahabat baru, gini kan jadinya"

"Iya maaf zah. Wajar kan kalau semua orang lupa. Lagian juga kan aku dulu salah pergaulan. Jangan cemburu dong humairanya Gus Fatih"

"Idih siapa juga yang cemburu?"

"Kamu lah. Tuh kelihatan mukanya"

"Kalau gak kelihatan mukanya, ntar kau malah lari gak jelas sambil bilang 'woyy ada setan'"

"Entar deh aku kok kayak gak asing sama katanya"

"Memang gak asing, orang dulu kamu yang bilang gitu ke aku!"

"Hah beneran zah? Ceritain ulang, ulang-ulang"

Hafidzah mengelus dadanya yang tak kenapa-kenapa "rasanya.. itu kek gimana ya ngadepin semua ini. Ada orang yang lupa, pikun, amnesia. Ya sudahlah gak papa, terkadang aku juga sama seperti itu. Hahahaa" tawaan Hafidzah terdengar sangat kencang

Riva menaruh jari telunjuknya ke depan mulut Hafidzah "husst zah keras banget. Ntar kalau ada orang gimana"

"Oh ya, Astaghfirullah"

"Gimana ceritanya?"

"Kau ingat gak Riv dulu pas mau pentas drama Jepang? Lha bilang gak inget, aku smakdown kamu"

Riva mengangguk semangat "ingat-ingat. Terus kamu cosplay jadi hantu Jepang kan, aku jadi orang pembeli takoyaki pewaris hantu. Hantunya kamu zah! Kalau diingat-ingat mirip banget sama kamu"

"Apanya?"

"Hantunya. Iya hantu Jepang mirip banget sama kamu. Mangkanya dulu aku masuk ke ruangan rias, aku lihat hantu. Aku kira itu hantu beneran, eh ternyata kamu zah"

"Emang aku mirip sama hantu-hantu Jepang ya?"

"Banget"

Hafidzah kesal pada Riva "ya udah lah Riv, walaupun katamu mirip hantu Jepang tapi masih ada yang mau sama aku. Buktinya Fatih mau tuh. Eh kok Fatih, Hubby ya say!"

Seorang Gus Dan Ning (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang