Aku bersandar di dinding di samping pintu ruangan Bu Saemi setelah keluar dari sana.
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa yang harus aku katakan padanya saat bertemu dengannya? Ugh! Kenapa dari sekian banyak karyawan di perusahaan ini, akulah yang diminta untuk memberikan dokumen itu?
Aku menarik napas beberapa kali lalu berjalan menuju lift.
Aku bisa melakukannya! Aku bisa melakukannya! Aku bisa melakukannya!
Aku terus mengatakan itu dalam pikiranku sambil menunggu lift terbuka dan saat pintu lift terbuka, aku masih berdiri ditempatku, hanya menatap ke dalam lift dengan tatapan kosong. Aku baru sadar saat lift itu perlahan tertutup jadi aku menghentikannya tiba-tiba.
Dengan cepat mencapai lantai lima dimana kantor Taehyung berada. Dengan gerakan pelan, aku menghampiri Seulgi, sekretarisnya. Dia menyapaku dengan senyum lebar dan aku membalasnya.
"Ada perlu apa?" Dia bertanya.
Aku mengangkat map yang kubawa. "Saya membawa dokumen dari Bu Saemi.”
Dia mengulurkan tangannya. "Baiklah, saya akan memberikannya pada pak Kim," katanya.
Aku hendak menyerahkannya pada Seulgi saat kata-kata Bu Saemi terlintas di benakku. 'Kamu sendiri yang akan menyerahkannya 'kan? Karena isinya bersifat rahasia.'
Senyumku memudar. Tapi bukankah Seulgi sekretarisnya? Itu berarti dia bisa dipercaya. Aku sudah siap untuk menyerahkan map itu ketika ... 'Kamu sendiri yang akan menyerahkannya 'kan? Karena isinya bersifat rahasia.'
Ugh!
"Uhm, Bu Saemi bilang saya sendiri yang harus menyerahkannya pada Pak Kim," kataku ragu-ragu.
Dia mengangguk dan mengambil interkom.
"Pak, ada karyawan dari departemen keuangan di sini, ia ingin memberikan dokumen kepada Anda." Aku mendengar Seulgi berbicara di interkom. "Ya ... Pak." Dia menutup interkom dan menoleh ke arahku.
"Kamu boleh masuk," katanya.
Aku berjalan ke pintu tapi sebelum mengetuk, aku memejamkan mataku rapat-rapat.
Aku bisa melakukannya! Aku bisa melakukannya!
Aku mengetuk dua kali dan mendengar seseorang berkata 'masuk' dari dalam, jadi aku membukanya.
Pemandangan ruang kantor yang luas yang pertama kali aku dapati saat membuka pintu. Aku beralih menatap ke mejanya, masih tidak percaya bahwa dia adalah bos baruku. Aku bahkan membaca apa yang tertulis di papan namanya sebanyak dua kali.
Kim Taehyung
Direktur
"Uhm, Pak, Bu Saemi meminta saya membawakan dokumen ini," kataku saat masuk. Dia menunduk sambil membaca kertas di mejanya dan keningnya berkerut. Dia tiba-tiba mendongak. Dia mungkin tidak mengira akulah yang akan membawakannya dokumen itu.
Dia tertegun beberapa saat hingga dia menunjuk ke mejanya. "Taruh saja di sini. Terima kasih," ucapnya lalu menunduk lagi, fokus kertas yang dipegangnya.
Aku mengikuti perintahnya dan meletakkan map itu di mejanya. Aku belum meninggalkan ruangannya. Aku merasa ada sesuatu yang hilang. Aku tidak bisa pergi dan hanya menatapnya.
Dia benar-benar sudah banyak berubah. Dia tampak lebih tampan. Kacamata yang dipakainya juga cocok untuknya. Lalu pakaiannya terlihat lebih modis dan pas. Tubuhnya yang tadinya sangat kurus kini seluruhnya berotot.
Bagaimana rasanya jika aku menyentuh dada bidang itu—Yak! Apa yang aku pikirkan? Dasar mesum! Pffft.
Aku menahan tawaku yang entah kenapa keluar sedikit keras. Aku segera menutup mulutku tapi dia sudah terlanjur menatapku dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Husband (Taekook Gs)
FanficJungkook menjalani hidupnya dengan caranya sendiri, bebas dari perjodohan dan hanya fokus pada pekerjaannya. Namun, tiba-tiba Kim Taehyung, suaminya, kembali ke dalam hidupnya sebagai bosnya! Seolah-olah bertemu di kantor setiap hari tidak cukup unt...