Jungkook menjalani hidupnya dengan caranya sendiri, bebas dari perjodohan dan hanya fokus pada pekerjaannya. Namun, tiba-tiba Kim Taehyung, suaminya, kembali ke dalam hidupnya sebagai bosnya! Seolah-olah bertemu di kantor setiap hari tidak cukup unt...
"Bisa tenang dulu, Kook?" tanya Yoongi dengan raut wajah kesal.
Aku bolak balik di ruang tamu sejak tadi. Aku tidak bisa berhenti memikirkan pesan dari Taehyung. Mengapa dia ingin bertemu? Apa yang ingin dia bicarakan?
Aku membalas pesannya, menanyakan alasannya ingin bertemu tapi dia bahkan tidak membacanya.
"Aku gugup!" kataku, masih bolak-balik.
"Kenapa harus gugup? Kalian hanya akan bicara."
"Itu saja? Apa yang akan kami bicarakan?" tanyaku pada Yoongi.
"Kook, kamu bisa mempersiapkannya mulai sekarang. Mungkin kalian bisa bernegosiasi tentang pekerjaanmu."
Aku menoleh ke arah Seokjin. Lebih masuk akal berbicara dengannya daripada Yoongi. Aku berhenti berjalan dan duduk di samping Seokjin di sofa.
"Haruskah?" tanyaku padanya.
Dia mengangguk. Namun meski mudah diyakinkan dengan perkataan Seokjin, kali ini masih ada keraguan di benakku.
"Bagaimana kalau kami tidak bisa bernegosiasi? Bagaimana jika dia membicarakan tentang perceraian?”
Aku mendengar Yoongi tertawa sambil menunjuk ke arahku. Aku heran, bagaimana aku bisa berteman dengan orang gila sepertinya. Aku menatapnya tajam dan tawanya sedikit mereda.
"Kau lucu sekali, Kook! Kukira kamu tidak menyukainya. Seharusnya kamu senang saat membicarakan perceraian itu, kan? Kenapa kamu justru gugup?" ucapnya sambil tetap tertawa.
Aku hanya mendengus.
Kenapa aku gugup?
Tidak. Aku akan menghadapinya sekarang. Mungkin ini saat yang tepat untuk mengakhiri semuanya secara resmi. Aku berdiri dan berjalan ke kamar saat kudengar Seokjin berbisik.
"Karena dia mencintainya, dia hanya tidak mau mengakuinya."
Aku berbalik menatapnya.
"Kau bilang apa?" Aku menggeram pada Seokjin.
Dia menyeringai padaku. "Pendengaranmu bagus sekali, aku hanya berbisik," kata Seokjin.
"suaramu masih kurang keras!"
"Tenanglah, Kook. Kalau kamu memang tidak mencintainya kau tidak perlu semarah itu."
"Fuck u!"
Aku langsung membuka lemari setelah masuk ke kamar. Apa yang harus aku kenakan? Aku mengeluarkan gaun favoritku. Ada begitu banyak pilihan, jadi aku kewalahan. Mana yang harus aku pilih? Apa semua pakaian ini cantik?
Aku mengingat warna favorit Taehyung dan tersenyum. Warna hijau. Hanya ada satu warna hijau di antara pakaian yang tergeletak di tempat tidur dan pada akhirnya, itulah yang aku pilih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
